I Ketut Ridet Meninggal
Pengabenan Petinggi Demokrat Bali dan Sekretaris TKD Prabowo-Gibran I Ketut Ridet
Prosesi pengabenan I Ketut Ridet, Kepala BPOKK-DA Demokrat Bali yang juga Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Bali berlangsung pada Kamis 11 Januari 2024
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Prosesi upacara pengabenan I Ketut Ridet, Kepala BPOKK-DA Demokrat Bali yang juga Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Bali berlangsung pada Kamis 11 Januari 2024.
Pantauan Tribun Bali, pengabenan yang berlangsung di kediamannya, Desa Jagapati, Badung ini dihadiri oleh sanak keluarga, hingga rekannya selama berkarir di dunia politik.
Rekan Ridet terus berdatangan sejak pukul 09.00 Wita yang didominasi oleh politisi Partai Demokrat.
Sementara itu, masih di kediaman Ridet, tampak Ida Pedanda Griya Dalem Sibang Gede tengah melakukan sejumlah ritual sebelum mengantarkan jenazah Ridet menuju kuburan untuk melakukan proses pengabenan.
Baca juga: Rumah dan Pura Paibon di Karangasem Rusak Setelah Tertimpa Pohon Tuimbang
Ketut Merta Jati, istri Ridet menuturkan rangkaian prosesi pengabenan telah dimulai sejak pukul 07.00 Wita yang diawali dengan kegiatan nyiramin layon.
Setelahnya, acara dilanjutkan dengan metatah. Pasalnya, Ridet dikatakan belum sempat mengikuti prosesi ini semasa hidup.
Selanjutnya, dilakukan prosesi Ngaskara. Iringi-iringan jenazah Ridet yang telah dimasukkan ke dalam Bade itu menuju kuburan sekitar pukul 12.15 Wita untuk melakukan prosesi Ngaben.
“Acaranya dari jam 7-8 pagi. Istilahnya nyiramin layon. Karena bapaknya belum metatah, jadi dilakukan upacara metatah dulu. Setelah itu dilakukan upacara Ngaskara, dan dilanjutkan Ngaben,” jelasnya.
Baca juga: Harga Cabai Kerap Memicu Inflasi, Pemkab Bangli Buat Program Pengembangan Kawasan Cabai
Pasalnya, keluarga dan rekan Ridet diminta untuk tak menangis ketika prosesi pengabenan berlangsung.
Permintaan ini diketahui pihak keluarga usai berkoordinasi dengan penekun spiritual, sebagaimana kebiasaan masyarakat Bali.
Sebab, perjalanan Ridet dipercaya akan terhambat bila sanak keluarga dan rekannya meneteskan air mata.
“Bapaknya (Ridet) juga menginfokan, memberi tahu, sempat nanya ke orang pintar. Tidak boleh menangis selama prosesi. Harus diikhlaskan agar perjalanan beliau tidak tertunda,” tuturnya.
Istri Ridet tak lupa mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Partai Demokrat yang telah berkomitmen mendanai pendidikan anak Ridet.
“Mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Partai Demokrat karena sudah membantu keluarga kami, sampai (pendidikan) anak kami tamat,” imbuhnya.
Di akhir, Merta Jati menuturkan upacara akan dilanjutkan pada Jumat 12 Januari 2024 besok, dengan agenda Nyekah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.