Berita Badung
Program Pengelolaan Permuseuman di Badung Sempat Dirancang Rp 84,4 M, Kini Ditetapkan Rp1,4 M
Program Pengelolaan Permuseuman di Badung Sempat Dirancang Rp 84,4 M, Kini Ditetapkan Rp1,4 M
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Program pengelolaan permuseuman sempat dirancang Rp 84,5 Miliar oleh pemerintah Kabupaten Badung. Besaran angka itu dipandang perlu karena Dinas Kebudayaan diminta untuk memperhatikan museum.
Sebab sebelumnya fokus Pemkab Badung dalam pembangunan sektor adat, agama, tradisi, seni, dan budaya. Selain itu bidang baru di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung yang menyangkut naskah-naskah kuno, juga berkaitan dengan Permuseuman.
Mamun setelah menjadi sorotan saat Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Badung dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Badung terhadap Rancangan Perubahan KUA-PPAS APBD Tahun Anggaran 2023, program pengelolaan permuseuman yang sebelumnya mencapai Rp 84,5 miliar kini disesuaikan kembali menjadi Rp 1,4 miliar.
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengungkapkan, setelah menyimak masukan dan pertimbangan dari dewan, program pengelolaan permuseuman dievaluasi dan direvisi.
Nilainya pun disesuaikan ke pagu awal tahun anggaran 2023 yaitu Rp 1,4 miliar lebih.
“Dari segi substansi itu semua tetap berjalan. Jadi kita sesuaikan ke 1,4 miliar dari 84,5 miliar, karena responsif dan pertimbangan dari dewan. Sehingga kita butuh penyesuaian-penyesuaian,” ujarnya seusai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Badung, Kamis 10 Agustus 2023
Disinggung kemana anggaran sebesar Rp 83 miliar lebih digeser, Politisi asal Pecatu itu mengaku anggaran bakal diarahkan ke kebijakan dan program yang lebih prioritas, termasuk yang bersifat mendesak.
Pihaknya juga mengakui prioritas sesuai dengan masukan dan rekomendasi dari dewan.
“Nanti digeser ke berbagai kegiatan. Tidak mungkin saya sebutkan satu per satu, karena banyak sekali masukan anggota dewan,” jelasnya lebih lanjut Suiasa mengaku muaranya untuk kepentingan masyarakat itu. Program itu kata Suiasa berjalan dan dianggarkan, cuma dari segi nilai saja dikurangi.
Sedangkan Sekda Badung selaku Ketua TAPD Badung, I Wayan Adi Arnawa selaku ketua Banggar DPRD Badung dan TAPD Kabupaten Badung, menjelaskan, rancangan awal rencananya akan dibuat museum Bom Bali. Hal ini lantaran lokasi Bom Bali disebutkan telah menjadi salah satu tujuan wisatawan.
“Saya kira ini perlu dikemas sedemikian rupa untuk bagaimana kita membuat semacam monumen yang lebih representatif. Sehingga itu akan menjadi bagian daripada destinasi,” jelas Adi Arnawa.
Namun kata Adi Arnawa, rencana pembangunan museum ini akan dievaluasi terlebih dahulu, salah satunya mempertimbangkan waktu yang singkat di APBD Perubahan 2023.
Baca juga: Ini Tiga Alasan Kenapa Memilih Produk Kaca Film Mobil 3M yang Asli
Namun pada prinsipnya Pemkab Badung ingin mendorong menambah berbagai macam destinasi, salah satunya destinasi monumental.
“Memang menjadi suatu sejarah ya. Harapan kita nanti ini membuat orang akan berkunjung ke Bali melihat, mengingatkan pada satu kejadian. Dan mudah-mudahan jangan sampai terulang lagi,” tegasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.