Banjir di Bali
LANJUT Penataan Tukad Badung Pasca Diterjang Banjir Bandang, PUPR Pasang Kisdam di Muara Tukad Ayung
Proyek penataan dari selatan jembatan Jalan Hasanudin hingga Pulau Biak ini kembali dikerjakan pada Senin 22 September 2025 lalu.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Proyek penataan Lanjutan Tukad Badung kembali berjalan. Sebelumnya, proyek ini sempat terhenti akibat banjir bandang, Rabu 10 September 2025 lalu.
Proyek penataan dari selatan jembatan Jalan Hasanudin hingga Pulau Biak ini kembali dikerjakan pada Senin 22 September 2025 lalu.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka, mengatakan, lanjutan proyek yang sempat tertunda ini diawali dengan pembersihan di sekitar sungai dari sampah, pasir hingga lumpur akibat banjir yang melanda.
Namun akibat banjir, ada sekitar 20 meter senderan untuk joging track amblas sehingga harus diperbaiki kembali.
Hal itu dikarenakan, baru dilakukan pengecoran sore, tiba-tiba malamnya banjir datang. “Jadi semen masih basah dan tergerus banjir,” katanya, Minggu (28/9).
Baca juga: MANTAN Wagub Bali Komen Polemik GWK, Cok Ace: Jika Milik Negara Kembalikan ke Warga!
Baca juga: TATA Kawasan Lovina Tahap Pertama, Pemkab Buleleng Siapkan Anggaran Rp15 Miliar
Selain itu, Gandhi mengakui proyek lain yang sudah dikerjakan masih aman. Alat berat serta truk molen yang sempat terendam pun kini sudah mulai beroperasi kembali.
Terkait perpanjangan waktu, pihaknya menyebut kemungkinan tak ada. “Sepertinya tidak ada karena rekanan kontraktor berkomitmen untuk menyelesaikannya tepat waktu dengan menambah tenaga dan menerapkan sistem lembur di lapangan,” paparnya.
Untuk diketahui, proyek yang dimulai sejak 22 Juli lalu ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 5.839.999.000 dari pagu anggaran yang disiapkan sebesar Rp 6 miliar.
Masa pelaksanaan selama 120 hari kerja dan direncanakan selesai pada 18 November 2025. Ruas sungai yang ditata membentang sepanjang 1,2 kilometer (km).
Penataan dilakukan untuk meningkatkan kerapian dan keasrian kawasan sungai, serta mendorong kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Penataan dilaksanakan di sisi barat Tukad Badung dengan sistem alur berkelok, dilengkapi taman dan mural seperti pada segmen sebelumnya.
Proyek ini bertujuan menyambung penataan yang telah dilakukan di sekitar Pasar Kumbasari dan Pasar Badung.
Dinas PUPR juga melakukan penanganan senderan jebol setelah banjir bandang melanda Kota Denpasar. Penanganan sementara dilakukan dengan pemasangan kisdam karung pasir di Muara Tukad Ayung, Banjar Tangtu, Desa Kesiman Kertalangu.
Gandhi menjelaskan, pemasangan kisdam menjadi metode darurat namun efektif untuk menahan laju arus air dari hulu.
“Tujuan utama pemasangan kisdam ini adalah memblokir sementara aliran air, sehingga proses pembangunan kembali senderan yang jebol dapat berjalan lebih aman dan lancar,” jelasnya, Sabtu (27/9).
USAI Diterjang Banjir, Cok Ace Optimistis Okupansi Tetap Meningkat Saat Nataru di Bali |
![]() |
---|
Pasca Banjir, Proyek Penataan Lanjutan Tukad Badung Bali Dilanjutkan, Tak Ada Perpanjangan Waktu |
![]() |
---|
Senderan Muara Ayung Bali Jebol Diterjang Banjir, PUPR Target Perbaikan Rampung Sebelum Musim Hujan |
![]() |
---|
Pemkot Denpasar Bali Akan Tertibkan Pelanggar Sempadan Sungai, Dijadikan Ruang Terbuka Hijau |
![]() |
---|
Pasca Banjir, 500 Pohon Ditanam Di Denpasar Untuk Pulihkan Ekosistem Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.