Bisnis
CEX dan DEX Memainkan Peran Penting Dalam Ekonomi Crypto, Ini Kata CEO Pintu
PT Pintu Kemana Saja dengan brand PINTU, platform jual beli dan investasi aset Crypto kembali mendukung kegiatan ini, dengan menjadi sponsor.
TRIBUN-BALI.COM - Festival tahunan Crypto terbesar di Indonesia Coinfest Asia kembali digelar.
PT Pintu Kemana Saja dengan brand PINTU, platform jual beli dan investasi aset Crypto kembali mendukung kegiatan ini, dengan menjadi sponsor.
Sekaligus berpartisipasi dalam sesi panelis yang mengangkat tema 'Clash of the Titans: Decentralized vs Centralized Trading'.
Founder & CEO PINTU, Jeth Soetoyo bersama tiga panelis lainnya berdiskusi tentang isu terkait decentralized exchange (DEX) dan centralized exchange (CEX) dalam dunia Crypto yang telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Ekonomi Tak Menentu & Cepat Berubah,Sri Mulyani Ingatkan Pada Pertemuan Gubernur Bank Sentral ASEAN
Baca juga: Sosialisasi Edukasi Safety Riding & Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bersama Mitra Driver Gojek

Jeth Soetoyo, Founder & CEO PINTU mengungkapkan, bicara tentang penggunaan DEX dan CEX, pada akhirnya merupakan sebuah spektrum.
"Seperti halnya kita membutuhkan bank dan dompet fisik untuk menyimpan uang, beberapa orang lebih memilih untuk menyimpan Crypto di DEX, sementara yang lain lebih memilih di CEX, tergantung pada kebutuhan masing-masing individu," katanya dalam siaran pers.
"Meskipun saya setuju bahwa industri Crypto bergerak menuju Web3, dan decentralized finance (DeF)i, namun mengelola kunci dan wallet secara mandiri bukanlah konsep yang mudah bagi banyak orang. Oleh karenanya, saya percaya bahwa DEX maupun CEX bisa berjalan berdampingan," imbuhnya.
Melihat lebih jauh mengenai perbandingan dari sisi volume perdagangan antara DEX dengan CEX, merujuk laporan dari Coinmarketcap, pada semester 1 2023 total volume perdagangan CEX mencapai $1,67 triliun mengungguli DEX yang berkontribusi sebesar $189 miliar.
“Besarnya volume perdagangan DEX & CEX tidak lepas dari tiga faktor. Pertama kemudahan dalam berinvestasi pada global aset seperti Crypto yang menarik bagi banyak orang dan lahirnya DEX & CEX yang memberikan kemudahan investasi dan menyimpan aset.
Kedua, profil resiko dari pengguna di Asia khususnya Indonesia yang menyukai produk keuangan high risk high return.
Faktor ketiga yaitu peran regulator atas rumusan regulasi, yang ramah bagi ekosistem Crypto khususnya di Indonesia.
Dalam setahun terakhir, regulasi Crypto di Asia Tenggara lebih dinamis dibandingkan dengan negara barat.
"Kami sangat mengapresiasi peran aktif pemerintah dalam mendukung kemajuan industri Crypto,” ujar Jeth.

Beberapa waktu lalu, pemerintah yaitu Kementerian Perdagangan resmi meluncurkan bursa Crypto melalui keputusan Kepala Bappebti Nomor 01/BAPPEBTI/SP-BBAK/07/2023.
Optimistis Kredit Tumbuh 9 Persen, Dirut BTN Sebut Dampak Kenaikan Kuota KPR Subsidi |
![]() |
---|
INVESTOR Asing Guyur Rp77 T ke SBN, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 16.470 Per Dolar AS |
![]() |
---|
BIDIK Transaksi Rp35 T, Airlangga Hartanto Sebut Harbolnas Bakal Hadir Lagi di 2025 |
![]() |
---|
PRODUK UMKM Laris di Pasar Global, Transaksi Business Matching UMKM Tembus Rp1,49 Triliun |
![]() |
---|
TRAKTIR Warga Beras Hingga Daging Ayam, Mendag Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Nyanggelan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.