Penghapusan Pertalite 2024

CATAT! Pertamina Siap Hapus BBM Pertalite di Tahun 2024, Usung Penggunaan Pertamax Green 92

PT Pertamina merencanakan akan menghapus bahan bakar jenis Pertalite di tahun 2024 dan menggantinya dengan Pertamax Green 92

KOMPAS.com/STANLY RAVEL
Ilustrasi BBM Subsidi Pertalite. CATAT! Pertamina Siap Hapus BBM Pertalite di Tahun 2024, Usung Penggunaan Pertamax Green 92 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PT Pertamina merencanakan akan menghapus bahan bakar jenis Pertalite di tahun 2024 dan menggantinya dengan Pertamax Green 92.

Rencana penghapusan bahan bakar jenis Pertalite ini diumumkan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.

Nicke Widyawati menjelaskan selain menghapus bahan bakar jenis Pertalite, Pertamina juga kaan mengganti beberapa jenis bahan bakar yang sudah tersedia saat ini.

Pertamina akan mengganti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo dengan nama bar demi mengejar net zero emission (NZE) pada 2060.

Baca juga: Update Harga BBM Subsidi di Pulau Bali, Sulawesi dan Papua 30 Agustus, Pertalite Rp 10.00

Bahan bakar jenis Pertalite akan diganti dengan bahan bakar yang memiliki RON 92 sehingga pembakaran di dalam mesin akan lebih bersih.

Kualitas RON (Research Octane Number) dari BBM jenis Pertalite yang semula RON 90 menjadi RON 92, yang dikenal sebagai Pertamax Green 92 dengan campuran etanol 7 persen.

Pertamax Green 95 merupakan campuran Pertamax RON 92 dengan etanol.

Penyempurnaan ini direncanakan dengan mengintegrasikan etanol ke dalam campuran BBM Pertalite, mirip dengan pendekatan yang telah sukses diterapkan pada BBM Pertamax Green 95.

Dalam rapat dengar pendapat atau RDP dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, tanggal 30 Agustus 2023, Nicke Widyawati mengatakan "Tahun 2024 mohon dukungan kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 9,”

“Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo. Ini kita yakini dapat berikan manfaat." ucap Nicke Widyawati

Baca juga: Update Harga BBM di Bali, Jatim dan Jateng 29 Agustus, Pertalite Rp 10.00, Solar 6.800

Menurut mantan Direktur Pengadaan Strategis PLN itu, kebijakan tersebut sejalan dengan mandat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa nilai oktan BBM minimal di angka 91.

Penggunaan bioetanol ini pun akan sesuai dari aspek lingkungan untuk menurunkan emisi karbon dan memenuhi penggunaan bioenergi.

"Ini sudah sangat pas, satu aspek lingkungan menurunkan karbon emisi, kedua mandatori bioetanol ini bioenergi bisa kita penuhi, ketiga kita menurunkan impor gasoline," kata Nicke Widyawati.

Dia meminta dukungan Komisi VII atas rencana penghapusan Pertalite.

Sampai saat ini, PT. Pertamina masih memiliki 8 produk bahan bakar yang banyak digunakan oleh masyarakat luas.

Sejumlah masyarakat mengeluhkan BBM Subsidi jenis Pertalite yang dinilai lebih boros dan cepat habis usai mengalami kenaikan harga.
Sejumlah masyarakat mengeluhkan BBM Subsidi jenis Pertalite yang dinilai lebih boros dan cepat habis usai mengalami kenaikan harga. (Dok. Pertamina)
Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved