Berita Badung
136 Gepeng Diamankan di Semester Satu, Satpol PP Badung Akui Sempat Kucing-Kucingan Saat Penertiban
136 Gepeng Diamankan Pada Semester Satu, Satpol PP Badung Akui Sempat Kucing-Kucingan Saat Penertiban
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Keberadaan gelandangan dan pengemis (Gepeng) di kabupaten Badung masih menjadi pemerintah Kabupaten Badung.
Pasalnya kerap terlihat sejumlah Gepeng berkeliaran di Badung khususnya Badung Selatan.
Bahkan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mencatat pada semeater pertama tahun 202e ini sudah ada ratusan Gepeng yang berhasil ditertibkan.
Penertiban Gepeng sendiri menjadi kegiatan rutinitas, mengingat setiap bulan terus ditemukan.
Kasatpol PP Kabupaten Badung, I Gst Agung Ketut Suryanegara saat dikonfirmasi Minggu 6 Agustus 2023 mengaku sudah ratusan gepeng yang diamankan selama satu semester.
Bahkan, pihaknya kerap disibukan dengan aksi kucing-kucingan gepeng dan pengamen saat dilakukan penertiban.
"Memang masih ada gepeng yang ditemukan. Di semester pertama saja kami catat 136 orang yanh kami tertibkan," katanya.
Menurutnya, dari seratusan gepeng yang terjaring paling banyak terjaring di Januari, yakni mencapai 66 orang, disusul April sebanyak 39 orang, Juni 12 orang, Maret 11 orang dan Mei 8 orang.
Seratusan gepeng yang terjaring ini dipulangkan ke daerah asalnya.
Baca juga: GWK Kembali Gelar Lomba Baleganjur Witning Kelangon se-Bali
"Februari kami tidak ada (gepeng terjaring -red). Dari yang terjaring memang dominan di kawasan pariwisata Kuta," ungkapnya.
Sejauh ini Suryanegara mengaku tetap menempatkan sejumlah personil untuk mengawasi gepeng yang berkeliaran.
Hal itu dilakukan agar tidak ada gepeng yang mengganggu wisatawan.
"Kami menempatkan anggota pada beberapa tempat yang rawan gepeng, selain itu juga patroli menyusuri tempat-tempat yang sering ditempati gepeng," ujarnya.
Birokrat asal Denpasar ini menyebutkan telah bekerjasama dengan kepolisian dan pihak keamanan desa adat dan dinas terkait. Mengingat pemerintah desa bisa cepat menemukan saat gepeng berkeliaran.
"Kalau untuk upaya pencegahan bisa kita lakukan dan tentunya kerja sama dengan Kepolisian, Desa Adat," ucapnya.
Sebelumnya, Suryanegara mengakui jika kehadiran Gepeng di wilayahnya musiman. Bahkan, pihaknya memastikan Gepeng tidak muncul saat hari raya, baik Galungan, Kuningan maupun hari raya yang lain.
"Saya sudah tahu siklusnya. Makanya kalau hari raya mereka kebanyakan pulang dan mereka tidak berkegiatan. Setelah selesai hari raya, barulah gepeng itu muncul," sebutnya.
Menurutnya, gepeng banyak muncul dari bulan September hingga Desember 2022 lalu. Bahkan, total gepeng yang berhasil ditertibkan mencapai ratusan orang. Gepeng diamankan pada September 2022 sebanyak 40 orang.
Bulan Oktober kembali menjamur hingga diterbitkan sebanyak 104 orang. Bulan November juga ada Gepeng sebanyak 17 orang kita tertibkan dan Desember sebanyak 30 orang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.