Amankan Pemilu 2024, 330 Personel Gelar Sispamkota

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Sekitar 330 personel Polres Tabanan menggelar simulasi Sispamkota di lapangan Hijau Rindam IX Udayana, Desa Banjar anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Simulasi ini dilangsungkan untuk kesiapan dalam pengamanan proses Pemilu hingga Pemilu dilaksanakan 2024 mendatang.

Seluruh instansi mulai dari Pemerintah Kabupaten, DPRD dan TNI menghadiri acara tersebut.

Informasi yang dihimpun, bahwa dalam kegiatan simulasi Sispamkota personel yang dilibatkan sebanyak 330 orang.

Rinciannya, penanggung jawab sebanyak 17 personel, Dalmas awal sebanyak 28 personel, Dalmas lanjut terdiri dari, Peleton I sebanyak 38 personel, Peleton II sebanyak 38  personel dan Peleton III sebanyak 38 personel.

Team Tindak 11 personel, kru Rantis Awc 3 personel, kru publik addres 2 personel, sedangkan tim bulsit 65 orang terbagi dalam empat kelompok. Dan peran pendukung di KPU sebanyak 22 orang, peran pendukung di TPS sebanyak 21 orang, Petugas patroli sebanyak enam orang, PAM Lalin sebanyak 10 orang, Seksi konsumsi 13 orang dan penerima tamu sebanyak 4 personel.

Kapolres Tabanan, AKBP Leo Dedy Defretes mengatakan, bahwa simulasi Sispamkota dilaksanakan sebagai persiapan menjelang pelaksanaan pemilu 2024.

Bahwa pemerintah dan Polri/TNI penanggung jawab keamanan dan instansi terkait lainnya yang ada di Kabupaten Tabanan.

Hal ini untuk menjaga dan mengamankan penyelengaraan pemilu serentak tahun 2024? secara langsung umum bebas dan rahasia.

Saat ini jumlah TPS di Kabupaten Tabanan sudah ditetapkan sebanyak 1.545 TPS dengan jumlah DPT sebanyak 372.372 orang yang terdiri dari 183.119 orang pemilih laki-laki dan 189.253 orang pemilih perempuan.

Dan jumlah partai peserta Pemilu sebanyak 16 partai dari total 17 partai yang ada di Kabupaten Tabanan. 

Dan saat ini juga sudah ditetapkan Daftar Calon Sementara (DCS) sebanyak 268 orang yang terdiri dari 77 orang pada Dapil I, 53 orang pada Dapil II, 57 orang pada Dapil III, 81 orang pada Dapil IV.

“Inilah yang menjadi objek pengamanan kita Pada pergelaran Pemilu serentak 2024. Tentunya ini bukanlah hal yang mudah harus ada sinergitas antara TNI/Polri dan unsur instansi terkait lainnya serta dari masyarakat untuk menciptakan pemilu yang aman dan damai,” ucapnya.

Menurut dia, pada pelaksanaan terdapat beberapa kerawanan yang memerlukan atensi bersama. Diantaranya konflik sosial di kecamatan Selemadeg Timur berupa perebutan objek lahan/tanah Pura dalem adat Kelecung Desa Tegal mengkep seluas 27,8 are.

Kemudian, di kecamatan Kediri berupa adanya rencana pembangunan bale gong di sebelah selatan Pulau Alas Bantara Pantai Pangkung Tibah oleh desa adat Kedungu yang mendapat penolakan dari desa adat bedha.

Baca juga: Polisi Gadungan Tipu Janda Asal Gowa Sulawesi Selatan Rp 60 Juta, Tak Sekalipun Bertemu