Berita Bangli
Api dari Karangasem Merembet ke Bangli, Awalnya Membakar Bukit Desa Ban lalu Menjalar ke Abang
Hutan di lereng Gunung Abang kebakaran. Petugas dan warga berjibaku memadamkan api.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Hutan di lereng Gunung Abang kebakaran. Petugas dan warga berjibaku memadamkan api. Kebakaran awalnya diketahui Minggu kemarin dengan titik Api pertama kali muncul dari balik Bukit Karangasem, tepatnya wilayah Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem.
"Untuk mengantisipasi meluasnya api yang merembet ke wilayah Kintamani, Bhabinkamtibmas Desa Terunyan telah berkoordinasi dengan sejumlah kepala dusun di desa tersebut, agar waspada jika api sudah masuk wilayah Kintamani," ujar Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto, Senin (30/10).
Namun kobaran api belum padam hingga Senin kemarin. Sekitar pukul 17.30 wita, api merembet ke lereng Gunung Abang Kintamani. Posisi api berada di tebing lereng sebelah barat, tepatnya di atas Banjar Cemara Landung Desa Terunyan dan Banjar Dukuh Desa Abang Batudinding.
Baca juga: Warga Lepang Klungkung Menolak Pembangunan TPS3R, Mereka Masih Buang Sampah di Aliran Sungai
Baca juga: Ratusan Hektar Jambu Mente dan Mangga di Ban Karangasem Gagal Panen

"Aparat gabungan yang terdiri dari Polsek Kintamani, Koramil Kintamani, dan BKSDA Bali Timur memantau dari bawah. Karena lokasi kebakaran berada pada lereng terjal dan sulit dijangkau ditambah kurangnya penerangan, sehingga upaya pemadaman belum bisa dilaksanakan," jelasnya.
Selain di Bukit Abang, ia mengatakan kebakaran di wilayah Kecamatan Kintamani juga terjadi di dua titik lainnya. Meliputi kebakaran hutan di kawasan blok Seked Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang dan kebakaran tempat sampah di Banjar Karuna Gunung Sari, Desa Batur Utara.
Kata dia, kebakaran hutan di kawasan blok Seked Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang diketahui sekitar pukul 12.00 Wita. Titik api pertama kali diketahui dari semak-semak oleh warga sekitar.
"Karena kondisi vegetasi yang kering disertai angin kencang, mengakibatkan api meluas dengan cepat dan merembet sampai ke lahan warga di bawah Alam Caldera camp dan Resto. Melihat kejadian ini, warga segera melaporkan ke Polsek Kintamani untuk mendapat penanganan," ujarnya.
Mendapat laporan tersebut, personel Polsek Kintamani dan BKSDA segera mendatangi lokasi. Upaya pemadaman dibantu petugas Damkar Bangli, hingga pada pukul 13.10 Wita kobaran api berhasil dipadamkan. "Akibat kejadian ini total lahan seluas 10 hektare terbakar," ungkapnya.
Selanjutnya pada pukul 12.30 Wita pihaknya menerima laporan kebakaran tumpukan sampah di Banjar Karuna Gunung Sari, Desa Batur Utara. Ruli mengatakan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh kepala dusun setempat.
"Pukul 13.15 Wita unit mobil Damkar Bangli tiba di TKP dan langsung berupaya memadamkan api. Namun sampai saat ini kumpulan asap dari bawah serta api kecil masih menyala mengingat kendala air dari Damkar Bangli," ucapnya.
Disinggung mengenai penyebab kebakaran, ia mengatakan diduga ada orang yang sengaja membakar sampah. Karena cuaca yang panas dan angin kencang menyebabkan kobaran api membesar hingga merembet ke lahan sekitarnya. "Total lahan yang terbakar seluas dua are," tandasnya. (mer)
Anggaran BBM Damkar Bangli Sisa Rp 2 Juta
Di tengah maraknya musibah kebakaran, Pemadam Kebakaran (Damkar) Bangli justru dihadapkan masalah lain, yakni anggaran operasional pembelian bahan bakar minyak (BBM) yang semakin menipis. Total anggaran pengadaan BBM jenis Dexlite per tahun mencapai Rp 47 juta.
"Anggaran tersebut dialokasikan melalui APBD induk Rp 30 juta, APBD Perubahan Rp 15 juta, dan restrukturisasi anggaran dari bidang rehabilitasi dan rekonstruksi sebesar Rp 2 juta," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Damkar BPBD dan Damkar Bangli, Dewa Gede Wirawan.
Dari seluruh anggaran BBM yang tersedia, Dewa Wirawan menyebut sebagian besar telah terserap. Ini disebabkan maraknya musibah kebakaran bertepatan dengan musim kemarau panjang. Disebutkan dia dalam dua bulan terakhir yakni September dan Oktober, setidaknya sudah ada 18 kali musibah kebakaran.
Pada bulan September 2023 tercatat ada enam musibah kebakaran. Lima di antaranya kebakaran hutan dan lahan dan satu kebakaran rumah. Sedangkan pada Oktober, ada 12 kali musibah kebakaran. Tujuh di antaranya kebakaran hutan dan lahan, tiga kebakaran rumah, dan dua kebakaran tumpukan sampah.
"Dalam dua bulan ini total musibah kebakaran sudah melebihi kejadian tahun 2022 yang hanya 14 kasus. Karenanya tidak dipungkiri anggaran BBM kami hanya sisa Rp 2 juta. Itu sampai bulan Desember," demikian ujarnya.
Untuk mengatasi masalah anggaran BBM yang semakin menipis, Dewa Wirawan menyebut pihaknya akan memanfaatkan anggaran yang tersisa di masing-masing bidang. Apalagi musim kemarau masih berlangsung, dan masih ada potensi terjadi kebakaran. (mer)
Pasca Asap Belerang, Pemkab Bangli Tebar Ribuan Ikan Ke Danau Batur Bali |
![]() |
---|
PASCA Melahirkan Bayi Kembar 4, Kondisi Widayani Membaik, Masih Jalani Perawatan di RS BMC |
![]() |
---|
KESAKSIAN Ibu Muda Asal Bangli yang Lahirkan Bayi Kembar 4, Ni Komang Widayani: Rejeki Tuhan |
![]() |
---|
Kisah Ibu Bayi Kembar Empat di Bangli Bali, Tidak Direncanakan, BB Naik 10 Kg dan Perut Terasa Berat |
![]() |
---|
Widayani Lahirkan Bayi Kembar 4 di RS BMC Bangli Bali, Wahyuni: Persalinannya Section |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.