Berita Bali

Rumah Kos 4 Kamar di Sedap Malam Denpasar Terbakar, Kerugian Mencapai Rp 200 Juta

Rumah Kos 4 Kamar di Sedap Malam Denpasar Terbakar, Warga Sempat Dengar Suara Ledakan

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ Ida Bagus Putu Mahendra
Rumah Kos 4 Kamar di Sedap Malam Denpasar Terbakar, Warga Sempat Dengar Suara Ledakan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebuah rumah kos di Jalan Sedap Malam III Gang Anggrek Nomor 9, Denpasar dilalap si jago merah pada Kamis 7 September 2023 siang.

Pantauan Tribun Bali, rumah kos satu lantai yang terdiri dari 4 kamar itu telah hangus terbakar.

Kusen pintu dan jendela tampak menghitam tanda hangus terbakar api.

Bahkan, puing-puing atap bangunan masih berjatuhan meski api telah padam.

Pasalnya sebelum kebakaran, warga setempat sempat mendegar suara ledakan dari TKP.

Dikonfirmasi kepada Gede Dedy Dwiviana (34) selaku Kepala Lingkungan setempat, dirinya membenarkan adanya suara ledakan sebelum kejadian.

“Iya ada suara ledakan. Dari sini (kamar nomor dua),” ungkapnya saat ditemui Tribun Bali di lokasi kejadian.

Dedy menuturkan, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00 Wita. Kala itu, dirinya tengah berada di Kantor Lurah dan mendapat kabar ada peristiwa kebakaran di lingkungannya.

Kabar tersebut diterimanya melalui sambungan telepon dari tetangga rumah kos tersebut.

Mengetahui hal tersebut, Dedy kemudian menuju TKP dan mendapati api telah membesar di kamar nomor dua, rumah kos itu.

“Kebetulan lagi di Kantor Lurah, ditelepon sama yang punya rumah di utara (tetangga), ada kebakaran. Langsung tiang meriki (saya ke sini).”

“Sampai di sini, api sudah mulai membesar kurang lebih jam 11 (siang),” tuturnya.

Api yang terlihat hingga ke atap bangunan itu mulanya dikatakan belum menjalar ke kamar kos lainnya.

“Tadi belum habis semua. Tapi sudah keluar (api) dari atas,” imbuh Dedy.

Baca juga: Catat Jadwal Pemutihan dan Bebas BBNKB II Dari Bapenda Bali


Mencegah api menjalar lebih jauh, Dedy meminta warga sekitar untuk menyiramkan rumahnya dengan air sembari beberapa menghubungi pemadam kebakaran guna membantu memadamkan api.

Disinggung soal penyebabnya, dia menduga kebakaran terjadi lantaran korsleting listrik yang berasal dari kamar nomor dua di kos tersebut.

Pasalnya, kamar nomor dua itu telah dua hari tak dihuni oleh sang penyewa lantaran tengah pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Karangasem.

Soal ledakan, Dedy menepis adanya dugaan kompor meledak.

Bila kompor meledak, pandang Dedy, maka kebakaran terjadi pada saat hari pertama ditinggal pergi oleh sang penyewa.

“Kamar nomor dua dari Selatan, pemiliknya pulang kampung. Apinya berasal dari sini.”

“Dugaan sementara karena korsleting listrik. Karena sudah dari dua hari. Kalau kompor kan hari itu langsung (meledak),” pandangnya.

Namun Dedy tak ingin berspekulasi lebih jauh dan menyerahkan penyelidikan kepada aparat kepolisian.

Disinggung soal kerugian, Dedy menaksir kerugian yang dialami para korban mencapai lebih dari Rp 200 juta untuk bangunannya saja.

Jumlah tersebut belum diakumulasi dengan barang berharga lainnya seperti barang elektronik dan bahkan sertifikat tanah miliki salah satu penyewa kamar kos.

“Ini lumayan. Seperti ini ada sertifikat yang terbakar. Kerugian bangunan saja sudah luar biasa. Kalau bangunan saja mungkin 200 (juta rupiah),” terangnya.

Dedy meminta adanya pemasangan garis polisi atau police line guna mencegah adanya oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pasalnya, ada beberapa barang berharga yang belum diselamatkan dari TKP.

“Kita pasang police line dulu karena ada barang-barang berharga yang belum ditemukan. Biar tidak nanti ada yang menjarah,” pungkas Gede Dedy Dwiviana (34) selaku Kepala Lingkungan setempat.

Sementara itu, sebanyak 5 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan guna memadamkan api di rumah kos itu.

“Kerahkan 5 unit (mobil pemadam kebakaran),” ungkap Aryana, Danru Walet 3 BPBD Kota Denpasar saat ditemui Tribun Bali di lokasi kejadian usai memadamkan api.

Api berhasil dipadamkan sekitar 45 menit lamanya. Aryana mengungkapkan, pihaknya sempat mengalami kendala lantaran saat proses pemadaman api, aliran listrik di seputar lokasi kejadian masih terhubung.

“Kurang lebih 45 menit (memadamkan api) karena terganggu listrik menyala,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved