Tali Lift Putus di Ubud
Stop Beroperasi Sementara, Tamu di Ayu Terra Resort Telah Dipindahkan, PHRI: Tolong Diurus Izinnya
sejak Sabtu 2 September 2023 siang, para tamu yang menginap di Ayu Terra Resort Ubud ini telah meninggalkan resort
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Meskipun aparat kepolisian Polres Gianyar, Bali tak melarang Ayu Terra Resort beroperasi selama penyelidikan.
Namun pemilik resort tersebut memilih untuk menghentikan sementara operasionalnya.
Bahkan sejak Sabtu 2 September 2023 siang, para tamu yang menginap di resort yang berada di Desa Kedewatan, Ubud ini telah meninggalkan resort dengan pemandangan lembah Sungai Ayung tersebut.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), saat mendatangi Ayu Terra Resort.
Baca juga: Pasca Kasus Tali Lift Putus Tewaskan 5 Pegawai, Ayu Terra Resort Ubud Beroperasi Seperti Biasa
Saat itu Cok Ace datang bersama sopir dan ajudannya.
Kedatangannya ke sana, selain sebagai Wagub, juga pengurus PHRI Bali.
"Kami datang ke sini untuk menyampaikan duka yang mendalam pada adik-adik kita yang mengalami musibah,"
"Saya selaku Wakil Gubernur dan PHRI Bali, datang untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tapi untuk menyatakan salah atau tidaknya, tentu bukan kapasitas kami. Namun diketahui bahwa pemeriksaan terakhir lift ini November 2022. Konsultan yang memeriksa juga ada dan juga ada rekomendasi dari Disnaker Bali,"
"Jadi, secara administrasi dan teknis, itu sudah melalui proses konsultan. Namun saat ini, pihak kepolisian akan memeriksa para konsultan tersebut apakah ada kesalahan atau kelalaian," ujar tokoh Puri Agung Ubud tersebut.
Ditanya adakah evaluasi dari Pemprov Bali terkait penggunaan lift model terbuka. Terkait itu, Cok Ace mengatakan, sebenarnya, lift seperti ini tidak hanya ada di tempat ini.
Ada banyak tempat yang menggunakan model seperti itu.
Tapi kenapa di sini bisa menjadi musibah, kata dia, itulah yang sekarang sedang diteliti oleh pihak kepolisian.
"Jika memang ada kelalaian, dipastikan akan ada sanksi dari PHRI. Dan, perlu diketahui, untuk izin kepesertaan PHRI untuk resort ini sudah mati. Tolong diurus izinnya. Supaya kita di PHRI bisa ikut membantu bila ada musibah seperti ini," ujarnya.
Cok Ace mengatakan, pihak pemilik untuk sementara telah menghentikan operasional resort.
Sebab pemilik dan pegawai masih trauma atas musibah yang menewaskan lima pegawai tersebut.
"Tanpa sepermintaan kita, ternyata yang punya resort ini sudah menghentikan sementara operasionalnya. Dan, tamu-tamu yang ada di sini juga sudah dipindahkan ke tempat lain," kata Cok Ace.
Usai mendatangi Ayu Terra Resort, Cok Ace juga mendatangi rumah seorang korban.
Yakni, rumah mendiang Sang Putu Bayu Adi Krisna, yang jaraknya hampir 100 meter dari resort.
Dalam menuju rumah mendiang, Cok Ace lakukan dengan berjalan kaki, meskipun cuaca saat itu tengah panas terik, serta lalu lintas yang padat.
Di rumah korban, Cok Ace diterima oleh orangtua korban.
Kedua orangtuanya langsung dirangkul oleh Cok Ace.
Dan, kedua orangtua korban pun terus menangis.
Pada mereka, Cok Ace mengatakan, akan mengirim bantuan pada keluarga, dan meminta agar pihak keluarga tabah.
Sebelumnya, keluarga Sang Putu dan keluarga para korban lainnya, menggelar upacara 'ngeplugin' di TKP.
Upacara tersebut bertujuan agar jiwa para korban bisa tenang, dan menyatu dengan Sang Pencipta. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.