Berita Karangasem
Bukit Berina di Karangasem Ditata, Sutirta: Adanya Pembangunan Senderan, Jarang Ada Longsor
Jalan Raya Amlapura - Singaraja ditata pemerintah pusat, proyek pembangunan senderan sekitar Bukit Berina di sambut baik warga
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Jalan Raya Amlapura - Singaraja, tepatnya di sekitar Bukit Berina, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali kembali ditata pemerintah pusat.
Areal bebukitan kanan jalan disender menggunakan betonisasi.
Di pinggir jalannya juga dibuatkan drainase (saluran air) untuk aliran air dari bukit.
I Nyoman Sutirta, pengendara asal Kecamatan Abang, yang melintasi jalan raya mengatakan, perbaikan sudah dilakukan lumayan lama.
Baca juga: Penataan Taman Makam Pahlawan Diklaim Bakal Mempercantik Wajah Kota Negara
Pengerjaan diperkirakan dari awal tahun 2023.
Petugas hanya memasang senderan berbentuk beton, serta drainase.
Penataan dan pengerjaannya menggunakan alat berat.
Ditambahkan, proyek pembangunan senderan sekitar Bukit Berina di sambut baik warga dan pengendara yang melintas.
Mengingat jalan di sekitar Bukit Berina sering terjadi longsor dan pohon tumbang, terutama saat hujan disertai angin kencang.
Warga serta pengendara merespon positif proyek penataan tersebut.
"Sebelum ada penataan, jalan di sekitar Bukit Berina sering terjadi longsor dan pohon tumbang. Kalau sudah longsor, jalan pasti macet. Sekarang dengan adanya pembangunan senderan, jarang ada longsor dan pohon tumbang,"ungkap Sutirta, Minggu 8 Oktober 2023 siang.
Pria satu anak ini menambahkan, dengan adanya pembangunan senderan dan drainase bisa meminimalisir longsor serta pohon tumbang.
Mengingat jalan di Bukit Berina memang sering longsor dan pohon tumbang.
Material longsor dari Bukit turun ke bawah dan sering tutupi jalan. Kondisi ini sering mengganggu lalu lintas.
Kepala Dinas PUPR, Perumahan dan Permukiman Kabupaten Karangasem, Wedasmara mengatakan, proyek penataan serta pembangunan senderan dan drainase di jalan di Bukit Berina adalah wewenang pemerintah pusat.
Status jalan yang diperbaiki adalah nasional.
"Itu jalan nasional. Bukan daerah,"kata Weda.
Berapa anggaran dan panjang senderan yang akan di bangun, Wedasmara tidak bisa memastikan.
Mengingat proyek pembangunan milik pemerintah pusat, dan tidak ada koordinasi dengan Pemda Karangasem.
Masyarakat Karangasem yang sering melalui jalanan merasa antusias dengan proyek penataan.
"Daerah ini memang rawan longsor dan pohon tumbang. Langganan tiap turun hujan. Dengan adanya pembangunan senderan dan drainase, otomatis tanah longsor terminimalisir,"tambahnya.
Kumpulan Artikel Karangasem
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.