Berita Denpasar
Pengamat Ekonomi Beri Catatan Soal Bansos Agar Tak Jerat Warga Makin Miskin dan Topang PDB
Pengamat Ekonomi Beri Catatan Soal Bansos Agar Tak Jerat Warga Makin Miskin dan Topang PDB, Kepaduan Data Jadi Hal Penting
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengamat Ekonomi Nailul Huda, menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) merupakan salah satu strategi utama pemerintahan untuk mengentaskan kemiskinan.
Ia menilai, bahwa bansos patut diarahkan untuk mencapai dua tujuan spesifik karena terkait dengan masyarakat miskin agar mencegah masyarakat tidak jatuh semakin miskin.
”Pertama, penguatan daya beli masyarakat miskin agar kenaikan kebutuhan tidak menyebabkan orang semakin miskin. Jadi orang miskin apabila diberi bansos untuk tujuannya mereka bisa membeli barang kebutuhan seperti bahan pangan dan sembako,” ujar Nailul kepada Tribun Bali, pada Selasa 19 Desember 2023.
Selain itu, menurut hematnya bansos juga berguna untuk menjaga agar tetap ada konsumsi dari masyarakat yang kemudian akan berpengaruh pada produk domestik bruto (PDB).
“Kedua, stimulus masyarakat untuk tetap konsumsi dan berproduksi, terutama untuk pembentukan PDB yang 50 persennya adalah konsumsi rumah tangga,” kata dia.
Bansos memiliki fungsi penting untuk masyarakat miskin kerap dihadapkan pada persoalan besar yakni tidak tepat sasaran.
Direktur Ekonomi Digital Center of Law and Economic Studies (Celios) ini menilai hal itu bersumber dari ketidakpaduan data penerima bansos.
“Penyaluran bansos sekarang memang sangat bermasalah di mana ada dua kondisi masalah penyaluran bansos. Pertama adalah exclusion error. Orang yang seharusnya dapat, malah tidak dapat bansos," jelasnya.
"Kedua adalah inclusion error. Orang yang seharusnya tidak dapat malah dapat. Keduanya berawal dari data yang tidak valid dan tidak menggunakan data tunggal,” sambung dia.
Baca juga: Bupati Tamba Paparkan Upaya Jaga Kestabilan Inflasi di Jembrana, Hadiri High Level Meeting
Oleh sebab itu, Nailul merekomendasikan untuk segera memperbaiki kepaduan data jika ingin permasalahan bansos tidak berlanjut.
“Maka dari itu, yang paling utama adalah data harus diperbaiki. Data Registrasi Sosial Ekonomi BPS (Badan Pusat Statistik,-Red) harusnya bisa digunakan untuk melihat data orang miskin by name by address,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.