Perang Palestina Vs Israel

Tentara Amerika Serikat Dipastikan Tak Masuki Israel, Ini Penjelasan Terkait Datangnya Kapal Induk

Tentara Amerika Serikat Dipastikan Tak Masuki Israel, Ini Penjelasan Terkait Datangnya Kapal Induk

|
US Navy/MCS2 Jackson Adkins
Kapal induk USS Gerald R. Ford saat berlayar di Lautan Atlantik pada 19 Maret 2023. 

 

TRIBUN-BALI.COM - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby menegaskan, tidak ada pasukan Amerika yang akan dikerahkan ke Israel.

Namun, kata dia, AS akan terus memasok Pasukan Pertahanan Israel  (IDF) dalam perang melawan Hamas.

“Kami memiliki kepentingan keamanan nasional di seluruh wilayah ini,” kata Kirby di konferensi pers harian kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Perang Palestina-Israel Masuk Hari ke-6: Israel Kerahkan 300 Ribu Tentara, Korban Tewas Capai 2.428

Penjelasan Kirby ini merujuk pada pengerahan kapal induk AS beserta grup-grup penyerangnya ke Mediterania timur.

Kirby juga membantah kabar mengenai pengiriman pasukan lintas udara (Airborne) atau marinir AS ke Israel.

“Israel telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa mereka tidak menginginkan pasukan asing berada di wilayah mereka, bahwa mereka ingin melakukan operasi ini sendiri dan mereka berhak untuk melakukan hal tersebut,” kata Kirby.

Baca juga: Penangkapan Syahrul Yasin Limpo Skenario Firli Bahuri? Febri Diansyah Ungkap Fakta ini

“Tidak ada niat, tidak ada rencana untuk menempatkan pasukan Amerika dalam pertempuran,” kata dia.

Dia menambahkan, AS memiliki “beberapa ahli” yang memberikan “saran dan nasihat” kepada Pemerintahan Yerusalem Barat tentang cara membebaskan sandera yang disandera oleh Hamas.

Ahli-ahli intelijen AS itu juga berperan memelihara hubungan, berbagi informasi dan intelijen dengan Israel.

"AS  juga punya hubungan pertahanan yang kuat dengan Israel dalam hal penyediaan senjata dan amunisi,” tambah Kirby.

"IDF kecil tapi sangat mampu dan AS melakukan segala yang kami bisa untuk meningkatkan kemampuan tersebut,” tambahnya.

Jenderal Israel Mengaku Gagal
Sebelumnya pada hari yang sama, kepala staf IDF Jenderal Herzi Halevi mengatakan kalau militer Israel “gagal” melindungi Israel dan rakyatnya pada Sabtu.

Dia berjanji akan ada evaluasi dan perhitungan terhadap sistem keamanan wilayahnya setelah perang melawan Hamas selesai.

Hamas, kelompok Palestina yang menguasai sebagian besar Gaza melakukan serangan pada peringatan perang tahun 1973, meluncurkan ribuan roket ke Israel dan mengirim lebih dari 1.000 militan untuk menerobos pagar perbatasan dalam operasi yang dijuluki 'Banjir Al-Aqsa'.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved