Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Subtema 3 Pembelajaran 1 Halaman 123 126 127 128 129

Berikut ini kunci jawaban Tema 1 kelas 5 Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 123, 126, 127, 128, dan 129 tentang bacaan ‘Gerabah dari Pulau Madura’.

Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
Tribunnews/Tangkap Layar/Buku Tematik 1 Kelas 5
Berikut ini kunci jawaban Tema 1 kelas 5 Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 123, 126, 127, 128, dan 129 tentang bacaan ‘Gerabah dari Pulau Madura’. 

TRIBUN-BALI.COM – Simak berikut ini kunci jawaban Tema 1 kelas 5 Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 123, 126, 127, 128, dan 129 tentang bacaan ‘Gerabah dari Pulau Madura’.

Kunci jawaban kali ini dibuat sesuai dengan buku Tematik 1 kelas 5 SD/MI Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Subtema 3 berjudul ‘Lingkungan dan Manfaatnya’.

Artikel yang dibuat ini akan melanjutkan pembahasan kunci jawaban terhadap soal-soal yang ada di buku Tema 1 kelas 5 SD.

Kali ini kita akan membahas kunci jawaban soal-soal bagian Subtema 3 Pembelajaran 1, mulai halaman 123 hingga 129 tentang bacaan ‘Gerabah dari Pulau Madura’.

Tujuan dibuatnya kunci jawaban Tema 1 kelas 5 SD halaman 123, 126, 127, 128, dan 129 adalah untuk membantu adik-adik siswa kelas 5 SD agar lebih memahami soal yang disediakan.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 Subtema 3 Pembelajaran 1 Halaman 130 131 132 134 135 136 137 138

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 108 109 110, Subtema 3 Pembelajaran 2: Bersatu Kita Teguh

Demi kemajuan belajar adik-adik kelas 5 SD/MI, diminta untuk mengerjakan soal tersebut secara mandiri terlebih dahulu, sebelum menengok ke kunci jawaban yang disediakan.

Dilansir dari Tribunnews.com, inilah kunci jawaban Tema 1 kelas 5 SD bagian Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 123, 126, 127, 128, dan 129 tentang bacaan ‘Gerabah dari Pulau Madura’.

Kunci Jawaban Halaman 123

Ayo Mengamati

Amatilah ilustrasi gambar pada halaman sebelumnya. Buatlah sebuah cerita berdasarkan gambar-gambar tersebut.

Namun, sebelumnya kamu harus menentukan ide pokok tiap-tiap paragrafnya terlebih dulu.

Jawaban:

Ide Pokok:

Bahan baku pembuatan gerabah adalah tanah liat.

Tahap pembuatan gerabah menggunakan beberapa teknik.

Tahap finishing gerabah dengan pemberian warna.

Cerita Berdasarkan Gambar:

Bahan baku pembuatan gerabah adalah tanah liat. Sebelum digunakan tanah liat harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran.

Kemudian tanah yang telah tercampur ditambahkan air secukupnya dan diulek sampai rata dan homogen.

Selanjutnya bahan gerabah sudah siap dipergunakan untuk perwujudan badan gerabah.

Tahap pembuatan gerabah menggunakan beberapa teknik. Beberapa teknik pembentukan yang dapat diterapkan, antara lain : teknik putar (wheel/throwing), teknik cetak (casting), teknik lempengan (slab), teknik pijit (pinching), teknik pilin (coil).

Setelah gerabah terbentuk selanjutnya adalah proses pengeringan dapat dilakukan dengan atau tanpa panas matahari. Setelah kering selanjutnya adalah tahap pembakaran.

Tahap finishing gerabah dengan pemberian warna. Finishing yang dimaksud disini adalah proses akhir dari gerabah setelah proses pembakaran. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya memulas dengan cat warna, melukis, menempel atau menganyam dengan bahan lain, dan lain-lain.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 105 106 107, Subtema 3 Pembelajaran 1: Manfaat Hewan Disekitar

Halaman 124-127

Ayo Membaca

Gerabah dari Pulau Madura

Salah satu warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara tradisional. Gerabah juga dikenal dengan sebutan tembikar. Gerabah konon sudah dibuat manusia sejak mereka hidup menetap dan mulai bercocok tanam beberapa ribu tahun sebelum tahun masehi, dan kini masih kita dapatkan di seluruh pelosok Nusantara, tidak terkecuali di Pulau Madura.

Pada situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta penguburan mayat. Gerabah yang paling sederhana dibuat dan dibentuk hanya menggunakan tangan dengan ciri adonan yang kasar dan bagian-bagian gerabah tersebut masih dipenuhi oleh jejak-jejak jari. Selain itu, bentuknya kadang tidak simetris.

Tidak terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh para pendahuliunya. Kesamaan pembuatan gerabah di Madura sekarang ini dengan para pendahulunya adalah proses pembuatan dan bentuknya yang masih tradisional sama seperti gerabah-gerabah yang dihasilkan pada zaman terdahulu.Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para pengrajin di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus. Tanah liat hitam dapat juga dipergunakan tetapi kualitasnya kurang baik.

Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah, seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, dan Blega Bangkalan. Di antara daerah-daerah tersebut, yang sangat terkenal adalah Karang Penang Sampang dan Andulang Sumenep. Kedua daerah tersebut memproduksi gerabah dalam bentuk genteng.

Memang tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah. Hal ini disebabkan karena tidak semua wilayah di Madura memiliki struktur tanah liat yang dijadikan bahan dasar pembuatan gerabah. Secara umum, tanah-tanah di Madura mengandung pasir yang tinggi, karena Pulau Madura dikeliling oleh pantai, sehingga tidak bisa digunakan untuk membuat gerabah.

sudah ditentukan secara turun-temurun atau spesialisasi. Dengan spesialisasi ini persaingan dapat dicegah. Gerabah Madura juga memiliki kekhasan lokal yang disebabkan oleh keahlian/keterampilan pengrajin, tersedianya bahan, teknik pembuatan, dan teknik pembakaran. Dengan spesialisasi dan ciri khasnya itu, banyak kampung diberi nama sesuai dengan nama jenis tembikar tertentu.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 95 96 97, Subtema 2 Pembelajaran 6: Bandung Lautan Api

Peralatan pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tidak jauh bedanya dengan yang sudah digunakan pada zaman prasejarah. Alat-alat umum adalah cangkul, linggis, ember, dan alat-alat khusus seperti berikut.

Panombuk atau penumbuk berupa bulatan bertangkai untuk alat pembentuk bagian dalam.

1. Panombuk atau penumbuk berupa bulatan bertangkai untuk alat

pembentuk bagian dalam.

2. Panempa atau penempa untuk pembentuk dan penghalus bagian luar berupa sekeping papan.

3. Pangorek atau pengerok, sejenis sabit bermata miring bertangkai panjang untuk menghaluskan bagian dalam.

4. Panyabungan, wadah air untuk menetesi gerabah dengan secarik kain agar mudah dihaluskan.

5. Pangeled, secarik kain untuk membentuk bibir gerabah.

6. Pangajakan, sejenis nyiru untuk ayakan pasir.

7. Pangabuan, tempat abu.

8. Panompal, alat menyisikan abu dari pembakaran.

9. Wer-kower, galah berujung kawat lengkung.

10.Pamatong, sejenis pisau atau kawat pemotong tanah liat.

11. Pungku, pembakaran gerabah.

Gambar Tema 1 Kelas 5 Halaman 125
Gambar Tema 1 Kelas 5 Halaman 125 (Tribunnews/Buku Kemdikbud)

Adapun proses pembuatan gerabah dilakukan dengan tahapan-tahapan yang harus dilakukan secara berurutan. Proses pembuatan gerabah tersebut sebagai berikut.

1. Menyiapkan bahan berupa tanah liat.

2. Mengaduk tanah liat dengan dicampur air.

3. Setelah jadi adonan, diambil per bongkahan untuk dibuat bentuk kasar.

4. Dengan menggunakan kain pangeled, bibir atau pinggiran bongkahan dibentuk sehingga bulat melingkar.

5. Bila yang dibuat sejenis periuk, maka ketika pinggiran atau bibir sudah jadi lalu diangin-anginkan. Baru kemudian membuat bagian perut yang terpisah dengan bibir, kemudian setelah jadi perut dan bibir disambung dan diperhalus.

6. Bila yang dibuat bertelinga atau bertangkai, maka dibuatkan telinga atau tangkai untuk kemudian ditempelkan atau digabungkan dan diperhalus.

7. Setelah halus dan diteliti kesempurnaannya, kemudian dijemur atau dibakar hingga benar-benar kering.

8. Langkah terakhir setelah kering adalah dibersihkan. Namun untuk beberapa daerah ada yang masih menyempurnakannya dengan cat yang berasal dari lumpur.

Keberadaan pengrajin gerabah di Madura ini telah banyak memberikan manfaat, baik untuk pengrajin, pemakai maupun untuk masyarakat umum. Pemakai gerabah Madura memperoleh banyak keuntungan seperti harga murah, anti karat, mudah dibersihkan, dan mengurangi polusi. Di samping itu, juga dapat menyerap banyak tenaga kerja. Kerajinan gerabah ini juga merupakan salah satu cara melestarikan warisan budaya yang telah turun menurun. Mengingat manfaat-manfaatnya tersebut, maka pelestariannya perlu mendapat perhatian kita semua. Salah satu caranya dengan menjaga kualitas.

Meski gerabah masih tetap diproduksi, tetapi dalam perkembangannya dihadapkan pada produk-produk modern. Produk-produk modern tersebut tidak hanya proses pembuatannya yang modern, namun juga menggunakan bahan-bahan yang lebih praktis dan lebih tahan lama, seperti dari plastik, karet, besi, dan aluminium. Akibatnya, lambat laun menggeser keberadaan gerabah. Para pengrajin pun juga terancam.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 Halaman 100 101 102, Subtema 3 Pembelajaran 1: Teks Proklamasi

Kunci Jawaban Halaman 127-128

Ayo Menulis

Berdasarkan bacaan di atas, temukan ide pokok masing-masing paragraf.

Jawaban:

Paragraf 1: Salah satu di antara warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara tradisional.

Paragraf 2: Pada situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta penguburan mayat

Paragraf 3: Tak terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh para pendahulunya.

Paragraf 4: Gerabah-gerabah yang dihasilkan oleh para pengrajain di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus.

Paragraf 5: Beberapa daerah di Madura menjadi penghasil gerabah seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, Blega Byangkalan, dan lain-lain.

Paragraf 6: Memang tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah.

Paragraf 7: Di antara daerah-daerah penghasil gerabah tersebut ada semacam perjanjian kerja untuk membuat baryang-baryang yang sudah ditentukan secara turun temurun atau spesilaisasi

Paragraf 8: Peralatan pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tak jauh bedanya dengan yang sudah digunakan pada zaman prasejarah.

Paragraf 9: Adapun proses pembuatan gerabah dilakukan dengan tahapan-tahapan yang harus dilakukan secara berurutan.

Paragraf 10: Keberadaan pengrajin gerabah di Madura ini telah banyak memberikan manfaat, baik untuk pengrajin, pemakai maupun untuk masyarakat umum.

Paragraf 11: Meski gerabah masih tetap diproduksi, namun dalam perkembangannya dihadapkan pada produk-produk modern.

Kunci Jawaban Halaman 129

Ayo Berlatih

Kamu sudah bisa menentukan ide pokok dari sebuah bacaan, sekarang kembangkan ide-ide pokok berikut menjadi sebuah paragraf.

Jawaban:

Ide Pokok: Tanah liat banyak kegunaannya.

Paragraf: Tanah liat merupakan salah satu unsur alam yang memiliki banyak kegunaan. Sejak dari dulu manusia telah memanfaatkan tanah liat. Tanah liat dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan genteng. Selain itu, tanah liat juga dapat digunakan menjadi kerajinan gerabah seperti vas, poci, dan lain sebagainya.

Ide Pokok: Proses pembuatan gerabah dari tanah liat1

Paragraf: Agar dapat menghasilkan gerabah yang bagus, tanah liat harus melewati beberapa proses pengolahan terlebih dulu. Tanah liat dibuat menjadi adonan dengan mencampur air kemudian diaduk dan dibolak-balik agar lebih pekat dan lengket. Tujuannnya agar mengeluarkan udara dalam tanah, supaya hasilnya tidak mudah retak. Setelah adonan tanah liat jadi, putar tanah liat dengan meja putar dan bentuk menjadi gerabah. Buat pola gerabah sesuai yang diinginkan dengan kawat dan pisau pahat. Jika gerabah sudah terbentuk, bakar dalam waktu dan suhu tertentu.

Ide Pokok: Macam-macam peralatan yang terbuat dari tanah liat.

Paragraf: Banyak peralatan yang terbuat dari tanah liat. Seperti asbak, vas bunga, kendi, teko dan celengan jaman dahulu. Bahkan ada juga piring dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Barang-barang yang terbuat dari tanah liat memiliki nilai seni dan keindahan tersendiri.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 Subtema 3 Pembelajaran 1 Halaman 98 99 100 101 104 105

Disclaimer:

- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KUNCI JAWABAN Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 123 126 127 128 131 Buku Tematik: Gerabah dari Pulau Madura.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved