Destinasi Wisata Bali

Objek Wisata Sangeh Kini Gunakan Sistem Paket, Pengunjung Bisa Nikmati Dua Tempat Dalam Satu Tiket

Objek Wisata Sangeh Kini Gunakan Sistem Paket, Pengunjung Bisa Nikmati Dua Tempat Wisata Dalam Satu Tiket

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Komang Agus Aryanta
Kunjungan wisatawan ke Objek Wisata Alas Pala Sangeh beberapa hari lalu 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dalam Msningkatkan kunjungan ke Objek Wisata Sangeh, kini pengelola membuat trobosan baru, salah satunya menggunakan sistem paket.

Bahkan dalam sistem paket ini pengunjung bisa menikmati dua objek wisata sekaligus dalam satu tiket.

Namun jika dihitung harga tiket masuk yang diberlakukan tidak berubah dari harga biasanya. Kendati demikian semua itu pun untuk mempermudah travel saat mengajak tamu ke Objek Wisata Sangeh.

Ketua Pengelola Objek Wisata Sangeh, Ida Bagus Gede Pujawan mengatakan dalam menggaet kunjungan tahun 2024 ini Objek Wisata Sangeh melakukan inovasi.

Salah satu yang akan diluncurkan yakni dengan inovasi dua jenis paket wisata. 

Paket Pertama, katanya paket monkey feeding yang nantinya wisatawan diajak untuk berkunjung di satu lokasi, yakni di Objek Wisata Alas Pala Sangeh.

Sedangkan paket wisata kedua berupa monkey and fish feeding, wisatawan diajak berkunjung di dua lokasi antara lain Alas Pala Sangeh dan Taman Mumbul. 

"Inovasi paket wisata ini sudah mulai diluncurkan dari awal tahun 2024," ucapnya.

Pihaknya mengaku, harga tiket tidak naik, cuma dirinya mengemasnya dalam bentu paket.

Baca juga: Tiket Masuk Kawasan Besakih Rencana Naik Per 1 April 2024, dari Rp90.000 Jadi Rp150.000 untuk Wisman

Dalam paket tersebut, sudah termasuk tiket masuk, mineral water, peanut for monkey. 

Untuk paket dua lokasi ditambah dengan fish food. Selain itu juga termasuk conservation forest.

"Semua ini juga untuk menggeliatkan usaha dari pelaku UMKM, para sopir dan guide travel juga diberikan sejenis voucher minum kopi di warung yang telah disediakan," jelasnya.

Pujawan juga menjelaskan bahwa paket yang dibuat juga berisikan asuransi untuk wisatawan. Mengingat selama ini, penting dilakukan antisipasi 

"Karena yang saya pantau dari kemarin-kemarin, kalau ada kejadian tetap uang kantor yang jalan, walaupun kejadiannya seperti apa. Makanya kami siasati, karena yang namanya destinasi berisikan satwa, kenyamanan tamu itu penting. Jadi pada saat mereka tahu mereka dapat asuransi di sini kan tenang berwisata,'" katanya.

Disinggung mengenai jumlah wisatawan,  Ida Bagus Gede Pujawan mengungkapkan, kunjungan lumayan ramai saat libur natal dan tahun baru.

"Kalau kunjungan saat libur tahun baru memang naik lumayan signifikan. Ini seperti hajatan musiman. Kalau kita cermati juga di destinasi-destinasi yang ada, kondisinya pasti sama. Masyarakat cenderung memanfaatkan waktu libur tahun baru dengan berkunjung ke objek wisata," ujarnya 

Pria yang akrab disapa Gus Pujawan ini mengatakan, momentum peningkatan kunjungan wisawatan biasanya terjadi saat high season.

"Peningkatan kunjungan biasanya saat libur hari raya dan juga berdasarkan high season wisatawan datang ke Bali. Biasanya bulan Juli ramai, Desember ramai karena libur Nataru. Selain itu, kami juga mencari informasi dari Bandara Ngurah Rai untuk bisa membaca tingkat kunjungan wisatawan. Seperti bulan November kemarin, tingkat kunjungan India tinggi. Saya jajaki travel agent India dengan harapan tamunya bisa diajak berkunjung ke Sangeh,"  imbuhnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved