Perang Palestina Vs Israel
Israel Lakukan Pengepungan Total ke Jalur Gaza, Putuskan Akses Pengiriman Makanan, Listrik dan BBM
Israel Lakukan Pengepungan Total ke Jalur Gaza, Putuskan Akses Pengiriman Makanan, Listrik dan BBM
TRIBUN-BALI.COM - Pasca serangan mendadak kelompok militan Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Israel melakukan serangan balasan ke Jalur Gaza, namun serangan itu dinilai Tel Aviv perlu ditingkatkan.
Kini Israel tak sekedar melakukan serangan ke Jalur Gaza, mereka melakukan pengepungan total.
Baca juga: Netral dalam Konflik Palestina vs Israel, Turki Siap Jadi Mediator Perdamaian, Ini Jawaban Israel
Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Dia mengumumkan telah memerintahkan "pengepungan total" terhadap jalur Gaza pada Senin (9/10/2023).
Times of Israel melaporkan, pengepungan total itu akan memutus akses dan suplai listrik, makanan, dan bahan bakar bagi penduduk Gaza.
“Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup,” katanya kepada para komandan Komando Selatan Pasukan Pertahanan Israel.
Baca juga: Komandan Pasukan Elite Israel Tewas dalam Serangan Hamas, Berikut Update Jumlah Korban Tewas
Pasukan Israel juga mengerahkan sekira 100.000 bala tentara cadangan ke pagar perbatasan Gaza.
Update Jumlah Korban
Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan Layanan Medis Israel, berikut ini update jumlah korban perang Israel vs Hamas, dilansir Al Jazeera.
1. Gaza
Terbunuh: 687
Terluka: 3.800
2. Tepi Barat yang diduduki
Terbunuh: 17
Terluka: 90
3. Israel
Tewas: lebih dari 900 orang
Terluka: 2.243
14 Tahun Blokade Israel
Sekira 2,3 juta orang menghuni Gaza, satu di antara wilayah perpadat di dunia.
Jalur Gaza terletak di antara Israel dan Mesir di Pantai Mediterania.
Wilayah ini memiliki luas sekitar 365 km persegi (141 mil persegi).
Sejak 2007, Israel menerapkan kontrol ketat atas wilayah udara dan perairan Gaza.
Israel juga membatasi pergerakan komoditi dan orang yang masuk-keluar Gaza.
Menyusul serangan Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan mengubah Gaza menjadi “pulau terpencil” dan memperingatkan penduduknya untuk “pergi sekarang”.
Kronologi Serangan Mendadak Hamas ke Israel
Hamas menembakkan rentetan roket besar-besaran ke Israel selatan pada Sabtu (7/10/2023) pagi, sekira pukul 06.30 waktu setempat.
Sirine peringatan terdengar di Tel Aviv hingga Beersheba.
Hamas mengaku meluncurkan 5.000 roket dalam serangan awal.
Sementara militer Israel mengatakan ada 2.500 roket yang ditembakkan.
Selang satu jam kemudian, para pejuang menyerbu Israel dengan operasi multi-cabang; darat, udara, dan laut.
Pada pukul 09.45 waktu setempat, ledakan terdengar di Gaza.
Lalu, pukul 10.00 waktu setempat, Juru bicara militer Israel mengatakan, angkatan udara melancarkan serangan balasan ke Gaza.
Baku tembak terus berlanjut antara pasukan Israel dan pejuang Palestina di beberapa wilayah Israel selatan.
Serangan udara Israel berlanjut hingga larut malam, begitu pula tembakan roket ke Israel selatan.
Serangan mendadak Hamas terjadi setelah pasukan pendudukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, sejumlah warga Palestina dibunuh oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Profil lingkungan padat penduduk di Gaza
Jalur Gaza terdiri dari lima kegubernuran: Gaza Utara, Kota Gaza, Deir el-Balah, Khan Younis, dan Rafah.
Berikut ini profilnya.
1. Gaza Utara
Gaza Utara terbentang sepanjang 10 kilometer (6 mil) dan merupakan satu-satunya penyeberangan ke Israel melalui Beit Hanoon, yang juga dikenal sebagai penyeberangan Erez.
Gaza Utara adalah rumah bagi kamp pengungsi Jabalia, yang terbesar di Jalur Gaza.
2. Kota Gaza
Kota Gaza adalah kota terbesar dan terpadat di Jalur Gaza.
Wilayah ini dihuni lebih dari 750.000 penduduk.
Rimal, Shujaiya dan Tel al-Hawa adalah beberapa lingkungan yang paling terkenal di kota ini.
Di Rimal terdapat Rumah Sakit al-Shifa – fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza.
3. Deir el-Balah
Deir el-Balah adalah salah satu produsen pertanian terbesar di Gaza.
Wilayah ini juga merupakan rumah bagi empat kamp pengungsi: Nuseirat, al-Bureij, al-Maghazi dan Deir el-Balah.
Satu-satunya pembangkit listrik yang beroperasi di Gaza terletak di sepanjang perbatasan distrik tersebut dengan Kota Gaza.
4. Khan Younis
Khan Younis dihuni sekitar 430.000 orang.
Kamp pengungsi Khan Younis, ditinggali sekitar 90.000 orang.
5. Rafah
Rafah adalah distrik paling selatan di Gaza dengan populasi sekitar 275.000 jiwa.
Rafah merupakan persimpangan dengan Mesir.
Baik Israel maupun Mesir telah menutup sebagian besar perbatasan mereka.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Perang Israel-Hamas, Korban Makin Banyak, Tel Aviv Kerahkan Ratusan Ribu Tentara ke Pagar Gaza
Antologi ‘Burung-Burung di Langit Merah’, Potret Tragedi Kemanusiaan Palestina dalam Puisi |
![]() |
---|
Gencatan Senjata Berakhir: PM Israel Siap Gempur Gaza Lagi, AS Ingin Masa Tenang Diperpanjang |
![]() |
---|
Donasi Aksi Damai Bela Palestina di Bali Diprediksi Capai 2 Miliar, Sepeda Unik Terjual Puluhan Juta |
![]() |
---|
Ribuan Orang Ikuti Aksi Damai Bela Palestina di Monumen Bajra Sandhi Renon Denpasar |
![]() |
---|
Sehari Sebelum Gencatan Senjata, Israel Ledakkan Pintu Masuk dan Pembangkit Listrik di RS Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.