Berita Karangasem
Kasus Gigitan Anjing Rabies Capai 75 Kasus, Vaksinasi Hampir 60 Persen
Kasus gigitan anjing rabies di Kabupaten Karangasem dari Januari sampai 5 September 2023 mencapai 75 kasus.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
AMLAPURA, TRIBUN-BALI. COM - Kasus gigitan anjing rabies di Kabupaten Karangasem dari Januari sampai 5 September 2023 mencapai 75 kasus.
Kasus gigitan anjing positif rabies tersebar di seluruh Kecamatan.
Terbanyak yakni Kecamatan Karangasem dan Kecamatan Abang masing - masing sebanyak 13 kasus.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, & Perikanan (Distan) Kab. Karangasem, Nyoman Siki Ngurah, menjelaskan, kasus gigitan tersebar di semua Kecamatan.
Rincian yakni Kecamatan Karangasem 13, Abang 13, Bebandem 7, Kecamatan Sidemen 11 kasus, Kubu 11 kasus, Manggis 9 kasus, Selat 6, sedangkan Kecamatan Rendang 2.
"Kasus yang positive rabies 75 kasus. Sesuai hasil laboratorium di Denpasar. Satu meninggal dunia yakni di Ban, Kecamatan Kubu,"kata Siki Ngurah.
Kasus ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2022, yakni capai 92. Tersebar di delapan daerah.
Untuk menekan kasus anjing positive rabies, Distan terus genjot proses vaksinasi terhadap anjing di Karangasem.
Desa zona merah rabies di Karangasem menjadi prioritas pemberian vaksin.
Setelah itu zona hijau dan kuning. Depopulasi terhadap hewan penyebar rabies dilaksanakan dinas kerjasama dengan yayasan.
Sampai 4 September 2023, capaian vaksinasinya sudah capai 43.352 ribu ekor atau 56.23 persen dari estimasi populasi anjing di Karangasem yang mencapai 77.092 ekor.
Terbanyak ada di Kecamatan Karangasem hampir capai 8 ribu lebih, Kubu sekitar 7 ribu lebih, setelah itu Rendang, Bebandem, Sidemen, Selat.
"Sisanya sekitar 33.740 ekor belum di vaksinasi. Kegiatan vaksin masih dilaksanakan,menyasar daerah rawan rabies. Untuk stok vaksinnya masih aman di Karangasem,"akui Siki Ngurah
Baca juga: Didik Kritis Dibawa Polisi ke RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah
Baca juga: Ramalan Zodiak Senin 11 September 2023 untuk Aries, Taurus dan Gemini: Karir, Cinta dan Kesehatan
Selain itu, kata Siki Ngurah, petugas menggencarkan depopulasi terhadap anjing liar.
Langkah ini bertujuan untuk pengurangan populasi. Dengan harapan jumlah anjing terjangkit rabies bisa berkurang. Terutama anjing liar.
Depopulasi yang dilakukan berupa kastrasi serta sterilisasi ke anjing diliarkan.
Menurutnya, depopulasi melalui kastrasi dan sterilisasi merupakan satu diantara beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengontrol populasi anjing.
Dengan harapan bisa mencegah wabah rabies serta penyebaran penyakit lain.
Petugas juga melakukan upaya lain untuk menekan kasus rabies di Kab. Karangasem.
Siki sapaannya mengimbau warga yang melihara anjing untuk rutin memberi vaksin pada anjing. Dan terpenting memiliki kesadaran tinggi dalam memelihara anjing.
Tidak melepas liarkan, atau menelantarkannya.
Kondisi tersebut akan menyulitkan petugas dalam mengelar vaksin, terutama daerah di pelosok.
Untuk diketahui, estimasi populasi anjing di Karangasem sebanyak 77.092 ekor.
Terbanyak yakni di Kec. Karangasem mencapai sekitar 12.439 ekor, Kec. Rendang 10.738 ekor, Kecamatan Manggis 10.420, Bebandem 10.273, Sidemen 3.831, Kecamatan Kubu 10.252, Abang 10.033 ekor, serta Kec. Selat 9.106 ekor.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.