Seputar Bali

Pelinggih Apit Lawang di Desa Adat Buitan Roboh Karena Abrasi Pantai, Senderan Terancam Abrasi

Satu pelinggih sekitar areal Pura Dalem Desa Adat Buitan, Manggis, Kec. Manggis,  Karangasem roboh setelah tergerus air laut dikarenakan abrasi

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Tribun Bali/Saiful Rohim
Satu pelinggih sekitar areal Pura Dalem Desa Adat Buitan, Karangasem roboh setelah tergerus air laut. Pelinggih Apit Lawang di Desa Adat Buitan Roboh Karena Abrasi Pantai, Senderan Terancam Abrasi 

TRIBUN  BALI.COM, AMLAPURA - Satu pelinggih sekitar areal Pura Dalem Desa Adat Buitan, Manggis, Kec. Manggis,  Karangasem roboh setelah tergerus air laut dikarenakan terkena abrasi, Selasa (31/10/2023) malam hari. 

Pondasi dan senderan  areal pura tergerus, dan berlubang hingga beberapa centimeter.

Kepala Dusun Buitan, I Ketut Lanus Adnyana, mengatakan, abrasi terjadi saat air laut pasang.

Saat itu air laut sampai ke senderan tembok pura dan menggerus pondasi senderan.

Baca juga: Tegas Ketua PDIP Bali Wayan Koster Soal Penertiban Baliho : Kita Setuju, Bila Perlu Semuanya Dicabut

"Saat surut jarak pantai & tembok pura 5 meter. Sedangkan saat pasang, jarak cuma beberapa centimeter,"ungkap Lanus, Rabu (1/11/2023).

Ditambahkan, abrasi sering terjadi di Pantai Buitan, dan dari beberapa kasus yang  dialaminya, fenomena ini yang terparah. 

Senderan dan  pondasi pura terancam roboh, Begitu juga beberapa pelinggih.

Masyarakat berharap pemerintah bisa membuat  tanggul untuk antisipasi terjangan gelombang laut saat pasang

"Senderan terancam terkena abrasi. Sedangkan rumah serta permukiman masih jauh,”

“Kita berharap ada bantuan dari pemerintah agar tak kena abrasi,”

“Rencananya Desa Adat akan buat tanggul untuk sementara supaya air laut tidak masuk ke dalam  areal pura," tambah Lanus.

Baca juga: Walikota Jaya Negara Sebut Jadi Rumah Update dan Sharing Media Lokal Daerah

Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, membenarkan petugas dari BPBD telah melakukan asesmen ke lokasi. 

Kerusakan di bagian  senderan dan pelinggih Pura Dalem Buitan diakibatkan abrasi.

"Kerugiannya diperkirakan mencapai 75 juta. Senderan berpotensi rusak seandainya pasang,"katanya.

Sebelumnya, Kabid Sumber Daya Air, Dinas PUPR, Perumahan dan Permukiman Karangasem, I Made Wiguna, mengatakan, ada beberapa pesisir pantai di Kab. Karangasem yang rawan terjadi abrasi

Tersebar di Kecamatan Manggis, Kecamatan Abang,  Kecamatan  Karangasem,  sedangkan terbanyak ada di Kecamatan Kubu.

Baca juga: PDIP Komentari Pertemuan Cawapres Bersama Jokowi, Komarudin: Warning Buat Ganjar dan Anies

Dari 87 kilometer panjang garis pantai di Kabupaten Karangasem, sepanjang 31 kilometer garis pantai terancam kena abrasi karena belum dibangun revetment (pelindung) di Pesisir Pantai. 

Sedangkan 56  kilometer kondisi Pesisir Pantai aman dikarenakan ada  pengaman seperti yang sudah dibuat revetment dan karang.

31 kilometer pesisir pantai yang berpotensi abrasi  karena  hanya berpasir. 

Tidak adanya revetment untuk melindungi daratan dari ombak pantai, terutama saat laut pasang. 

Pantai berpotensi abrasi belum ada penanganan dikarenakan minimnya anggaran. 

Baik penanganan dari pemerintah daerah dan Balai Wilayah Sungai

Tahun 2023, kata Made Wiguna, sekitar 5 kilometer pesisir pantai di Kab. Karangasem yang  terancam abrasi rencana akan ditangani BWS kerjasama JICA. 

Penanganannya dari Pantai Buitan, Kecamatan Manggis - Candidasa, Desa Bugbug, Kecamatan  Karangasem dengan cara membangun pelindung.

Dinas PUPR tidak bisa berbuat apa dengan kondisi ini. Mengingat dana yang dialokasikan untuk penanganan pantai sangat minim. 

Terakhir kali PUPR melakukan penanganan pantai sekitar Tahun 2017. 

Panjang  pantai yang  ditangani sekitar 200 sampai  300  meter, namun dari Tahun 2018  sampai 2023 tak ada pembangunan tanggul

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved