Penebasan WNA di Denpasar

Update Kasus Penebasan Warga Timor Leste di Sidakarya Denpasar, Pemicunya Bentrok di Luar Bali?

Update Kasus Penebasan Warga Timor Leste di Sidakarya Denpasar, Pemicunya Bentrok di Luar Bali?

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Situasi di TKP pascapenebasan dua WNA Timor Leste di Sidakarya Denpasar. Tampak ceceran darah yang telah mengering hingga serpihan pecahan kaca. 

Penebasan 2 WNA Timor Leste di Sidakarya, Polisi Duga Buntut dari Permasalahan di Luar Bali

 


TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Polisi menduga penebasan dua WNA asal Timor Leste di Sidakarya, Denpasar merupakan permasalahan yang bermula dari luar Bali.

Kapolsek Denpasar Selatan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari menduga, insiden penebasan tersebut melibatkan dua kelompok yang tengah silang pendapat.

Dia menyayangkan permasalahan tersebut justru berlanjut hingga terjadi kasus penebasan di Bali.

“Sementara yang diduga adanya bentrok dari kedua kelompok yang terjadi di luar Bali,"

Baca juga: Tak Sadar Dibuntuti Anggota Polresta Denpasar, Arif Kaget Ditangkap di Kuta, Ada Bukti Chat

“Yang sangat disayangkan buntutnya terjadi di Bali dari bentrok tersebut,” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Rabu 20 Desember 2023.

Diketahui, penebasan dua WNA asal Timor Leste bernama John dan Matias Fernandes itu dilakukan oleh enam orang pelaku.

Disinggung soal identitasnya, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari mengaku tengah melakukan penyelidikan.

Penyelidikan dilakukan dengan mendatangi TKP, menginterogasi korban, memeriksa rekaman CCTV di seputar TKP, hingga mengumpulkan keterangan saksi.

Baca juga: Terungkap, Sosok Pelaku Penebasan 2 Warga Timor Leste di Sidakarya Denpasar, Logat Luar Bali Disorot

“Unit Reskrim Polsek Densel sudah melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait dengan adanya kejadian ini.”

“Mendatangi TKP, interogasi korban, menyisir CCTV, dan mencari keterangan saksi yang melihat sebanyak-banyaknya,” terangnya.

Kini, korban dikatakan telah kembali ke Timor Leste. Sebab, kedatangannya ke Bali hanya untuk transit.

Korban juga dikatakan telah mendapat penanganan di rumah sakit pasca penebasan.

Baca juga: Update Warga Timor Leste Ditebas di Sidakarya Denpasar: John Sempat Selamatkan Nyawa Andreas

“Saat ini posisi korban telah kembali ke Timor Leste dikarenakan kedatangannya dia di Bali hanya untuk transit kepulangan ke Timor Leste,” pungkas Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari.

Diketahui, Dua Warga Negara Asing (WNA) asal Timor Leste menjadi korban penebasan pada Rabu 20 Desember 2023 dini hari.

Insiden ini berlangsung di depan sebuah rumah kos elite Jl. Bedugul Gg. Garuda, Sidakarya, Denpasar.

Informasi yang dihimpun dari Kasi Humas Polresta Denpasar, WNA Timor Leste yang menjadi korban yakni dua pria bernama John dan Matias Fernandes.

Berdasarkan keterangan saksi Moises Marcal (33) kepada polisi, mulanya dirinya dijemput oleh korban yang juga sopirnya, John, di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali usai bertolak dari Inggris.

Moises Marcal dikatakan hanya transit di Bali sebelum melanjutkan penerbangannya ke Timor Leste pada Rabu 20 Desember 2023 pukul 09.00 Wita.

Usai dijemput oleh John, mereka berencana menuju rumah kos John dan sebelumnya sempat makan malam di Jl. Tukad Pakerisan.

Setelah makan, saksi, John, Matias Fernandes-kakak saksi, menuju rumah kos John di Jl. Bedugul, Gg. Garuda, Denpasar.

Setibanya di rumah kos, para pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang telah menanti kedatangan mereka dengan berbekal senjata tajam jenis parang.

Menanggapi hal itu, sang sopir, John, menyambangi saksi lainnya bernama Andreas Frank Asido Lumbantobing (19) yang kala itu tengah berada di lobby rumah kos.

Tanpa ada perbincangan, para pelaku langsung menyerang John dengan parang hingga menyebabkannya menderita luka robek pada tangan.

Selanjutnya, para pelaku juga menyerang korban Matias Fernandes, yang masih berada di dalam mobil.

Matias Fernandes dikatakan menderita luka tebas pada pergelangan tangan kiri dan lengan kirinya.

Tak hanya menderita luka, mobil yang dikendarai korban dan saksi juga mengalami kerusakan pada kaca pintu kiri belakang dan kaca belakang yang pecah.

Sementara itu, keterangan saksi lainnya yakni Andreas Frank Asido Lumbantobing (19), sekitar pukul 00.45 Wita pelaku yang berjumlah enam orang datang ke TKP dengan membawa parang.

Bahkan, dua orang pelaku dikatakan sempat masuk ke rumah kos guna memeriksa kamar korban, John.

Lantaran John tak ada di TKP, para pelaku kemudian menanti kedatangan John di depan rumah kos.

Setibanya korban John di TKP, John sempat bertanya kepada saksi yang dibarengi dengan serangan dari para pelaku kepada John.

Tak ingin mendapat serangan, John meminta saksi untuk masuk ke kamarnya. Selang beberapa saat, saksi Andreas bermiat untuk memeriksa keadaan sekitar.

Saksi mendapati korban luka-luka. Sementara para pelaku dikatakan tak terlihat di TKP.

Atas kejadian itu, saksi Andreas san rekannya melaporkan hal ini kepada pihak berwajib.

Korban kemudian dievakuasi ke RSUP IGNG Ngoerah oleh BPBD Kota Denpasar guna mendapat perawatan lebih lanjut.

Sementara itu, peronel Polresta Denpasar tiba di TKP sekitar pukul 03.00 Wita dan langsung melakukan penyelidikan.

Aparat kepolisian kemudian menghimpun ciri-ciri terduga pelaku penebasan dua WNA asal Timor Leste itu.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, selain menggunakan penutup wajah, terduga pelaku memakai jaket salah satu penyedia ojek online (ojol).

Sementara itu, terduga pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang itu menggunakan logat luar Bali.

Diduga, logat tersebut berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Para terduga pelaku juga dikatakan memiliki postur tubuh tinggi. Empat orang terduga pelaku diperkirakan memiliki tinggi badan 174 centimeter dengan perawakan yang besar.

Sementara dua terduga pelaku lainnya memiliki tinggi badan 170 centimeter dengan perawakan yang kurus.

Pasalnya, para terduga pelaku menuju TKP dengan menggunakan tiga unit sepeda motor.

Pantauan Tribun Bali pada Rabu 20 Desember 2023 sekitar pukul 13.40 Wita, tampak serpihan pecahan kaca tersebar di seputar TKP.

Selain serpihan kaca, ceceran darah yang telah mengering tampak di beberapa sudut TKP.

Bahkan, ceceran darah itu menjalar hingga ke salah satu rumah kos di seputar TKP.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved