Bali United
Jefferson de Assis Tampil Ganas Bantu Kalahkan Arema FC, Bali United Ancam Posisi Persib Bandung
Brace dari Jefferson de Assis ke gawang Arema FC sukses mengantarkan Bali United menduduki peringkat 2 klasemen sementara BRI Liga 1 2023/2024.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
"Saya rasa tim sudah bekerja keras. Pantas mendapat 3 poin. Semoga hasil ini bisa menjadi bekal untuk pertandingan selanjutnya," ujarnya.
Disinggung mengenai friksinya dengan pemain Arema FC, Ariel Lucero, menurutnya hal itu lumrah di dalam sepak bola saat tensi tinggi. "Tidak ada masalah saya sama pemain Arema. Di sepak bola normal. Kalah, tensi naik. Arema butuh 3 poin. Jadi kejadian seperti itu," katanya.
Fernando Valente Sayangkan Aksi Arieel Lucero
Pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente mengaku sangat menyayangkan aksi pemainnya, Ariel Lucero yang melakukan tindakan yang menurutnya keliru dan tidak bisa dibenarkan yang seharusnya tidak terjadi karena merugikan tim.
Baca juga: Hasil Akhir Liga 1 2023: Persib Bandung Ditahan Imbang PSM Makassar, Bali United Kian Mengancam
Aksi Lucero yang dengan menyikut pemain Bali United, Luthfi Kamal hingga berujung kartu merah pada menit ke-72 membuat Arema FC harus kekurangan pemain.
Mulanya terlibat perebutan bola antara Luthfi Kamal dengan Ariel Lucero. Lucero terjatuh saat beradu fisik dengan Luthfi.
Kemudian Luthfi terlihat protes dengan Lucero yang terkesan jatuh dan cedera agar wasit menilai pelanggaran dilakukan Luthfi.
Lucero yang mulanya memperlihatkan gimik kesakitan cedera seketika langsung bisa berdiri dan berlari mendekati Luthfi dan sontak langsung menyikutnya dengan sengaja.
Sebuah perbuatan yang tak pantas dilakukan seorang pesepak bola profesional. Padahal di waktu tersebut, Arema tengah butuh mengejar ketertinggalan dari Bali United, setelah memperkecil kedudukan menjadi 3-2.
Waktu masih 18 menit, Arema FC harus bermain dengan 10 pemain akibat aksi tidak terpuji dari Ariel Lucero.
Bahkan sang pelatih terang-terangan menyayangkan aksi pemainnya dengan menyebut itu adalah tindakan bodoh saat tim membutuhkan kemenangan, di luar Bali United yang memang tampil dominan dengan kualitasnya.
"Saya merasa main melawan 3 tim, lawan kuat, wasit ada keputusan kurang bagus, kami membuat kesalahan, memberikan 3 gol lawan. Tidak mudah buat poin, tapi tim kami tidak menyerah. Pemain punya semangat. Kami selalu fight untuk hasilnya. Kami mencoba mengembalikan hasilnya, tapi dengan kartu merah yang sangat bodoh membuat situasi tambah sulit. Bermain di situasi ini, kami bertarung sampai habis," tandas Fernando Valente seusai laga.
Meskipun bermain dengan 10 pemain, Arema FC terus mencoba tampil terbuka dan berinisiatif terus menyerang ke lini pertahanan Bali United untuk paling tidak mendapatkan hasil imbang 1 poin, namun keberuntungan tidak berpihak pada tim berjuluk Singo Edan itu.
"Kami punya ide yang sangat jelas untuk memenangkan pertandingan. Saya tidak mencari alasan untuk ini, menghadapi realita, situasi tidak mudah. Kami ada momen mengontrol pertandingan, tapi ada kartu merah bodoh. Memang sepak bola kami harus melawan diri kita sendiri. Kontrol emosi penting. Saya tidak bisa terima keputusan buruk pemain," tukasnya.

Kedepan Valente mencoba untuk menyegarkan kembali tim agar tampil lebih konsisten dalam pertandingan dengan tidak membuat kesalahan-kesalahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.