Berita Karangasem

Rumah Wayan Tekek di Desa Tianyar Karangasem Ambruk Setelah Diguyur Hujan

Hujan deras dengan intensitas  lumayan lama yang terjadi, Sabtu (16/12/2023) malam, mengakibatkan tembok rumah Wayan Tekek ambruk

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Rumah Tekek Ambruk Setelah Diguyur Hujan 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Hujan deras dengan intensitas  lumayan lama yang terjadi, Sabtu (16/12/2023) malam, mengakibatkan tembok rumah Wayan Tekek ambruk.

Lokasi kejadian di Br. Bunglada, Desa  Tianyar, Kecamatan Kubu. 

Kerugiannya diperkirakan capai puluhan juta. Tidak ada korban jiwa dan luka.

Kepala Dusun Bunglada, I Ketut Mustar, mengatakan, tembok  kamar berukuran 4 x 4 meter  ambruk  setelah  pondasi  dibawahnya tergerus air hujan.

Lantaran banyak tergerus, akhirnya tembok kamar tak kuat dan ambruk.

"Tembok saja yang  ambruk.  Atapnya masih berdiri,"jelas I Ketut Mustar,  Minggu (17/13/2023).

Tidak ada orang  dalam rumah saat kejadian. Pemilik rumah merantau. Biasanya bersangkutan datang saat Hari Galungan dan Kuningan.

Tanah di lokasi masih berpotensi tergerus. Mengunggah kondisinya berlubang. Rencana keluarga yang bersangkutan akan memperbaiki pondasi bangunan, sehingga tidak rusak.

"Tadi dari BPBD Karangasem melakukan asesmen dan memberi bantuan ke bersangkutan. Penyebab kejadian karenakan hujan cukup deras. Kemungkinan kondisi tanah labil, sehingga mudah tergerus,"tambah Mustar, pria asli Banjar Dinas Bunglada, Desa  Tianyar.

Kepala BPBD Kab. Karangasem, IB Ketut Arimbawa, membenarkan. Petugas melakukan asesmen serta memberi bantuan ke bersangkutan.

Baca juga: Viral! Kadisdikpora Bantah Adanya Penahaman Pencairan Tunjungan Profesi Guru di Kota Denpasar

Seperti selimut, sabun, matras, dan sarung."Semoga dengan bantuan yang diberikannya dapat meringankan korban dan keluarga yang kena musibah,"harap IB Arimbawa. 

Pihaknya meminta masyarakat Kab. Karangasem  agar selalu  waspada terhadap pohon tumbang dan tanah longsor.

Menjauhi pohon  besar yang sudah tua serta rapuh. Mengingat  cuaca di Kab. Karangasem sejak beberapa hari terakhir cukup  ekstrem. Terutama hujan sertai angin. Warga harus kenali lingkungan.

"Kita himbau warga untuk tetap berhati - hati dan waspada disaat  cuaca  ekstrem. Dilarang mendekati daerah tebing yang potensi terjadi longsor serta dekat pepohonan. Tujuannya mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Seperti tertimpa tebingan dan pohon,"himbau. 

Ditambahkan, bencana  alam di  Karangasem alami  peningkatan. Sampai Bulan  Desember Tahun 2023, kasus  bencana  alam sudah mencapai 771 kasus.

Tersebar di delapan Kecamatan. Terbanyak adalah Kecamatan Bebandem, Kubu, Abang,  Manggis, Karangasem, Rendang, Selat, serta  terakhir di Kecamatan Sidemen.

Bencana alam di Kab. Karangasem didominasi pohon tumbang yang meencapai 345 kasus, disusul dengan tanah longsor sebanyak 156kasus, sedangkan sisa adalah kebakaran, banjir, gelombang, angin  kencang, COVID, dan hujan intensitas tinggi. Korban meninggal 13 orang, dan yang mengalami luka puluhan orang. 

Bencana alam disebabkan beberapa faktor. Satu diantaranya cuaca yang ekstrem beberapa bulan terakhir. Angin kencang serta hujan deras dengan intensitas lama berimbas pada pohon tumbang, longsor, kebanjiran, air laut pasang, gelombang tinggi, abrasi. Kelalaian manusia jadi pemicu terjadinya kebakaran dibeberapa titik. 

Jumlah warga yang terdampak akibat bencana alam sebanyak 548 kepala keluarga (KK) dan jumlah jiwa yang mengungsi sebanyak puluhan orang. Kerugian akibat bencana yang melanda Kab. Karangasem  diperkirakan sudah capai 7.5 milliar.

Meliputi kerusakan rumah penduduk, pertanian,  tempat ibadah pribadi dan kelompok. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved