Nelayan Ujung Pesisi Sampaikan Keluhan ke Wakapolres Karangasem

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah nelayan di Banjar Ujung Pesisir, Tumbu, Kecamatan Karangasem  sampaikan keluhan terkait pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan.

Keluhan ini disampaikan  saat kegiatan  Minggu Kasih digelar Kepolisian Resort (Polres) Karangasem, Minggu  (3/9/2023) pagi.

Kadir, nelayan asal Banjar Ujung, mengungkapkan, nelayan mengaku kesulitan dengan sistem penukaran BBM khusus nelayan yang diberikan pemerintah pusat.

"Waktu barcode penukaran BBM cukup terbatas, dan menyulitkan nelayan menukarnya,"ungkap  Kadir dihadapan  Waka Polres, Kompol Fachmi Hamdani.

Selain itu, kata Kadir, jatah BBM untuk nelayan  yang  memiliki kartu khusus supaya ditambah.

Saat ini jatah BBM untuk nelayannya hanya 15 liter perhari.

Sedangkan nelayan yang melaut ke Lombok menggunakan BBM sekitar 30 liter pulang pergi.

Artinya ad kekurangan 15 liter.

Nelayan terpaksa  harus membeli di pengecer.

"Di Ujung Pesisir, ada beberapa kelompok nelayan. Setiap kelompok memiliki  bangunan / gudang untuk menyimpan mesin dan peralatan keperluan nelayan. Tapi bangunan tersebut rusak berat akibat gempa dan mengharuskan nelayan untuk  sementara waktu menyimpan peralatan di rumah,"tambah  Kadir, sapanya.

Waka Polres Kabupaten Karangasem, Kompol Fachmi Hamdani, mewakili Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna, berjanji akan menindaklanjuti keluhan para masyarakat.

Keluhan para nelayan akan disampaikan ke Kapolres Kabupaten Karangasem, dengan harapan aspirasi warga bisa dipaparkan saat rapat dengan pemerintah.

"Nantinya masalah itu akan disampaikan untuk bisa mengambil langkah serat mencari solusi sehingga keluhan warga bisa ditangani dengan baik,"kata Fachmi, mantan Kasat Intel Polres Karangasem.

Diakhir kegiatan, Fachmi Hamdani, menyampaikan dan berharap masyarakat di Ujung agar ikut menjaga keamanan, dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) Karangasem.

Seandainya ada permasalahan agar segera lapor ke petugas.