Berita Denpasar
Nilai Tukar Dollar ke Rupiah Tinggi, Pengamat Pariwisata Sarankan Tingkatkan Nilai Jual Produk
Nilai Tukar Dollar ke Rupiah Tinggi, Pengamat Pariwisata Sarankan Tingkatkan Nilai Jual Produk
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Disisi lain saat nilai tukar dollar ke Rupiah alami peningkatan dinilai Pengamat Pariwisata dapat memberikan dampak positif dan negatif pada perekonimian disektor pariwisata Bali.
Saat ini nilai tukar 1 dollar AS ke rupiah mencapai Rp 15.868,75.
Maka dari itu industri pariwisata disarankan untuk mulai meningkatkan nilai jual produknya.
Pengamat Pariwisata Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, B.Sc., M.Par mengatakan, makin tingginya nilai tukar dollar terhadap rupiah atau dalam artian terjadi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang internasional khususnya dollar, akan membuat daya beli wisatawan asing tinggi.
Kondisi ini memberikan peluang bagi pelaku pariwisata untuk meningkatkan kunjungan.
Seperti yang terjadi saat krisis moneter tahun 1998 lalu, kata Prof Anom, wisatawan asing akan mendapatkan produk dengan harga yang lebih murah.
Dengan itu, daya beli mereka akan meningkat.
"Misalnya dulu yang 1 dollar hanya dapat 1 topeng rangda, mereka bisa dapatkan 10 (saat nilai tukar dollar tinggi)," jelasnya pada, Senin 30 Oktober 2023.
Kondisi ini menurutnya akan menambah kunjungan wisatawan asing ke Bali. Ini menjadi peluang di sektor pariwisata.
Namun disisi lain, nilai impor produk akan menjadi makin mahal.
Dikatakannya, berdasarkan penelitian Prof. Agung Suryawardana, Bali masih banyak mengimpor produk pariwisata. Ini membuat biaya yang dikeluarkan juga tinggi.
Baca juga: BREAKING NEWS : Satu Calon Komisioner KPU Denpasar Diganti Jelang Pelantikan
“Perlemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar ini tentu memberikan nilai positif dan negatif. Dalam hal impor akan berat karena makin tingginya biaya yang akan dikeluarkan. Namun dari sisi ekspor tentu akan memguntungkan. Seperti saat krisis dulu Petani cengkeh kita yang menjual cengkeh keluar negeri kan punya uang banyak dia. Eksportir kita banyak untung," bebernya.
Menyikapi kondisi ini, Guru Besar Universitas Udayana ini menyarankan agar harga produk pariwisata bisa dinaikan secara bertahap. Demikian terkait impor produk agar mulai dikurangi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.