Mata Lokal Memilih Series di Bali
Perda Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali, Adhi Ardhana: Kita Jaga Bali agar Tetap Bali
Adhi Ardhana menuturkan, terdapat tiga pokok yang menjadi fokus dalam haluan pembangunan Bali
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anggota DPRD Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana mengungkapkan urgensi adanya haluan pembangunan Bali 100 tahun ke depan.
Ketua Komisi III DPRD Bali yang juga menjadi Ketua Pansus Perda Provinsi Bali No 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 itu menyatakan, Perda haluan pembangunan Bali dibuat guna melestarikan dan menjaga Bali agar tetap Bali.
Proyeksinya tak hanya 100 tahun, tapi juga diharapkan mencapai 1.000 tahun ke depan.
“Kita berupaya membuat kesepakatan dengan seluruh masyarakat, terkait hal mendasar yang semestinya harus kita pertahankan, harus kita jaga agar Bali itu tetap Bali hingga 100 bahkan 1.000 tahun ke depan,” ungkapnya saat menghadiri Talkshow Tribun Bali, Sabtu 2 September 2023.
Baca juga: Perjalanan Menuju Talk Show Mata Lokal Memilih Series di Bali, Pembangunan Bali Era Baru!
Dalam haluan pembangunan Bali itu, dikatakan tertuang Bali masa lampau, masa kini, dan proyeksinya di masa depan.
Lantaran telah melewati dua masa yakni lampau dan saat ini, maka dapat ditarik sebuah garis atau benang merah terhadap Bali di masa yang akan datang.
Adhi Ardhana menuturkan, terdapat tiga pokok yang menjadi fokus dalam haluan pembangunan Bali ini yakni manusia, alam, serta adat dan budaya Bali.
“Bali ini dipandang dari masa lalu dan masa kini itu sudah dua titik. Kalau sudah dua titik, kita sudah bisa menarik garis yang nantinya mau kemana,” kata anggota DPRD dari Fraksi PDIP ini.
“Ada tiga hal penting di dalam Bali ini yaitu manusia Bali, alam Bali, dan adat budaya Bali. Tiga hal ini kita lihat ke belakang, hari ini, dan bagaimana akhirnya,” tuturnya.
Seperti misalnya alam Bali, kata Gung Adhi, tutupan hijau di Pulau Bali ini seluas di atas 70 persen.
Seiring perkembangan zaman, maka perlu dilakukan kesepakatan dengan masyarakat dan pemerintah guna menentukan besaran tutupan hijau di masa yang akan datang.
Bukan tanpa sebab, perubahan besaran tutupan hijau itu dilakukan demi kehidupan masyarakat Bali yang lebih baik.
Gung Adhi menuturkan, kala menggodok haluan pembangunan Bali ini, mereka bersepakat tutupan hijau paling tidak sebesar 60 persen.
Artinya, dalam kurun waktu 100 tahun ke depan, perubahan tutupan hijau di Bali ini maksimal mencapai angka 60 persen.
“Contohnya alam, tutupan hijau pulau Bali itu di atas 70 persen. Ini sedikit kami mohon kuantitatifnya, kami minta kesepakatan dari rakyat, Pak Gubernur, agar kita bisa berkehidupan dengan baik.”
“Sehingga kita sepakati waktu itu 60 persen. Sejelek-jeleknya, terjadi pergeseran hingga 60 persen dalam 100 tahun. Ini sedikit bisa menjaga,” pungkasnya.
Acara ini didukung oleh Pemprov Bali, Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, BNI 46 Regional 8 Bali Nusra, BPD Bali, ITB Stikom, Yamaha, PLN UID Bali, Aqua by PT Tirta Investama, Falala Chocolate, JP Pro, Boom Production
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.