Seputar Bali
Kamera ETLE Permanen Beroperasi Awal 2024, Operator Sudah Siap, Kamera Masih Ujicoba
Pemberlakuan kamera ETLE permanen rencana dimulai awal 2024 mendatang. Sebab, seluruh personel operator telah selesai menjalani pelatihan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pemberlakuan kamera ETLE permanen rencana dimulai awal 2024 mendatang. Sebab, seluruh personel yang bakal menjadi operator telah selesai menjalani pelatihan.
Dan saat ini, prosesnya masih dalam tahap uji coba dengan vendor. Bahkan, ada informasi jumlah titik ETLE permanen bakal ditambah.
Sebelum menerapkan ETLE permanen di Kota Negara, pihak kepolisian telah mengoperasikan ETLE Mobile untuk menindak para pelanggar.
Bahkan, dalam waktu 10 bulan sejak diberlakukan sudah ada ribuan pelanggar berbagai pelanggaran.
Baca juga: Menteri PPA, Bintang Puspayoga Serahkan Bantuan Bagi Veteran Perempuan di Denpasar
Menurut data yang diperoleh dari Satlantas Polres Jembrana, dalam periode 27 Februari - 17 Desember 2023 tercatat ada 3.316 pelanggaran yang terekam lewat ETLE Mobile. Jumlah tersebut didominasi oleh pelanggar yang tak mengenakan helm saat berkendara.
"Untuk sementara ETLE Mobile yang sudah beroperasi. Tapi yang permanen masih uji coba dengan vendor," ungkap Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Yusuf Dwi Admojo saat dikonfirmasi, Minggu 17 Desember 2023.
Dia melanjutkan, dengan segala persiapan mulai pelatihan sebanyak 6 personel sebagai operator hingga ujicoba kamera pemantau, diharapkan awal 2024 mendatang sudah mulai beroperasi.
Bahkan ada informasi bakal ada penambahan kamera ETLE di beberapa titik di wilayah Jembrana.
Baca juga: Gara-gara Sopir Ngantuk, Mobil Minibus Masuk Jurang di Kintamani
"Kami harap dengan beroperasinya ETLE permanen ini nantinya masyarakat lebih sadar untuk mentaati tata tertib lalu lintas. Karena pelanggaran lalu lintas bisa saja membahayakan diri sendiri serta orang lain," tegasnya.
Disinggung mengenai operasi ETLE Mobile selama ini, perwira balok tiga di pundak ini menyatakan sudah berlangsung sejak Februari 2023 lalu.
Hasilnya, ada ribuan pelanggaran yang berhasil terekam lewat mobile petugas dan tervalidasi melanggar.
"Yang paling dominan itu tidak menggunakan helm. Artinya masih banyak yang belum memiliki kesadaran masyarakat terhadap penggunaan helm sebagai pelindung utama kepala saat berkendara," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.