Mayat Mahasiswa di Kamar Kos
Kapolresta Denpasar : Ada Orang Menyerupai Aldi Membeli Tali di Toko Bangunan pada September 2023
Kapolresta Denpasar Sebut Ada Seseorang Menyerupai Aldi Membeli Tali di Toko Bangunan pada September 2023
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berbagai cara dilakukan aparat kepolisian guna mengungkap kasus kematian Aldi mahasiswa asal Medan.
Mulai dari pemeriksaan saksi, hingga menggelar olah TKP.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas mengutarakan temuan baru dalam pemeriksaan saksi.
Dalam jumpa pers pada Rabu 13 Desember 2023, Kapolresta Denpasar mengatakan ada seseorang dengan ciri-ciri mirip Aldi membeli tali di salah satu toko bangunan.
Peristiwa itu dikatakan berlangsung pada 13 September 2023 lalu.
“Perlu kami sampaikan kepada rekan-rekan media bahwa kami sudah melakukan pemeriksaan saksi.”
“Salah satu saksi, pemilik toko bangunan, dimana ciri-ciri yang sama atau mirip dengan korban sekira 13 September siang, masuk ke dalam toko dan membeli tali,” ungkapnya.
Pasalnya saat ditemukan, jenazah Aldi telah tergantung di depan pintu dalam kamar kosnya.
Selain itu, ditemukan pula adanya galon di dekat jenazah Aldi. Kapolresta Denpasar menduga, galon itu dipakai Aldi sebagai pijakan sebelum mengakhiri hidup.
“Ada korban tergantung di drpan pintu kamarnya. Di lokasi, ditemukan ada galon di bawah kaki, dan tali terlilit di leher,” jelasnya.
Baca juga: Aldi Sahilatua Nababan Diduga Mengidap Depresi, Dokter Psikiatri Analisis Percakapan Aldi dan Pacar
Sementara itu, Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan dr. Ismurrizal mengatakan, pihaknya mengambil kesimpulan Aldi tewas akibat mati gantung.
“Kami memiliki kesimpulan bahwasannya korban (Aldi) meninggal akibat mati gantung,” ungkapnya.
Pihaknya juga membeberkan tak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Aldi selain pada bagian leher.
Pada leher Aldi, Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan mendapati jejak melingkar.
Sementara di bawah telinga kiri Aldi, ditemukan adanya ruang kosong dengan bekas serupa dengan abjad V terbalik.
“Kami hanya menjumpai jejak tali yang melingkar di leher dengan menjumpai daerah yang kosong pada bawah telinga kiri. Seperti huruf V terbalik.”
“Setelah lakukan pemeriksaan semuanya, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain jejak itu (tali),” ungkapnya.
Saat diterima RS Bhayangkara Medan, jenazah Aldi telah mengalami pembusukan dan dalam keadaan telah diformalin.
Disinggung soal kantong zakar Aldi yang membengkak, dia mengatakan hal itu terjadi lantaran adanya gas akibat proses pembusukan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Terungkap! ASN Mahasiswa Asal Medan Diduga Meninggal Akibat Mati Tergantung
“Jenazah memang sudah mengalami proses pembusukan dan sudah diformalin.”
“Pembesaran pada kantong buah zakar. Kami buka, jumlahnya lengkap. Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Itu berisi gas-gas pembusukan,” jelas dr. Ismurrizal.
Senada dengan dr. Ismurrizal, Dokter Forensik RSUP IGNG Ngoerah dr. Dudut Rustyadi mengatakan, pihaknya menemukan adanya luka lecet tekan yang mengitari leher Aldi.
Arahnya, kata dia, dari kanan bawah ke kiri atas.
“Dari hasil pemeriksaan luka-luka, kami menemukan adanya luka lecet tekan yang mengitari leher dengan arah miring dari kanan bawah ke kiri atas,” jelasnya.
Arah tersebut dikatakan menandakan adanya berat badan yang berperan “aktif”. Bukan tali.
Bila tali yang berperan aktif, maka arah luka lecet dikatakan mendatar.
Dalam kasus gantung diri, dr. Dudut Rustyadi mengatakan berat badan yang memiliki peran aktif.
“Dari arah tersebut, menunjukkan bahwa yang aktif adalah berat badan. Bukan talinya. Kalau yang tali aktif, biasanya arahnya mendatar.”
“Kalau kasus gantung, itu yang aktif berat badan,” jelasnya.
Diduga, Aldi Sahilatua Nababan mengidap penyakit depresi.
Hal ini dipaparkan oleh Dokter Psikiatri, Dr. Lely Setyawati Kurniawan SpKJ dalam jumpa persnya di Polresta Denpasar, Rabu 13 Desember 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Lely membeberkan percakapan Aldi pada 21 Maret 2023 lalu bersama sang pacar yakni :
“Aku nggak bosan sama kamu, aku mau terus kamu. Ini semua bukan tentang kamu. Ada yang salah di diriku. Aku nggak tahu apa ini tapi aku selalu cemas. Aku pingin semua baik-baik saja. Tapi nggak pernah sesuai dengan keinginan.”
Analisis Lely yakni Aldi sebetulnya ingin berbuat lebih baik lagi.
Namun selalu tidak berhasil dan terus merasa bersalah.
Hal ini dikatakan sebagai salah satu ciri depresi.
“Kalimat yang panjang itu, kita bisa menyimpulkan bahwa saudara Aldi sebetulnya ingin berbuat lebih baik lagi. Tapi tidak berhasil dan terus dikejar rasa bersalah. Itu salah satu ciri terjadinya gangguan depresi,” ungkap Lely.
Masih di tanggal yang sama, Aldi juga sempat mengaku telah menyerah dengan hidupnya.
“Nggak tahu lah. Kamu aja yang menilai. Aku juga udah nyerah dengan hidupku.”
Perasaan merasa tidak berharga, juga menjadi salah satu pertanda depresi.
“Itu suatu kalimat bahwa perasaannya merasa dirinya tidak berharga lagi. Jadi suatu ungkapan putus asa dari korban. Itu juga salah satu pertanda depresi,” ujar Lely.
Mulanya, percakapan Aldi dengan sang kekasih berujung pada dugaan depresi.
Namun, percakapan tersebut mulai menyinggung langkah Aldi yang ingin mengakhiri hidup.
Pada Mei 2023 lalu, Aldi sempat menyinggung ingin mengakhiri hidup.
Namun hal itu bukan lantaran faktor pekerjaan.
Ada pun percakapan Aldi dengan sang kekasih yakni :
“Aku nggak tahu beb. Bukan karena kerja. Tapi aku memang nggak kuat selama ini bunuh diri. Aku nggak kuat selama ini bunuh diri. Aku nggak kuat. Emang selama ini bunuh diri cuma ada di pikiranku. Tapi suatu saat aku bakal ngelakuin itu. Pasti.”
“Aku di luar saja sok pura-pura kuat. Bercanda, sok paling nikmat jalanin hidup. Tapi sebenarnya aku yang paling mau mati. Aku aneh. Bahkan keluaga nggak bisa menahan keinginanku buat bunuh diri.”
Analisis Lely, yakni keinginan untuk mengakhiri hidup memang telah ada di pikiran Aldi kala itu.
Beberapa bulan sebelum ditemukan meninggal dunia.
“Kita bisa melihat bahwa ingin bunuh dirinya Aldi ini sudah cukup lama. Beberapa bulan sebelum ditemukan meninggal,” jelas Lely.
Pernyataan Aldi soal keinginannya mengakhiri hidup semakin menjadi-jadi pada Juni 2023 lalu.
Pasalnya, Aldi sempat menyatakan telah menenggak racun serangga. Ada pun penggalannya :
“Aku aja baru minum obat nyamuk. Nggak apa tuh. Nyesel banget jadinya. Mulut nggak enak rasanya. Badanku lemas,” sebagaimana percakapan Aldi kepada sang kekasih.
Di hari yang sama, Aldi juga merencanakan ingin mencoba cara lain selain menenggak racun serangga untuk mengakhiri hidup.
Salah satunya yakni menyinggung soal memotong urat nadi. Ada pun penggalannya :
“Tau nggak? Aku minum itu biar apa coba? Biar mati. Agak malam lagi Kita coba ya guys. Obat nyamuk gak berhasil, gantung diri gak berhasil, potong urat nadi kayaknya mati.”
Artinya, kata Lely, Aldi telah berencana melakukan bunuh diri dengan berbagai cara.
“Jadi usaha dirinya sudah banyak. Sudah lakukan berkali-kali. Dia sudah merancang,” pungkasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.