Berita Tabanan

Harga Beras Di Tingkat Penggilingan Naik Jadi Rp 13.200

Harga beras kembali naik. Di tingkat Persatuan penggilingan padi dan beras Indonesia (Perpadi) Kabupaten Tabanan

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Pengiriman beras di tingkat penggilingan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Harga beras kembali naik. Di tingkat Persatuan penggilingan padi dan beras Indonesia (Perpadi) Kabupaten Tabanan, harga bahan pokok beras menyentuh harga Rp 13.200 per kg untuk isi 25 kg. Sebelumnya, pada perdagangan bulan awal Oktober lalu, harga beras hanya sekitar Rp 12.300 per kg.

Hal ini diakui oleh Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Tabanan, Ketut Budiarta.

“Ya seminggu terakhir harga beras sudah kembali naik dan cenderung stabil, tidak ada perubahan harga lagi,” ucapnya Rabu 18 Oktober 2023.

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) harga beras yang ditransaksikan di tingkat pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Tabanan rata-rata masih dijual stabil di kisaran mahal.

Yakni, untuk beras kualitas medium di perdagangan dnegan harga Rp 14.000 per kg, sedangkan beras kualitas super diperdagangkan dengan harga Rp 15.000 per kg.

Budiarta menjelaskan, sebelumnya lonjakan harga terjadi yang dalam waktu seminggu bisa terjadi beberapa kali perubahan harga. Namun lonjakan kali ini, harga beras cukup lama bertahan di posisi isi 25 kg seharga Rp 13.200 per kg, isi 10 kg di harga Rp 13.300 per kg, dan isi 5 kg di harga Rp 13.400 per kg.

Hal yang mempengaruhi harga beras tinggi, dikarenakan pergerakan harga gabah di tingkat petani yang juga mengalami lonjakan.

Dimana naik ke posisi Rp 7.300-Rp 7.500 per kg dari posisi Rp 7.200 per kg pada perdagangan minggu lalu.

“Karena gabah stabil, maka harga beras juga stabil di posisi itu,” ungkapnya.

Menurut dia, alasan stabil harga dikarenakan, pemerintah berupaya meredam gejolak harga beras melalui kegiatan operasi pasar maupun pasar murah di sejumlah titik.

Hal itu ditambah lagi dengan adanya panen di sejumlah sentra produksi padi di tingkat lokal.

Baca juga: Langkah Akhir Prabowo Subianto Jika Ingin Kalahkan Ganjar-Mahfud, Ethical Politics: Erick Thohir

Hanya saja, musim panen kali ini belum bisa menutupi permintaan pasar yang datang dari saudagar lokal maupun dari luar Bali.

“Karena memang permintaan tinggi. Panen sekarang, belum bisa menekan harga gabah maupun beras dipasaran,” jelasnya. (*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved