Serba Serbi

Mantra dan Doa Bangun Pagi Dalam Agama Hindu Beserta Artinya, Simak Juga Doa Sebelum Beraktivitas

Mantra dan Doa Bangun Pagi Dalam Agama Hindu Beserta Artinya, Simak Juga Doa Sebelum Beraktivitas

Editor: Putu Kartika Viktriani
irishtimes.com via TRIBUNNEWSWIKI.COM
Ilustrasi bangun tidur - Mantra dan Doa Bangun Pagi Dalam Agama Hindu Beserta Artinya, Simak Juga Doa Sebelum Beraktivitas 

Selama ini, yadnya sesa juga dikenal dengan nama ngaturan nasi jotan (ngejot nasi) atau saiban.

Atau persembahan tulus ikhlas kepada penghuni alam ini, yang berbentuk sekala dan niskala.

Sebab semua yang ada di alam ini, adalah ciptaan Tuhan yang Maha Esa. 

Lanjut beliau, yadnya sesa ini dilakukan tiap pagi di saat umat Hindu telah selesai memasak dan sebelum makan.

Bentuk yadnya sesa ini, bisa berupa nasi serta lauk yang apa dimasak dan dimakan oleh keluarga itu di rumah.

Kemudian ambil sebelum dimakan, lalu dihaturkan sedikit terlebih dulu ke alam sekala-niskala. 

Sebagai rasa syukur umat manusia, atas karunia Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. 

"Oleh karena itu maka yadnya sesa tersebut harus masih bersifat "sukla" atau bukan sisa, sehingga menghaturkan yadnya sesa dilakukan di saat makanan baru saja dibuat atau dimasak, sehingga kita belum memakannya," sebut beliau.

Mengapa menghaturkan setiap hari?

Hal ini dimaksudkan agar manusia ingat bahwa bukan lahir sendiri, karena di samping sebagai manusia ada mahluk lain ciptaan Tuhan yang selalu ada di sekitar baik yang terlihat maupun tak kasat mata.

"Agama Hindu mengajarkan untuk saling mengasihi satu dengan lainnya, termasuk dengan ciptaan Tuhan yang tidak kasat mata, karena ajaran Hindu mengajarkan bahwa manusia harus kasih pada alam dan ciptaan Tuhan. Karena semua ciptaan Tuhan adalah saudara (Wasudewa Kutumbhakam)," sebut pensiunan Dosen Unhi ini. 

Manusia, kata beliau, tidak boleh rakus dan loba, sehingga manusia harus bisa berbagi, karena sesungguhnya semua yang ada di bumi ini adalah ciptaan Tuhan. Maka segala yang ada adalah untuk bersama.

Sehingga kalau manusia tidak melakukan yadnya sesa maka kita akan disebut "pencuri".

"Karena kita tidak menyampaikan mempermaklumkan (lewat yadnya sesa) kepada mahluk lain, yang sebenarnya sama-sama berhak memiliki atau mendapatkan. Oleh karena itu yadnya sesa adalah persembahan wajib yang harus dihaturkan kepada penghuni alam ini," sebut beliau.

Jika tidak menghaturkan maka akan timbul dalam diri manusia, (bagi pemeluk Hindu) yaitu ada rasa yang kurang dalam diri (karena agama adalah rasa).

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved