Berita Tabanan
Harga Beras Ditingkat Penggilingan Naik Rp 100 per Kilogram
Harga beras di kalangan usaha penggilingan di Kabupaten Tabanan melonjak.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Harga beras di kalangan usaha penggilingan di Kabupaten Tabanan melonjak.
Lonjakan ini terbilang mahal, atau sekitar Rp 100 per kilogram. Bahkan diprediksi akan terus berlangsung ke depannya.
Ketua Perpadi Tabanan, Ketut Budiarta mengatakan, harga beras semua ukuran mengalami lonjakan 100 rupiah per kilonya.
Kondisi ini, sudah naik bertahap hingga pasca Galungan-Kuningan.
Dan saat ini, yang sebelumnya di harga Rp 11.500 terakhir, kini naik hingga Rp 11.600 per kg untuk ukuran beras dengan isian 25 kg. Kemudian, untuk beras dengan berat 10 kilo menjadi Rp 11.700. Terakhir, Rp 11.800 per kg untuk ukuran beras isian 5 kg.
“Ini karena harga GKP juga mahal dibanding bulan lalu” ucapnya Selasa 15 Agustus 2023.
Menurut dia, beras di penggilingan mahal karena juga Gabah Kering Panen (GKP) bergerak naik menembus hingga Rp 6.300 per kg atau naik dari posisi perdagangan bulan Juli lalu yang masih berada di bawah Rp 6.000 per kg.
Kondisi itu diperparah lagi dengan jumlah pasokan beras dari luar Bali, seperti dari NTB dan Jawa mengalami penurunan saat ini.
“Dan memang pasokan dari Jawa juga turun. Harga di luar Bali juga mahal,” ungkapnya.
Budiarta mengaku, prediksi lonjakan harga juga akan terjadi ke depan. Alasannya, ialah potensi ancaman El Nino.
Dimana sejumlah sentra produksi padi termasuk di Tabanan tidak mampu berproduksi dengan maksimal.
Itu disebabkan el nino akan membuat lahan kekeringan. Prediksinya ialah ketika satu sampai dua bulan kedepan ini tidak ada hujan, pasti akan berdampak pada kekeringan yang membuat produksi gabah juga akan menurun.
“Pasti kalau memang tidak ada hujan akan berdampak pada produksi,” jelasnya.
Terpisah Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Tabanan, I Nengah Mawan menyebut, saat ini sudah ada tanda-tanda sejumlah sentra produksi pertanian di Tabanan akan mengalami kekeringan.
Itu adalah imbas dari fenomena alam El Nino.
Tentu satu dua bulan mendatang ketik hujan tak turun maka berdampak pada kemampuan petani untuk berproduksi.
Ia menyebut, yang paling rawan kekeringan di Tabanan ialah Subak Tangguntiti Kecamatan Selemadeg Timur.
Selanjutnya, Subak Gubug Kecamatan Tabanan, dan sejumlah subak di Kecamatan Kediri.
“Pasti kalau tidak ada hujan akan berpengaruh,” bebernya. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.