Berita Bangli

Penglipuran Tutup Sehari, Banyak Turis Balik, Desa Wisata Buka Lagi Hari Ini Pukul 08.00 Wita

Begitupun juga dengan rumah-rumah warga yang tutup. Minggu kemarin, Desa Wisata Penglipuran ditutup untuk kunjungan wisatawan.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Suasana di Desa Penglipuran - Desa Wisata Penglipuran yang biasanya ramai dengan wisatawan domestik dan asing akhir pekan justru sepi. Tak satupun ada wisatawan bisa masuk ke desa yang pernah mendapat predikat terbersih di dunia itu. Begitupun juga dengan rumah-rumah warga yang tutup. Minggu kemarin, Desa Wisata Penglipuran ditutup untuk kunjungan wisatawan. Sebagian besar warga Desa Penglipuran melaksanakan upacara keagamaan. 

TRIBUN-BALI.COM - Desa Wisata Penglipuran yang biasanya ramai dengan wisatawan domestik dan asing akhir pekan justru sepi. Tak satupun ada wisatawan bisa masuk ke desa yang pernah mendapat predikat terbersih di dunia itu.

Begitupun juga dengan rumah-rumah warga yang tutup. Minggu kemarin, Desa Wisata Penglipuran ditutup untuk kunjungan wisatawan. Sebagian besar warga Desa Penglipuran melaksanakan upacara keagamaan.

Baliho terpampang di depan pintu masuk Desa Penglipuran. Baliho tersebut berisi permohonan maaf ihwal penundaan kunjungan wisata pada Minggu kemarin sehaj pukul 06.00 Wita. Destinasi buka lagi Senin hari ini pukul 08.00 Wita.

Selain itu, sejumlah pecalang juga berjaga di depan pintu masuk desa. Mereka dibantu beberapa pengelola menginformasikan pada wisatawan perihal penundaan wisata selama sehari. Banyak kendaraan pengangkut wisatawan yang putar balik.

Beberapa dari mereka hanya bisa mengabadikan foto di depan pintu masuk desa. Petugas keamanan desa dan pengelola tetap tidak memperkenankan wisatawan yang sudah telanjur datang itu masuk ke areal desa.

Manajer Operasional Desa Wisata Penglipuran, Ketut Nuriada menjelaskan, keputusan penutupan sudah melalui pembicaraan bersama antara masyarakat adat dan pengelola. Desa Penglipuran tutup di tanggal 6 Agustus selama 24 jam. "Desa Penglipuran buka kembali 7 Agustus pukul 08.00 Wita," ucapnya.

Nuriada mengungkapkan, alasan penutupan Desa Penglipuran selama sehari karena sebagian besar masyarakat Penglipuran ngiring metirta yatra ke Pura Tirta Empul dan Pura Penulisan. Total warga yang ikut kegiatan keagamaan tersebut mencapai 1.000 orang.

"Dengan pertimbangan keamanan dan kenyamanan tamu, kami di Desa Penglipuran merasa perlu untuk menutup sementara selama satu hari. Karena kalau dibiarkan tetap berkunjung, di desa kami kan hampir tidak ada warganya sehingga pengunjung tidak akan mendapat suasana desa yang sesuai ekspektasi," ujarnya.

Ekspektasi yang dimaksud, jelas Ketut Nuriada, karena Penglipuran menerapkan konsep leaving tourism. Pengunjung akan diberikan pengalaman melihat langsung aktivitas warga di rumahnya masing-masing. Selain juga pengalaman suasana desa yang asri dan bersih.

Sejatinya informasi penutupan ini sudah disosialisasikan ke instansi, di media sosial, hingga ke pihak travel. Tapi masih ada tamu yang datang. "Sementara tidak ada kendala yang berarti. Mereka semua paham dan memaklumi," sebutnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved