Pria Obesitas di Gianyar

Bombom Pria Berbobot 210 Kg Asal Gianyar akan Dikremasi, Jenazah Diupayakan Naik Ambulans

Kepala Pelaksana BPBD Gianyar mengatakan, pihaknya berharap proses pengantaran jenazah Bombom diupayakan menggunakan ambulans

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Ist
Kolase foto - Kisah Bombom Pria Obesitas yang Meninggal di Gianyar Bali, Kedua Orang Tua Sudah Lama Tiada 

"Saat ini saya masih sangat berduka. Jika mengingat-ngingat soal mendiang, hati saya rasanya sesak sekali," ujarnya menutup wawancara.

Evakuasi Dramatis

Setelah proses evakuasi yang dramatis menggunakan pikap dari rumahnya ke rumah sakit, Bombom akhirnya meninggal dunia.

Pria yang menderita obesitas asal Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Gianyar, ini menghembuskan napas terakhirnya usai mendapatkan penanganan medis di RSUD Sanjiwani, Sabtu 3 Februari 2024 malam.

Baca juga: KISAH Bombom Pria Berbobot 210 Kg di Gianyar Semasa Hidup, Termotivasi Diet usai Bertemu Sang Istri

Informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu 4 Februari 2024, pria yang karib disapa Bombom itu meninggal Sabtu sekitar pukul 22.16 WITA. Pihak rumah sakit menyatakan korban sudah gagal napas saat tiba di sana.

Wakil Direktur Umum RSUD Sanjiwani Gianyar, Putu Awan Saputra, membenarkan bahwa pasien obesitas atas nama Bombom telah meninggal dunia.

"Pasien masuk UGD sudah dalam kondisi gagal napas, diberi tindakan maksimal, kejut jantung tidak ada respon. Jenazah masih dititip di kamar jenazah," ujarnya, kemarin.

Saat Tribun Bali mendatangi rumah mendiang di Serongga, di sana tampak sepi. Hanya ada adik almarhum, orang satu-satunya di rumah duka.

Warga bersama BPBD Gianyar mengevakuasi tubuh Bombom ke atas pickup, di Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Gianyar, Sabtu 3 Februari 2024 malam
Warga bersama BPBD Gianyar mengevakuasi tubuh Bombom ke atas pickup, di Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Gianyar, Sabtu 3 Februari 2024 malam (Istimewa)

Sementara istrinya, kata adik mendiang, telah pulang ke rumahnya di Denpasar. Diketahui bahwa kedua orangtua mendiang telah lama meninggal dunia.

Namun sang adik enggan memberikan komentar terkait meninggalnya sang kakak. Dirinya juga belum tahun kapan Bombom akan dimakamkan.

"Maaf, tidak bisa (memberi komentar). Pemakamannya juga belum tahu, belum ada rapat keluarga," ujar adik mendiang, Minggu sekitar pukul 09.00 WITA.

Tak Muat di Ambulans

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Bombom sempat mengalami pingsan di rumahnya pukul 21.30 WITA. Ia pun hendak dibawa ke rumah sakit.

Evakuasi pun berjalan dramatis. Proses evakuasi ini melibatkan tim BPBD Gianyar dan warga setempat. Bahkan Bombom harus dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar menggunakan pikap BPBD Gianyar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved