Berita Bali

Unik Kampus Internasional di Bali Ini Usung Konsep Tri Hita Karana

Kampus Internasional yang berlokasi di Serangan, Denpasar ini menggagas utama kebudayaan Harmoni. Hal ini berasal dari tradisi Bali Tri Hita Karana

istimewa
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyerahkan plakat kepada Presiden UID Tantowi Yahya dalam rangka anniversary UID yang ke-20 pada hari Minggu, 19 November 2023 di UID Bali Campus, Denpasar, Bali. Ist 

 


TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Konsep Tri Hita Karana juga dapat di implementasikan pada pendidikan. Konsep ini biasanya lebih di usung pada sektor pendidikan lokal Bali. Namun uniknya konsep Tri Hita Karana ini rupanya dapat di usung di level Perguruan Internasional seperti United In Diversity (UID) Bali

Kampus Internasional yang berlokasi di Serangan, Denpasar ini menggagas utama kebudayaan Harmoni. Hal ini berasal dari tradisi Bali Tri Hita Karana yakni keharmonisan dalam masyarakat, keselarasan dengan alam, dan keselarasan spiritual. Lokasi kampus yang juga terletak di Pulau Kura Kura di Bali, memiliki lokasi yang ideal untuk berkolaborasi dalam menghadapi dan memecahkan tantangan lokal. 

Baca juga: Bupati Bangli Pimpin Apel Peringatan Gugurnya Kapten TNI A.A Gede Anom Mudita ke 76

“Tiga prinsip Tri Hita Karana merupakan prinsip kuno namun nampaknya sangat relevan dengan keadaan darurat global saat ini. Kami bertujuan untuk mendorong tindakan individu dan komunitas yang memberikan masa depan yang lebih adil, sehat, dan bahagia bagi semua orang, dan generasi mendatang,” kata, Tantowi Yahya selaku President UID Bali, Senin 20 November 2023. 

UID sendiri telah berusia 20 tahun, untuk memperingati hari jadi nya UID mengundang lebih dari 1000 alumni, rekan dan mitra dari tri-sektor yang menjadi agen perubahan sistem yang transformatif dalam acara perayaan yang dilangsungkan bersamaan di dua tempat yakni UID Learning Hub Jakarta dan Kampus UID Bali dan terhubung secara daring pada Minggu Pagi, 19 November 2023 kemarin. 

Baca juga: Bupati Tamba Ajak Peserta Pemilu Adu Gagasan, Hindari Narasi Negatif Pemicu Konflik di Masyarakat

 "Selama 20 tahun terakhir, United In Diversity tidak hanya menjadi saksi. Kami memacu perubahan sistemik melalui lebih dari 1.077 fellows, dan kini siap mengawali era baru dalam pembangunan bangsa kita,” imbuh, Tantowi. 

Perayaan ulang tahun ini juga bertujuan untuk mengingatkan tentang tujuan yang lebih mulia serta menyesuaikan karya mereka dengan cakupan yang lebih luas di Indonesia, Asia Pasifik, dan global secara keseluruhan. UID menyadari bahwa tantangan masa depan yang semakin kompleks membutuhkan pendekatan kolektif yang lebih kuat.

“Menghadapi tantangan ini, kami mengundang alumni, rekan dan mitra UID yang hadir hari ini memberikan wawasan yang segar dan bergabung dalam seruan aksi bersama untuk mendukung, menciptakan, dan meningkatkan inovasi sosial demi perubahan sistemik," tambahnya. 

Sejak berdiri pada tahun 2003, United In Diversity telah membekali lebih dari seribu pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk menjadi agen perubahan. Melalui program-program, kemitraan dan inisiatif UID, berbagai inovasi sosial disebarluaskan guna menyelesaikan kesenjangan sosial, ekologi, spiritual, serta menciptakan prototipe model bisnis, dan kebijakan.

"Kami meyakini inovasi sosial adalah sebuah perjalanan, forum pembelajaran dan evolusi yang terus berlanjut, demi kemakmuran masyarakat dan kesehatan planet kita. Mari membangun komitmen untuk masa depan, dengan integritas, inovasi, dan inklusivitas," tegasnya.

Perayaan hari jadi ke-20 UID juga dimeriahkan dengan diskusi kelompok dan panel yang menghadirkan tokoh-tokoh kunci perubahan seperti Lestari Moerdijat, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Setyo Budiantoro, Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi SDGs, Sekretariat Nasional SDGs; Catharina Widjaja, CEO PT Alun Alun Indonesia Kreasi, dan Margianta Surahman Juhanda Dinata, Pendiri dan Direktur Eksekutif Emancipate Indonesia.

Yayasan Upaya Indonesia Damai

Diskusi ini diikuti oleh alumni UID dan mitra yang merupakan pemimpin berbagai sektor pemerintahan, bisnis, dan kelompok masyarakat sipil di tingkat regional, nasional, dan lokal, termasuk komunitas akar rumput dan komunitas adat.

Event ini merupakan bagian dari program "Co-Initiating", sebuah langkah kedua yang dirancang oleh UID untuk merefleksikan dan merayakan perjalanan mereka, menghubungkan keragaman inisiatif perubahan. Langkah pertama telah dilakukan melalui dua acara online pada 28 dan 30 Oktober 2023, yang mengundang para sahabat UID untuk saling memeriksa karya mereka guna menciptakan kesadaran yang lebih luas dan apresiasi terhadap upaya kolektif yang sedang dilakukan.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved