Teco Begitu Percaya Diri di AFC Cup! Sebut Bali United Berpeluang Meski Ada di Grup Kuat

TRIBUN-BALI.COM - Stefano Cugurra tampak percaya diri menyambut gelaran AFC Cup 2023-2024, setelah tersisih dari kualifikasi Liga Champions Asia. Drawing AFC Cup pun telah dilakukan di Malaysia, Kamis (24/8).

Hasilnya Bali United yang berada di POT 2, menempati Grup G bersama wakil Malaysia Terengganu FC, Stallion Laguna FC yang berasal dari Filipina, dan Central Coast Mariners dari Australia.

Meski takluk dengan skor memalukan oleh klub Hong Kong Lee Man FC di ajang kualifikasi Liga Champions Asia, Teco kini sama sekali tak menunjukkan rasa gentar. Kata dia, semua memiliki peluang menjadi yang terbaik di grup Zona ASEAN ini.

Baca juga: FINAL Piala AFF U23! Tiket Bagi Garuda Muda, Usai Timnas Indonesia Vs Thailand Menang Skor 3-1!

Baca juga: GARANG! Timnas Indonesia Vs Timnas Thailand Babak Pertama Skor Sudah 2-1! Adu Dorong Terjadi!

Dengan sistem home away, Bali United bisa mendapatkan energi lebih dari dukungan suporter fanatiknya yang kini sudah kembali ke tribun setelah sempat ngambek-ngambekan karena kenaikan harga tiket. "Biasa AFC CUP main sistem home and away. Semua tim punya peluang yang sama," kata Teco.

Melihat peta kekuatan, terdapat satu tim Malaysia, satu tim Filipina dan satu Australia. Teco pun menilai Grup G menjadi grup paling kuat di zona Asia Tenggara. "Ini grup paling kuat. Semua tim bagus," ucapnya.

Ini menjadi tantangan berat bagi Serdadu Tridatu karena harus bersiap bertandang ke Australia. Terakhir bertanding melawan klub Australia saat kualifikasi Liga Champions Asia 2020, Bali United dihancurkan Melbourne Victory dengan skor 0-5.

Saat ini mereka bakal menghadapi lawan yang tak kalah tangguh, yakni Central Coast Mariners yang menjadi runner-up di liga kasta tertinggi Australia. Selain itu, Bali United juga harus bertandang ke Filipina, di mana tahun 2020 lalu juga menyisakan luka saat fase grup AFC Cup 2020.

Di Filipina Bali United pernah bermain imbang menghadapi Global Cebu dengan skor 1-1, dan di Stadion Rizal Memorial Manila menghadapi Ceres Negros yang sekarang berubah nama menjadi United City FC, Bali United menderita kekalahan telak 0-4.

Melawan Terengganu FC juga hal yang mudah, musim 2022 lalu, Terengganu FC menempati posisi kedua menjadi bayang-bayang kedigdayaan Johor Daru Ta'zim FC di Liga Super Malaysia.

Sementara itu wakil Indonesia lainnya, PSM Makassar di POT 4 menempati Grup H usai lolos dalam kualifikasi membantai Yangon United FC dengan skor telak 4-0. Skuat asuhan Bernardo Tavares menghuni Grup H bersama klub Vietnam Hai Phong FC, wakil Malaysia Sabah FC, dan klub dari Singapura Hougang United FC. 

Ricky Fajrin: Ini Karena Kuota Pemain Asing

Menjelang pekan ke-10 Liga 1, peta persaingan klub di tabel klasemen begitu ketat terasa. Kapten Bali United, Ricky Fajrin menilai, Liga 1 musim ini merupakan kompetisi paling ketat yang pernah ia jalani dibanding musim-musim sebelumnya.

Madura United memimpin di puncak dengan mengemas 19 poin, disusul Barito Putera 17 poin, kemudian Borneo FC dan RANS Nusantara FC masing-masing 16 poin. Bali United berada di peringkat ketujuh dengan perolehan 14 poin.

"Liga 1 saat ini, paling susah menurut saya. Sejak pekan ketujuh lalu poin dekat semua, punya kans naik ke atas. Beda seperti liga kemarin, mungkin pertandingan ketujuh sudah bisa lihat," kata Ricky Fajrin, Kamis (24/8).

Dengan posisi klub saat ini, posisi lima hingga sembilan apabila tampil konsisten maka berpeluang langsung merangsek ke papan atas atau empat besar. "Sekarang lebih susah dan bisa saling mengalahkan, peringkat 1 sampai dengan 10 sangat dekat, dari delapan bisa ke papan atas," imbuhnya.

Bek bernomor punggung 24 ini menekankan ke rekan-rekannya untuk tidak mengendorkan fokus agar bisa mengontrol pertandingan. "Yang dibutuhkan adalah fokus permianan, kita tak usah pikir tim lain, setiap pertandingan kita harus berusaha meraih poin," ujar dia.

Fajrin menilai kompetitifnya Liga 1 musim ini tidak terlepas dari regulasi baru kuota pemain asing 5+1, berbeda dari sebelumnya. "Jadi seperti tim berada di papan bawah, karena ada enam pemain asing, terbantu, sangat pengaruh pemain asing. Apalagi pemain asing baru main di Liga 1 punya motivasi tinggi," pungkasnya.

Ricky Fajrin mengatakan, pemain-pemain asing yang merumput di Liga 1 memiliki kualitas yang membahayakan. Ia menyebutkan beberapa nama pemain asing yang merepotkan dirinya yang berposisi di sektor pertahanan dari sembilan klub yang sudah diladeni Bali United musim ini.

Di antaranya ada top skor sementara Liga 1 dari klub Arema FC, Gustavo Almeida yang mengemas 9 gol meski tim yang diperkuatnya terseok di posisi paling dasar klasemen sementara. Dari 9 gol Arema FC, seluruhnya dicetak dari Gustavo Almeida.

Bali United pun menjadi sarang satu buah gol dari Gustavo Almeida. Namun saat itu Ricky Fajrin cs berhasil comeback dengan skor kemenangan 3-1. Selain Gustavo Almeida, nama winger Persik Kediri yang pernah dirumorkan merapat ke Bali United, Flavio Silva juga menjadi pemain asing berbahaya bagi Ricky Fajrin.

"Banyak (pemain asing berbahaya), hampir semua tim punya pemain asing berkualitas, kemarin pemain Asing Arema itu bagus top skor Gustavo Almedia, Persik kediri punya wing bagus Flavio Silva. Madura punya gelandang serang yang bagus Francisco Rivera, pemain yang baru itu bagus," jelasnya. (ian)

Liga Lebih Kompetitif

Meski demikian, deretan nama pemain asing dengan berbagai pencapaian mereka tak membuat Ricky Fajrin gentar. Pemain yang ikut mengantarkan Bali United juara Liga 1 dua kali beruntun itu berambisi menambah koleksi trofi dengan meningkatkan kualitas tim.

Bagi dia, kehadiran pemain asing berkualitas membuat iklim Liga 1 lebih kompetitif dan meningkatkan performa pemain karena menghadapi tantangan lebih berat. "Pemain asing baru di Liga 1, pemain punya kualitas, kompetisi lebih susah, tapi ini bagus untuk liga," pungkasnya. (ian)