Berita Buleleng
Kepala DLH Buleleng Diultimatum Jaga TPA Bengkala Agar Tidak Terbakar
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng diminta untuk melakukan langkah-langkah pencegahan kebakaran.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) marak terjadi di beberapa daerah di Bali.
Mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi di TPA Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng diminta untuk melakukan langkah-langkah pencegahan.
Bahkan Kepala DLH Buleleng diberi ultimatum agar kebakaran tidak sampai terjadi.
Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan, saat musim kemarau ini TPA maupun hutan dan lahan kering memang rawan terbakar.
Untuk itu penanganan maupun penanggulangan harus cepat dilakukan.
Khusus untuk TPA Bengkala, dirinya mengaku telah mengultimatum Kepala DLH Buleleng Gede Melanderat untuk menjaga agar TPA tersebut tidak terbakar.
"Kita harus belajar dari TPA-TPA yang terbakar saat ini. Penanganan dan penanggulangannya harus cepat, harus ada petugas yang mengawasi secara rutin. Pak Melanderat sudah saya ultimatum jangan sampai ada kebakaran. You bertanggung jawab, entah bagaimana metodenya. Kalau saya tidak sampai ke hal yang teknis," tegasnya.
Terpisah Kepala DLH Buleleng, Gede Melanderat dikonfirmasi Senin, 16 Oktober 2023 mengatakan, cuaca saat ini memang cukup panas.
Di dalam tumpukan sampah juga mengandung gas metan yang dapat memicu terjadinya kebakaran di TPA.
Untuk itu saat ini pihaknya rutin melakukan penyiraman di TPA Bengkala setiap hari sejak pagi, siang dan sore.
Baca juga: Status TPA Mandung Darurat, Api Sudah Terkendali 75 Persen
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia: Ramadhan Sananta Starter?
Bahkan kata Melanderat pihaknya juga menempatkan petugas untuk melakukan pengawasan dengan sistem shift pagi dan sore hari.
Masyarakat maupun petugas yang masuk ke TPA juga dilarang menghidupkan rokok. Beberapa tanda dilarang merokok telah ditempel di pintu-pintu masuk TPA.
"Kami punya sumber air dari irigasi yang ada di lokasi TPA. Penyiraman kami lakukan secara konsisten tiga kali dalam sehari untuk mencegah terjadinya kebakaran di TPA. Astungkara dengan upaya ini bisa mencegah terjadinya kebakaran di TPA Bengkala," jelasnya.
Ditambahkan Melanderat, TPA Bengkala saat ini dalam kondisi over kapasitas. Setiap hari ada sekitar 150 ton sampah yang dibuang di tempat tersebut.
"Tinggi sampah sekarang sudah hampir 17 meter, sudah overload," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.