Banjir di Bali

Denpasar Dikepung Banjir, Sumbatan Sampah Disebut Jadi Biang Kerok, Ini Kata PUPR

Denpasar Dikepung Banjir, Sumbatan Sampah Disebut Jadi Biang Kerok, PUPR: Banyak Masyarakat Buang Sampah ke Drainase

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Pembersihan drainase di titik banjir pada Sabtu, 27 Januari 2024 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sabtu, 27 Januari 2024 sore, hujan lebat mengguyur Kota Denpasar.

Akibatnya banjir melanda beberapa titik di Kota Denpasar.

Beberapa titik yang terendam banjir tersebut yakni Jalan Kepundung, Jalan Moh Yamin, Jalan Tukad Gangga, Jalan Yeh Aye, Jalan Raya Puputan Renon, kawasan Ubung Kaja, Jalan Kecubung, Jalan A.Yani, Jalan Ratna, dan Jalan Pulau Bali.

Terkait banjir tersebut, Dinas PUPR Kota Denpasar menyebut penyebabnya akibat sumbatan pada drainase oleh sampah.

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR, Gandhi Dananjaya Suarka saat dihubungi Minggu, 28 Januari 2024 pagi.

Ia mengatakan untuk melakukan penanganan pihaknya pun menerjunkan petugas biru dari PUPR.

"Yang paling parah adalah di Jalan Moh Yamin di perempatan Kemuda karena penanganannya cukup lama," katanya.

Gandhi menambahkan pembersihan gorong-gorong dari sampah ini dilakukan sejak pukul 18.30 hingga 20.00 Wita.

Diterjunkan sebanyak 40 petugas untuk membersihkan sampah pada saluran drainase tersebut.

Gandhi menyebut, semua titik banjir tersebut diakibatkan oleh sumbatan sampah.

Baca juga: Bocah Disabilitas di Karangasem Tertimbun Material, Longsor Hantam Rumah Darsana hingga Jebol


Seperti halnya di Jalan Kepundung, saluran resapan air menuju ke gorong-gorong atau lubang main hole tersumbat banyak sampah.

Kemudian di kawasan Jalan Puputan Renon disebabkan oleh balok besar yang melintang di dalam gorong-gorong sehingga sampah tersumbat di sana.

"Intinya semua karena sampah yang menyumbat gorong-gorong. Karena setelah sampah dibersihkan, langsung airnya surut," katanya.

Pihaknya pun menyoroti masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke drainase dan juga sungai.

Sehingga sampah tersebut masuk ke dalam gorong-gorong dan menyumbat drainase, sehingga terjadi banjir.

"Padahal untuk ukuran gorong-gorong itu sudah sangat besar meskipun hujan dalam intensitas deras dan lama masih bisa tertampung," katanya.

Pihaknya pun mengaku jika selama ini petugas telah rutin menyasar pembersihan drainase atau saluran air pada daerah rawan banjir.

Seperti halnya drainase di sekitaran Jalan Pura Demak sehingga kini tak terjadi banjir lagi.

Selanjutnya pihaknya akan melakukan pembersihan secara rutin dengan menyasar titik banjir ini.

"Yang akan lebih kami intensifkan di beberapa titik untuk pembersihan seperti Jalan Moh Yamin, Tukad Yeh Aye, Jalan Ratna," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan pengerukan sedimentasi pada saluran air seperti yang dilakukan di Tukad Teba jalan Imam Bonjol.

"Di sana air kerap meluap. Kini setelah dibersihkan sampahnya dan dikeruk, kemarin aman," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi melalui desa dan kelurahan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tak membuang sampah ke saluran air.

"Karena masih banyak masyarakat yang belum sadar dan membuang sampah ke saluran drainase maupun sungai," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved