Berita Bali
Menengok KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 Yang Dikerahkan Untuk KTT AIS, Siaga 1
Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP., M.Tr.Opsla., selaku Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) menetapkan status Siaga 1
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Satuan Tugas Laut mengerahkan 9 kapal perang, dua helikopter dan sea rider untuk Pengamanan Laut Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island State (KTT AIS) Forum ke-1 Tahun 2023.
Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP., M.Tr.Opsla., selaku Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) menetapkan status Siaga 1 dalam mengamankan Perairan Bali selama perhelatan KTT AIS Forum ke-1 yang dilaksanakan pada 10 Oktober dan 11 Oktober 2023 di Bali.
Sementara itu, jumlah prajurit TNI AL yang terlibat dalam Satuan Tugas Laut sebanyak 5.336 orang diantaranya staf Satgasla, ABK KRI, crew Helly, Kopaska, Penyelam, tim kesehatan, personel Lantamal dan Lanal, serta unsur lainnya.
Hal ini ditegaskan Pangkoarmada II didampingi Wadansatgasla Laksma TNI Edi Haryanto (Danguspurla Koarmada II), Asintel Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Ary Aryono, Aslog Pangkoarmada II Kolonel Laut (T) Christanto Pratomo dan Komandan KRI RJW 992, Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono saat dijumpai Tribun Bali di dalam KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada Minggu 8 Oktober 2023.
Baca juga: Sekuriti Pasang Perangkap di Target Curian, Nekat Maling 9 Pompa Air Program TNI Angkatan Laut
“Status Siaga 1 bahaya kuning artinya senjata ketat alat deteksi udara, permukaan, bawah permukaan dilaksanakan pengawasan secara ketat, agar dapat mendeteksi optimal oleh unsur KRI perlu ada koordinasi ketat dengan satgas lain, darat dan udara, saya siagakan mengantisipasi situasi yang berkembang,” tegasnya.
Adapun Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang disiagakan di Perairan Bali yakni KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Yos Sudarso-353, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Pulau Raas-722, KRI Bontang-907, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992, Sea Rider, LCVP, CN-235, Helly Bell, dan Helly Panther.
“Koarmada dua mengerahkan 9 KRI dengan berbagai macam jenis kapal-kapal patroli dan penyapu ranjau, kapal memiliki kemampuan pertahanan udara, peperangan permukaan dan anti kapal selam, kemampuan deteksi dan persenjataan,” ujarnya.
Lanjutnya, unsur Satgasla telah melaksanakan operasi linla dari Surabaya ke Perairan Bali, dan nantinya juga dilaksanakan operasi pengamanan laut sesuai sektor yakni terbagi di Selat Bali, Laut Bali, Selat Lombok, dan Samudera Indonesia.
Unsur Satgasla sebagai unsur Search and Rescue (SAR), evakuasi tamu VVIP, evakuasi medis, juga ditugaskan untuk menutup peluang penyusupan ancaman dan gangguan keamanan yang datang dari dan lewat laut.
“Satgasla melibatkan penyelam membawa Kopaska, teror laut semua kemungkinan yang terjadi sudah diantisipasi pelaksanananya, dinamika yang ada dapat kita antisipasi dengan baik,” tuturnya.
Salah satu yang menarik adalah pegerahan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992, selain melaksanakan pengamanan nantinya juga digunakan sebagai Kapal Rumah Sakit yang setara dengan Rumah Sakit Tipe C, di mana kapal ini dapat menangani pasien jika ada peserta KTT atau personel pengamanan yang memerlukan penanganan medis.
“Kami siapkan dua kapal RS, antisipasi semua dukungan medis darat laut udara,” tuturnya.
KRI dr. Radjiman Wediyodiningrat (RJW)-992 merupakan kapal jenis Bantu Rumah Sakit (BRS) buatan industri pertahanan dalam negeri hasil karya anak bangsa PT PAL Indonesia di Surabaya.
KRI dr. Radjiman Wediyodiningrat (RJW)-992 merupakan Kapal Bantu Rumah sakit yang masuk dalam jajaran Satgasla Kogabpadpam VVIP KTT AIS 2023 dan memiliki fungsi asasi mendukung layanan kesehatan di darat, laut dan udara, serta mendukung Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang.
KRI ini memiliki fungsinya dalam pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) terkait tugas kemanusiaan untuk pelayanan kesehatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.