Berita Denpasar
416 Umat Hindu Akan Ikuti Metatah Massal hingga Sapuh Leger yang Digelar PHDI Denpasar
PHDI Kota Denpasar menggelar acara menek kelih, pawintenan saraswati, sapu leger, dan metatah masal.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PHDI Kota Denpasar menggelar acara menek kelih, pawintenan saraswati, sapu leger, dan metatah masal.
Acara ini akan digelar pada Sabtu, 25 November 2023 bertepatan dengan Tumpek Wayang.
Para peserta pun telah mengikuti technical meeting pada Minggu 19 November 2023 kemarin.
Baca juga: 2.469 Pelamar PPPK di Denpasar Ikuti Seleksi Kompetensi, 199 Tes di Luar Bali, Ada di Manokwari
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka yang diwawancarai Selasa, 21 November 2023.
Made Arka mengatakan, sebanyak 416 umat telah mendaftar dan menjadi peserta pada upacara tersebut.
"Ini digelar sebagai wujud pelayanan PHDI Kota Denpasar bagi umat Hindu di Kota Denpasar dan sekitarnya,” katanya.
Baca juga: Polsek Denpasar Selatan Kembali Gelar Razia di Serangan, Amankan 1 Sepeda Motor
Made Arka menyatakan bahwa upacara acara menek kelih, pawintenan saraswati, sapu leger, dan metatah merupakan yadnya yang menjadi kewajiban orangtua sebagai bentuk kasih sayang kepada anak-anaknya.
"Dalam hal ini PHDI Kota Denpasar memfasilitasi upacara ini agar umat Hindu diringankan," jelasnya.
Baca juga: Pertokoan Suci Denpasar Rencananya Ditempati UMKM Sebelum Digunakan Kreatif Hub Anak Muda
Pelaksanaan secara bersama-sama ini juga sebagai upaya menghapus stigma bahwa upacara dan yadnya di Bali menelan biaya besar dan cenderung dinilai menjadi beban bagi sebagian masyarakat yang belum paham makna yadnya, tegasnya.
“Sekaligus untuk memupuk rasa kebersamaan dan gotong-royong sebagai wujud spirit vasudhaiva kutubhakam, yang menjadi nilai luhur bagi keharmonisan dan perekat masyarakat Bali selama ini," jelasnya.
Pihaknya mengatakan acara akan diselenggarakan di Pura Lokananta Denpasar pada Sabtu tanggal 25 November 2023.
Baca juga: Penutupan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar, Seluruh Fraksi Setujui Penetapan 4 Ranperda
"Para peserta diharapkan mengenakan busana sembahyang berupa pakaian putih kuning madya, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut dijelaskan pula rangkaian acara serta tata tertib yang wajib diikuti para peserta dan pendampingnya.
Hal tersebut perlu ditegaskan mengingat padatnya rangkaian acara dan banyaknya peserta yang mengikuti yadnya yang rencananya digelar rutin ini.
Sementara itu Sekretaris PHDI I Putu Aditama menjelaskan bahwa acara ini akan dipuput oleh tujuh pinandita yang berasal dari berbagai soroh dan pasemetonan di Bali.
“Keberadaan para pinadita dari berbagai soroh ini diharapkan akan memberikan nilai sakral dan keberagaman pada acara ini,” jelas aktivis mahasiswa Hindu ini.
Putu Aditama menjelaskan dalam rangkaian acara juga akan diisi beragam pagelaran seni budaya yang terkait upacara.
Seperti wayang sapu leger, bondres dan tari-tarian lainnya.
Putu Aditama menjelaskan bahwa dana pelaksanaan acara berasal dari punia peserta dan sumbangan dari para donatur yang peduli pada kegiatan keumatan yang digelar PHDI Kota Denpasar ini.
“Para peserta berpunia seikhlasnya yang menjadi yadnya bagi anak yang diupacarai dan besarannya tidak ditentukan,” ujarnya.
Selebihnya, pendanaan acara berasal dari para donatur dan punia para Pengurus PHDI Kota Denpasar. Pihaknya telah membentuk panitia dan mempersiapkan berbagai sarana prasarana yang diperlukan. (*)
Berita lainnya di Umat Hindu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.