BREAKING NEWS: Bali Kecipratan 3.000 Rice Cooker Gratis dari Pusat

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan membagikan 500 ribu rice cooker gratis kepada masyarakat di 38 Provinsi, salah satunya Bali.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, I.B. Setiawan mengatakan Bali akan kebagian 3.000 alat masak listrik ini.

“Ada ancer-ancer kurang lebihnya kan 3.000 unit. Cuman kan harus diverifikasi. Ada syarat-syarat teknis yang memang sudah diputuskan oleh Kementerian ESDM dalam hal ini dari Dirjen Migas ya, siapa yang berhak mendapatkan tentunya sudah kita rapatkan secara virtual dengan Kementerian dan PLN karena yang akan menjadi eksekutor itu PLN,” jelas, Setiawan, Selasa 17 Oktober 2023.

Sementara itu, pihaknya di Pemerintah Provinsi Bali nanti akan mencoba membantu menyuplai data.

Suplai data nanti digolongkan pada rumah tangga yang memiliki daya kapasitas listrik 900 sampai 1.300 kWh.

Baca juga: Kabar Gembira, Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker Gratis November 2023, Nama Penerima Sudah Ada

Dan karena rice cooker ini berbentuk subsidi tentunya program subsidi pasti diperuntukan pada rumah tangga yang masuk dalam kategori kesejahteraan sosial.

“Hanya perlu dicek ada salah satu syaratnya yang belum memiliki alat masak listrik (AML) dan ini harus verifikasi atau mendapatkan penguatan surat penyataan dari satuan terendah itu Perbekel atau Lurah.

Ini yang sedang kita proses sekarang untuk mengompilasi data dari BAPEDA, data dari Dinas Sosial kemudian data dari PLN sendiri. Jadi PLN sudah punya data dari pusat,” imbuhnya.

Nantinya Dinas ESDM akan menyampaikan ke masing-masing daerah di Bali yakni di 9 Kabupaten/Kota agar disampaikan ke shuttle-shuttle terkecil seperti Lurah maupun Desa, apakah warganya masuk dalam kriteria penerimaan rice cooker gratis.

“Nah ini yang akan kita nanti sampaikan kembali melalui PLN. Kalau bukan dengan data, itu harus masuk ke pusat di akhir bulan ini. Jadi kalau proses distribusinya tentunya seberapa proses untuk verifikasi, kemudian itu sudah oke, di pusat juga sudah oke, baru akan ada perintah untuk PLN untuk meng-distribusikan,” paparnya.

(*)