Bali United
Dapat Ilmu Dari Tim Kepelatihan Bali United, Yastini dan Dewi Sumaeda Lecut Sepak Bola Wanita
Dapat Ilmu Dari Tim Kepelatihan Bali United, Yastini dan Dewi Sumaeda Lecut Gairah Sepak Bola Wanita Pulau Dewata
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Animo tinggi itu datang dari Ni Komang Yastini, SPd MPd, guru SMA Negeri 2 Kuta Utara, Badung ini memiliki impian membangun gairah sepak bola wanita di Pulau Bali.
Guru Pendidikan, Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di acara Coaching Clinic yang diselenggarakan oleh Bali United ini mengaku sejak usia sekolah dirinya ingin menjadi seorang pesepak bola wanita, namun terganjal wadah kala itu.
"Sangat senang memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam sepak bola wanita. Saya sendiri sewaktu masih SMA sangat ingin sekali menjadi pemain sepak bola wanita, tetapi terkendala wadah yang tepat untuk meraih kesempatan seperti ini," ujar Yastini dalam keterangan kepada awak media, pada Jumat 26 Januari 2024.
Yastini yang menjadi 1 dari 49 peserta ini pun menceritakan pengalamannya mendapatkan coaching clinic oleh tim kepelatihan Bali United mengenai pilar dalam membangun sepak bola wanita di Bali dimulai dari wadah yang kini telah hadir.
"Kalau sekarang sudah banyak wadah yang tepat untuk bisa menghadirkan pemain sepak bola wanita sehingga anak didik kami bisa dengan mudah mengakses kesempatan itu dengan dukungan fasilitas yang keren seperti di Bali United,” kata dia.
Bali United digandeng oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali untuk bersama-sama menggairahkan sepak bola khususnya sepak bola wanita dari materi-materi pelatih berpengalaman.
Perkembangan sepak bola khususnya pria sedang dalam fase peningkatan dimana Timnas Indonesia senior tengah tampil di ajang Piala Asia 2023 di Qatar berhasil lolos ke fase 16 besar. untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Baca juga: Bali United Tantang Ha Noi FC Rebutan Juara 3 di Vietnam, Jadi Persiapan Sambut Lanjutan Liga 1
Namun jumlah pesepak bola wanita untuk Timnas Indonesia, menurutnya, masih terbilang minim mengingat wadah dan kompetisi yang belum merata menjadi kendala.
Sehingga melalui kegiatan ini menjadi cikal bakal pengembangan talenta muda sepak bola khususnya wanita akan dimulai.
Kedepan, tugas para guru ini nantinya ketika sudah kembali mengajar di sekolah adalah mulai mengenalkan olahraga sepak bola kepada anak didik mereka.
Sehingga muncul kecintaan dan niat dari anak didik mereka untuk mulai belajar dan menekuni sepak bola yang bisa menjadi sebuah pekerjaan profesional di masa mendatang.
Guru senior perempuan ini pun berharap agar kompetisi untuk sepak bola wanita segera dilaksanakan ketika para guru-guru olahraga mulai membangun pondasi di masing-masing sekolah.
Sehingga di kompetisi yang digelar akan menjadi wadah mereka untuk belajar dan berkembang.
“Harapan saya kegiatan ini rutin dilaksanakan dan saya dengar juga akan direncanakan kompetisi untuk sepak bola wanita di Bali sehingga ini menjadi wadah yang tepat dalam menghadirkan para pemain di sepak bola wanita khususnya dari Badung agar turut andil di bidang ini untuk Bali dan juga Indonesia,” harap Komang Yastini.
Selain Komang Yastini, atensi serius juga diberikan oleh guru olahraga SDN 4 Padang Kerta, Karangasem, Dewi Sumaeda, SPd yang sangat mengapresiasi kegiatan untuk pertama kalinya dilakukan oleh klub kasta pertama di Liga 1, Bali United dan didukung oleh pihak Disdikpora serta mendapat dukungan dari Asprov PSSI Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.