Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 48 49 50 Kegiatan 3: Struktur Kutipan Novel

Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA halaman 48 49.

Buku Pdf Bahasa Indonesia
Cover Buku Bahasa Indonesia Kelas 12 - Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 48 49 50 Kegiatan 3: Struktur Kutipan Novel 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel Bahasa Indonesia kelas 12 SMA halaman 48 49.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 48

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 49

Artikel ini akan memudahkanmu dalam mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 Halaman 48 Kurikulum Merdeka: Jawablah Pertanyaan Berikut

Mengerjakan soal Bahasa Indonesia SMA tak sulit lagi dengan ulasan ini.

Bagian ini terdapat pada halaman 48 49.

Materi ini pada halaman ini membahas tentang membandingkan Novel Sejarah dan Teks Sejarah.

Simak jawabannya lengkapnya di sini.

Dilansir Tribunnews.com, pada Buku Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 48 Kegiatan 3 terdapat soal tentang Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah.

Sebelum melihat kunci jawaban, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orang tua.

Jika sudah, orang tua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.

Kunci jawaban soal Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK pada halaman 48:

Untuk lebih meningkatkan pemahamanmu terhadap struktur novel sejarah, analisislah dengan memanfaatkan kutipan novel Mangir karya Pramoedya Ananta Toer berikut ini.

Berdasarkan kutipan novel, lakukan kegiatan pengidentifikasian cerita ke dalam tabel di bawah ini.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 40 41: Kutipan Teks Sejarah Gadjah Mada

Jawaban:

1. Kutipan:
Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan dengan tenggelamnya matari. Dengan cepat ia naik dan kaki langit, mengunjungi segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak membutuhkan ketenteraman lagi.

1. Abad Keenam Belas Masehi

Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak-ombak besar bergulung-gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara-semua-dikuningi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila.

Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin damai itu. Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung membikin tunas menerjang serong gunung-gunung air itu-serong ke barat laut. Barisan dayung pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat pilinan kapas dan benang sutra, mengilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.

Struktur: Orientasi

Keterangan: Berisi penjelasan tentang latar waktu dan dan situasi cerita yang akan diceritakan yakni di Laut Jawa kira-kira pada abad keenam belas masehi.

2. Kutipan: Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendopo, dekat pada damarsewu, menegur, “Dingin-dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu keluarbiasaan. Mendekat sini, anakanda.” Dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang
Patih. “Ampuni patik, membangunkan Paduka pada malam buta begini Kabar duka, Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa diduga-duga, menyalahi aturan perang.”

Struktur: Pengungkapan Peristiwa

Keterangan: Pada bagian ini penulis menyajikan terjadinya peristiwa yaitu Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa pemberitahuan.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 42 43: Latar Belakang Novel Sejarah

3. Kutipan: ”Bagaimana Bupati Jepara?”
”Tewas enggan menyerah Paduka,” Patragading mengangkat sembah. ”Sisa balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang.

”Begitulah kata warta,” Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju pada Boris. ”Semua bangunan batu di atas wilayah Kota, gapura, arca, pagoda, kuil, candi, akan dibongkar. Setiap batu berukir telah dijatuhi hukum buang ke laut! Tinggal hanya pengumumannya.”

Struktur: Puncak Konflik

Keterangan: Pada bagian ini terjadi peristiwa besar yaitu terbunuhnya Bupati Jepara dan rusaknya bangunan-bangunan di Jepara.

4. Kutipan: Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian–kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah. Nama barunya: Wirabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka Kala Cuwil tak juga terhapus
dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali.

Struktur: Resolusi

Keterangan: Pada bagian ini terjadi penyelesaian konflik. Tuban dibangun kembali oleh Demak dengan menjadikan Wirabumi sebagai bupati.

5. Kutipan: Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di Malaka ataupun Pasai.

Struktur: Koda

Keterangan: Akhir cerita ditutup dengan diizinkannya kapal Tuban berlabuh dan berdagang di Malaka.

*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 48: Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved