Sponsored Content
KKN PPM PNB Bersinergi Dalam Pengembangan Pontensi Wisata Desa Petak
Desa Petak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.
TRIBUN-BALI.COM - Desa Petak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.
Secara geografis Desa Petak berada didaerah yang landai dengan ketinggian 500 meter dan memiliki udara yang sejuk karena banyak pepohonan yang tinggi dan besar. Desa Petak memiliki 6 (enam) desa dinas dan 5
(lima) desa adat.
Terdiri dari enam desa dinas yakni Banjar Dinas Umahanyar, Banjar Dinas Madangan Kelod, Banjar Dinas Madangan Kaja, Banjar Dinas Bonnyuh, Banjar Dinas Benawah Kangin, Banjar Dinas Benawah Kawan.
Kemudian terdiri dari lima desa adat yaitu Desa Pekraman Umahanyar, Desa Pekraman Madangan Kelod, Desa Pekraman Madangan Kaja, Desa Pekraman Bonnyuh, dan Desa Pekraman Benawah.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya Desa Petak adalah petani dimana memiliki lahan persahawahan yang sangat luas.
Disisi lain, Desa Petak memiliki potensi wisata yang menarik untuk dilirik serta dikembangkan.
Secara garis besar potensi wisata alam yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata seperti agrowisata yakni lahan persawahan yang hijau dan sangat luas, sedangkan potensi wisata budaya yakni air suci penglukatan dan pura besar yang memiliki nilai sejarah berdasarkan kepercayaan masyarakat lokal.
Selain itu, Desa Petak juga memiliki potensi wisata buatan yang direncanakan oleh pokdarwis untuk dikembangkan saat ini yakni jalur jogging dan cycling serta sebagian masyarakat Desa Petak memiliki ketrampilan khusus yaitu pengrajin ukiran dan anyaman dari daun ental.
Berbagai usaha yang dilakukan dalam membangun Desa Petak menjadi desa wisata yang dimulai dari aktivitas sosialisasi ke masyarakat mengenai pengembangan desa menjadi daya tarik wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan.

Pengembangan sarana serta prasarana pendukung, bekerjasama dengan pihak mahasiswa KKN PPM Politeknik Negeri Bali untuk mengidentifikasi potensi wisata Desa Petak.
Pura dan Penglukatan Pesiraman Gunung Mertha Pura dan Penglukatan Pesiraman Gunung Mertha Kawasan Desa Madangan Kaja memiliki potensi wisata budaya berupa Pura Gunung Mertha dan Penglukatan Pesiraman Gunung Mertha.
Pura Gunung Mertha yang mempunyai arti yaitu pura tempat memohon anugrah kehidupan. Menurut cerita masyarakat, ketika masyarakat baru mulai bertempat tinggal di Banjar Madangan Kaja terjadi wabah
dimana semua tanaman padi masyarakat dimakan tikus.
Untuk terhindar dari hama tikus tersebut, masyarakat Madangan Kaja di Pura Gunung Jimbar yang merupakan sebutan Pura Gunung Mertha pada kala itu, memohon keselamatan.
Atas anugrah Ida Betara atau Tuhan yang bersemayam di Pura Gunung Jimbar, tanaman padi masyarakat selamat. Karena itu maka Pura Gunung Jimbar diubah namanya menjadi Pura Gunung Mertha. Pura ini didirikan sebelum masyarakat menetap di Desa Madangan Kaja dengan kepercayaan dewa yang dipuja di Pura Gunung Mertha di antaranya Ida Betara Gunung Mertha dan Ida Ratu Bujangga.
Selain itu, terdapat juga jenis tarian kuno yang dipercaya oleh masyarakat sekitar bernama Tarian Sanghyang. Odalan atau upacara adat yang dilakukan berdasarkan kepercayaan masyarakat Desa Petak diadakan setiap 6 (enam) bulan yaitu jatuh setiap Anggara Kasih Julungwangi pada kalender Bali.
Hamaparan Sawah Desa Petak Salah Satu potensi Desa Petak yang belum diketahui wisatawan adalah
hamparan persawahan yang hijau dan luas.
Dimana wisatawan yang ingin berkunjung dapat belajar dan mengetahu baik cara menanam dan memanen padi kualitas khas yang dimiliki desa petak. Hamparan sawah yang berada di desa petak memiliki suasana yang sejuk dengan fasilitas yang dimiliki diantaranya :
Jalur jogging dan Cycling Desa Petak memiliki beberapa lokasi yang sangat cocok dikembangkan sebagai jalur jogging dan cycling karena memiliki wilayah yang cukup luas dilihat dari segi bentang alamnya serta infrastruktur jalan yang memadai.

Kondisi tersebut sangat tepat dikembangkan sebagai jalur jogging dan cycling yang menawarkan keindahan alam kepada wisatawan yang melintasi Desa Petak.
Aktivitas ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan khususnya yang tinggal Pengembangan UMKM dan Desa Wisata di Kabupaten Gianyar di area perkotaan untuk menikmati suasana desa yang tenang dan nyaman.
Telah terdapat beberapa jalur jogging yang sudah ditentukan oleh Pokdarwis Desa Petak yakni di dekat Subak Bon Nyuh dan Bon Nyuh Sari yang dapat dilintasi oleh wisatawan.
Kemudian untuk jalur cycling masih tahap perencanaan untuk lokasi awal wisatawan memulai sampai garis akhirnya.
Jalur cycling ini dapat memanfaatkan jalur jalan desa yang sepi dengan hamparan persawahan yang luas dan panjang, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan alam Desa Petak sambil bersepeda.
Selain wisata alam yang dimilikinya, Desa Petak juga memiliki wisata buatan dapat dikembangkan untuk menjadi objek wisata yang bisa dinikmati oleh wisatawan yaitu Puspa Aman.
Puspa aman merupakan potensi desa buatan yang dikembangkan oleh Desa Petak. Nama dari Puspa Aman ini diambil dari singkatan yaitu Pusat Pangan Alami, Mandiri, Asri dan Nyaman.
Puspa aman merupakan Program ketahanan pangan dalam satu kesatuan yang dikembangkan di Kabupaten Gianyar untuk menjadi inspirasi ketahanan pangan nasional, secara ketahanan pangan menjadi isu global yang penting mengingat tantangan seperti pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan ketimpangan ekonomi.
Upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil diperlukan untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Puspa Aman ini memiliki beberapa program yang telah dibuat untuk hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.
Program Puspa Aman diintegrasikan dengan TPS3R sebagai penghasil kompos dan Aku Hatinya PKK sebagai bentuk ketahanan pangan skala rumah tangga.
Puspa Aman mencakup usaha setiap rumah tangga untuk menyediakan pangan segar dengan memanfaatkan lahan pekarangannya.
Diharapkan melalui Puspa Aman dengan program yang dimiliki dapat memberikan kesejateraan masyarakat secara berkelanjutan dan dapat menjadikan objek wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan.(*)