Berita Karangasem

Kerugian Akibat Bencana Alam di Karangasem Selama Setahun Capai 7.5 Milliar

Estimasi kerugian akibat bencana di Kab. Karangasem dari 1 Januari - 13 Desember 2023 mencapai sekitar 7.5 milliar lebih.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
Istimewa
Kepala BPBD Kabupaten Karangasem, IB Ketut Arimbawa. Ketut Arimbawa sebut, estimasi kerugian akibat bencana di Kabupaten Karangasem, dari 1 Januari - 13 Desember 2023 mencapai sekitar 7.5 milliar lebih. 

TRIBUN-BALI. COM, AMLAPURA - Estimasi kerugian akibat bencana di Kab. Karangasem dari 1 Januari - 13 Desember 2023 mencapai sekitar 7,5 milliar lebih mengingat beberapa rumah warga serta pura rusak kerusakan parah. Satu diantaranya rumah penduduk, bangunan pemerintah, dan pura perorangan serta kelompok.

Berdasarkan data BPBD Kab. Karangasem, bencana alam yang  terjadi  selama  tahun 2023, berdampak ke 548 Kepala Keluarga (KK) dan beberapa bangunan pemerintah yang tersebar dibeberapa kecamatan. Diantaranya Kecamatan Abang,  Karangasem,  Bebandem,  Manggis,  Kubu,  Rendang, Selat, dan terakhir Kecamatan Sidemen.

Kepala BPBD Kab. Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengaku kerugian materil terbanyak akibat bencana alam, berada di Kecamatan Karangasem. Kemudian disusul dengan Kec. Kubu, Bebandem, Abang, Manggis, Selat dan  Rendang.

"Kerugian materiil keseluruhan 7,5 M dan warga terdampak sekitar 548 KK," kata Arimbawa, Rabu, 13 Desember 2023.

Baca juga: Wabup Ipat Serahkan Bantuan Material ke Warga Korban Pohon Tumbang, Ingatkan Warga Bahaya Bencana 

Baca juga: Bupati Bangli Tinjau dan Berikan Bantuan Pada Masyarakat Terdampak Bencana

"Bangunan mengalami kerusakan seperti rumah, pura, jalan, fasilitas umum, dan tempat persembahyangan umum. Bangunan yang rusak rata - rata dikarenakan longsor, kebakaran, pohon tumbang, gempa, banjir, & bencana alam lain," tambahnya.

Ditambahkan, bencana alam di Karangasem alami  peningkatan. Dari  Januari - Desember 2023,  kasus bencana alam sudah mencapai 769 kasus dan itu tersebar di semua Kecamatan.

Kasus bencana alam terbanyak terjadi di Kec. Bebandem, Kubu, Abang, Manggis, Karangasem, Rendang, Kecamatan Selat, dan Kecamatan Sidemen.

"Bencana alam di Kab. Karangasem didominasi pohon tumbang yang mencapai 345 kasus. Disusul longsor sebanyak 155 kasus, kebakaran, sedangkan sisanya banjir, COVID, angin kencang, petir dan hujan deras," tambah IB Ketut Arimbawa, pejabat asal dari Kabupaten Singaraja.

Bencana alam disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah cuaca yang ekstrem dalam beberapa bulan terakhir.

Angin kencang serta hujan deras dengan intensitas lama berimbas pada pohon tumbang, longsor, kebanjiran, air laut pasang, gelombang tinggi, abrasi. Kelalaian manusia jadi pemicu terjadinya kasus kebakaran.

Baca juga: Diawal Musim Penghujan November 2023 Bencana Alam di Bali Sebabkan Tiga Korban Meninggal Dunia

Baca juga: Tiga Kecamatan Berpotensi Rawan Bencana Longsor Di Tabanan

Mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Karangasem, menghimbau kepada warga agar selalu waspada terhadap kasus pohon tumbang dan tanah longsor. Contohnya seperti menjauhi pohon besar yang usianya tua.

Selain itu, cuaca di Karangasem sejak beberapa hari terakhir sering berubah - ubah. Kadang  angin, hujan, panas. Jadi, warga harus kenali lingkungan sekitar.

"Kita himbau warga untuk tetap berhati-hati dan waspada disaat cuaca ekstrem. Dilarang mendekati daerah tebing yang potensi terjadi longsor dan dekat pepohonan. Tujuannya mengantisipasi  hal yang tidak diinginkan seperti tertimpa tebing, pohon,"tambahnya.

Tidak hanya itu, BPBD Kab. Karangasem juga telah edarkan surat himbauan ke seluruh Camat serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi hal tak diinginkan seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memangkas pohon.

Harapannya, agar kasus pohon tumbang bisa ditekan terutama di jalan raya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved