Mobil Terperosok Di Pantai Pandawa
Larangan Kendaraan Turun ke Pantai Pandawa Terpasang, Bendesa Kutuh : Macem-Macem Ulah Tamu Bengkung
Bendesa Adat Kutuh, Jro Nyoman Mesir tidak habis pikir dengan perilaku tamu-tamu pengunjung Pantai Pandawa yang semakin menjadi-jadi
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Bendesa Adat Kutuh, Jro Nyoman Mesir tidak habis pikir dengan perilaku tamu-tamu pengunjung Pantai Pandawa seperti pengemudi mobil viral siang tadi menerobos masuk turun ke bawah dan terperosok.
"Adah ade gen gitu, gak habis pikir mereka ada saja kadang menjajal mobilnya. Padahal sudah ada larangan masuk ke pasir tamu kadang-kadang bengkung gitu," kata Jro Mesir, Sabtu 19 Agustus 2023.
Ia menambahkan kejadian itu terjadi saat air laut surut dan langsung dapat dievakuasi jika tidak ada alat berat lalu air pasang makin sulit.
"Kalau sampai airnya pasang tadi bahaya itu bisa langsung menjadi perahu mobilnya," ucapnya.
Baca juga: Viral Mobil Terperosok Di Pasir Pantai Pandawa, Bendesa Adat Kutuh : Padahal Sudah Ada Larangan
Ditegaskannya kepada seluruh tamu atau pengunjung Pantai Pandawa jangan turun kebawah dengan kendaraan agar tidak terulang lagi seperti kejadian ini.
"Jangan mencoba-coba untuk membawa mobilnya ke pasir karena pasir disana butirannya beda. Kalau nekat pasti ban mobil itu tenggelam dia di pasir susah itu untuk evakuasinya. Sepintar apapun sopirnya tidak akan bisa mengendalikannya," tegas Jro Mesir.
Kejadian seperti ini diungkapkannya sudah sering terjadi tetapi yang tadi diunggah ke media sosial dan viral jadi bukan kali pertama kejadian sama terjadi.
Kadang-kadang tamunya marah saat di peringatkan petugas padahal sudah jelas tanda larangan itu ada dan di pasang.
"Kadang marah tamunya padahal larangan sudah ada dan memaksa antik sekali itu. Macem-macem ulah dan keinginan tamu itu," ungkap Jro Mesir.
Baca juga: Perdana, Gelaran bLU cRU Yamaha Sunday Race 2023 Digelar di Sirkuit Mandalika
Padahal tanda larangan sudah di pasang dan tertulis dengan jelas dan tulisannya besar namun tidak diindahkan oleh pengunjung.
Saat disinggung apakah kejadian sebelum-sebelumnya pengendara mobil merupakan bule, Jro Mesir menyampaikan jarang malah kebanyakan lokal (WNI/wisnus).
"Dulu sering di coba-coba gitu ada yang pakai mobil yang rodanya besar-besar itu tenggelam juga ban nya. Apalagi ini mobil biasa-biasa. Kalau bule tertib dia tahu ada larangan ya taat," papar Jro Mesir.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.