Human Interest Story
Kisah Komang Ayu Bermula Dari Pramuniaga Supermarket Hingga Jadi PAW DPRD Provinsi Bali
Kisah Komang Ayu Bermula Dari Pramuniaga Supermarket Hingga Jadi PAW DPRD Provinsi Bali
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Peresmian pengangkatan pengganti antarwaktu (PAW) di DPRD Provinsi Bali dilakukan pada, Kamis 16 November 2023 berbarengan dengan Rapat Paripurna DPRD Bali.
Terdapat tiga orang PAW dilantik untuk menggantikan tiga orang anggota DPRD Bali yang diberhentikan.
Tiga orang tersebut yakni Martina Sumaryati selaku Pengganti Antarwaktu Anggota DPRD Provinsi Bali, menggantikan I Kadek Diana.
Ni Komang Ayu Darmiyanti selaku Pengganti Antarwaktu Anggota DPRD Provinsi Bali menggantikan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, dan Gde Wirajaya Wisna, selaku Pengganti Antarwaktu Anggota DPRD Provinsi Bali menggantikan I Wayan Arta.
Ada hal yang menarik, karena salah satu PAW adalah orang yang tidak niat nyaleg pada saat itu.
Ia adalah Ni Komang Ayu Darmayanti menggantikan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati.
Komang Ayu masih terbilang muda, berusia 27 tahun dan berstatus lajang.
Keseharian Komang Ayu sibuk bekerja sebagai pramuniaga, namun tiba-tiba dihubungi diminta menjadi PAW anggota DPRD Bali.
Saat dia menjadi caleg tahun 2019 memperoleh suara sekitar 1.200 suara.
Baca juga: Aset Kebun Raya Jagatnatha Tak Kunjung Dihibahkan, Proses Pengajuan Masih Diroses
Baca juga: Eksepsi Mantan Rektor Unud Prof Antara Ditolak, BEM Unud Beri Tanggapan
Komang Ayu tidak menduga bisa menjadi anggota DPRD karena saat ikut kontestasi politik ikut sebagai pelengkap.
Nomor urutnya pun buntut, dapat nomor 7 yang merupakan nomor akhir.
Sebelum menjadi PAW, anggota DPRD Bali kesehariannya sebagai pramuniaga Supermarket Pande Putri.
Karena terpilih menjadi PAW Komang Ayu terpaksa harus resign dari pekerjaannya.
"Kaget. Cuma minta restu sama orang tua. Apa-apa sama oang tua saya juga belum menikah. Saya ikut nyaleg sebagai pelengkap," jelas, Komang Ayu.
Komang Ayu ikut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak 2017.
Waktu itu usianya masih 21 tahun.
Ia mengaku politik bukan dunianya, ikut PDIP karena diarahin oleh pamannya.
Namun, ketika dijalankan ia merasakan keseruan terjun ke politik "Keluarga memang PDIP dari dulu," ujarnya.
Karena mendapatkan mandat ini, kesempatan sebagai wakil rakyat tak akan disia-siakan walau hanya satu tahun.
Ia berkeinginan memajukan Desa Gegelang, Karangem yang merupakan asalnya.
"Saya ingin memajukan desa saya sendiri Gegelang," tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya megucapkan selama kepada ketiga PAW DPRD Provinsi Bali yang diangkat dan diresmikan kemarin.
Mahendra Jaya menyatakan mereka adalah tokoh-tokoh yang sangat potensial.
"Saya percaya dapat bekerjasama dan memberikan sumbangsih untuk kemajuan Bali.Selaku Penjabat Kepala Daerah dan atas nama pribadi, saya menyampaikan ucapan selamat Harapan saya semoga dapat menjaga amanah sebagai wakil rakyat dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan masyarakat Bali yang sejahtera dan bahagia, "katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.