Pura Batu Bolong Masih Ditutup Bagi Wisatawan

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Tebing di Pura Batu Bolong Tanah Lot retak. Hal itu terjadi karena faktor alam.

Hingga saat ini, salah satu daya tarik yang sering dikunjungi wisatawan itu masih ditutup.

Informasinya, bahwa tebing retak itu sudah dilaporkannya kepada pihak BWS Bali.

Hingga saat ini, pihak BWS sudah melakukan pengecekan terkait tebing retak itu.

Keretakan itu terjadi di areal jalanan sebanyak 10 titik dengan keretakan 10 meter.

Manajemen DTW Tanah Lot, meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Bali dan Pusat untuk melakukan penanganan darurat.

Sebab, pura Batu Bolong memang menjadi tempat persembahyangan pemedek dan juga tempat kunjungan wisatawan.

“Masalah keretakan tebing di pura batubolong masih menunnggu kelanjutan dari BWS. Tetapi catatan kami tidak ada perubahan tetap seperti semula. Kawasan masih tetap ditutup untuk kunjungan,” ucap Humas DTW Tanah Lot I Putu Erawan.

Dengan masih ditutupnya Pura Batu Bolong, sambungnya, pihaknya tetap melanjutkan dengan berbagai program kerja untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di 2024.

Baca juga: Satu Desa, Satu Nakes, Satu Faskes: Program Ganjar-Mahfud untuk Atasi Ketimpangan Layanan Kesehatan

Misalnya saja, dengan event tahunan DTW pada bulan Juni 2024 mendatang.

Dan tiap bulan Happy hours pada hari hari tertentu mulai pukul 14.00 Wita siang sampai pukul 16.00 Wita sore di parkiran VIP.

“Kami akan sajikan untuk tamu, guide, berupa makanan kecil serta teh dan kopi, serta berbagai kesenian juga,” jelasnya.

Dan di Tahun 2024, lanjut dia, pembenahan di segala sektor dilakukan.

Misalnya terkait kendala toilet yang berstandar nasional, nantinya akan dibuatkan toilet dengan standar internasional di gate dan perbaikan toilet di bawah papan besar. (Perbaikan toilet di tol gate) dan toilet disebelah pengecekan tiket.

“Kami juga akan ada penghijauan dan penanaman pohon tabe buya, di 2024,” jelasnya.