KATA Teco Usai Bali United Tak Lolos ke Semifinal Piala AFC 2023: Jangan Terlalu Pikirkan Laga Lain

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bali United secara hitung-hitungan sudah bisa dipastikan tidak lolos fase grup Piala AFC 2023 setelah kalah poin dengan Pnom Penh Crown Kamboja yang kini menjadi runner up di Grup F Zona ASEAN. 

Di Grup F, pada matchday ke-5 Pnom Penh Crown yang kemarin menang telak atas cebu dengan skor 4-0 menambah 3 poin menjadi 12 poin, dan masih menyisakan satu laga. 

Sementara itu, di Grup H, pada match day ke 5 wakil Indonesia PSM Makassar, kemarin bermain imbang dengan Hai Phong di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, dengan skor 1-1, yang artinya kedua kesebelasan berbagi poin 7 di posisi ke 2 dan 3. 

Sedangkan Bali United di Grup G, juga baru saja menjalai matchday ke-5 dengan melibas Stallion Laguna FC Filipina dengan skor 5-2.

Baca juga: Daftar Lengkap Bursa Transfer Liga 1 2023-2024: Bali United dan Persib Irit, Kejutan Bhayangkara FC

Dengan perolehan tambahan 3 poin, Bali United memiliki 7 poin berada di posisi ke 3 di bawah Terengganu 9 poin dan Central Coast Mariners 10 poin. 

Skenario ini bisa diasumsikan walaupun Serdadu Tridatu pada matchday ke 6 atau laga terakhir nanti menang melawan Terengganu FC di Malaysia pun tidak akan berarti apa- apa, karena 10 poin Bali United masih kalah angka dengan Pnom Penh Crown yang pada matchday ke 5 ini sudah mengoleksi 12 poin. 

Jadi secara matematis, dua wakil Indonesia, Bali United dan PSM Makassar sudah bisa dipastikan tidak lolos ke fase semifinal. Ini mengulang kegagalan Bali United yang gagal lolos fase grup musim lalu. 

Posisi runner up terbaik di luar 3 juara grup bakal menjadi perebutan antara Pnom Penh Crown Kamboja dengan Terengganu FC Malaysia, apabila Pnnom Penh menang atau hanya dengan bermain seri pada matchday ke 6 pun sudah memastikan tiket mereka lolos fase grup. 

Menanggapi posisi yang sudah di ujung tanduk ini, Pelatih Bali United Stefano Cugurra mengakui meski situasi sudah tidak memungkinkan namun baginya setiap pertandingan adalah hal yang penting, termasuk melawan Terengganu FC pada matchday ke-6 mendatang. 

Bagi Teco, pertanndingan adalah tugas yang harus diselesaikan dengan baik, meski secara matematis Bali United sudah dipastikan tidak lolos grup. 

"Setiap pertandingan itu penting. Jadi, yang lebih penting bagi kami adalah melakukan pekerjaan kami, berkonsentrasi. Jangan terlalu memikirkan pertandingan lain. Kami harus melakukan tugas kami, kami harus berkonsentrasi, kami harus bekerja keras untuk memenangkan pertandingan," ujar Teco di Gianyar, Bali, pada Jumat 1 Desember 2023. 

Pelatih asal Brasil menyampaikan bahwa dirinya tetap ingin memetik kemenangan atas Terengganu FC dalam laga pamungkas fase grup  pada 13 Desember 2023, paling tidak untuk mendapatkan catatan head to head yang positif atas wakil Malaysia ini setelah di Bali lalu Serdadu Tridatu ditahan imbang 1-1. 

"Kami tahu bahwa tidak mudah untuk mengklasifikasikannya. Kami sudah tahu bahwa kami tidak bisa menjadi nomor satu di grup. Jadi sekarang kami harus berkonsentrasi melawan Terengganu. Kami harus menang di Terengganu,"  ucapnya.

"Jadi saya berharap yang pertama kami bisa tampil dan bermain bagus di Trangano dan memenangkan pertandingan," pungkas Teco. 

Bali United Perpanjang Kutukan Tim Spesiali Penggembira Piala AFC

Atas hasil tersebut, Bali United memperpanjang kutukan spesialis tim penggembira Piala AFC.

Tiga kali berpartisipasi di AFC Cup di tahun 2018, 2022 dan 2023, kegagalan selalu menghampiri Bali United.

Perjuangan skuad asuhan Stefano Cugurra atau akrab disapa Teco itu selalu kandas di fase grup.

Piala AFC 2020 yang dihentikan akibat Covid-19, Serdadu Tridatu sudah kandas tiga kali beruntun di fase grup.

Hanya saja dari tiga partisipasinya (kecuali tahun 2020), Bali United belum bisa mematahkan kutukan itu. 

Alih-alih mengakhiri tren positif, Bali United justru mendapatkan stigma jelek sebagai tim penggembira di Piala AFC. 

Bahkan, Bali United menjadi tim Liga 1 Indonesia yang paling jelek soal catatan perjalan di Piala AFC.

Bali United menjadi klub dengan raihan terburuk lantaran tiga kali gagal melaju ke fase grup.

Sejak diperkenalkan tahun 2004, hanya ada segelintir tim Indonesia yang gagal lolos dari fase grup, meliputi Persiwa Wamena (2010), Persibo Bojonegoro (2013), Persija Jakarta (2019), PSM Makassar (2023).

Sedangkan yang mengenaskan dari Bali United, mereka gagal dalam tiga musim, meliputi 2018, 2022, dan 2023.

(*)