Pria Obesitas di Gianyar
Jenazah Bombom Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar akan Diantar ke Tempat Kremasi Gunakan Ambulans
Pengantaran jenazah Bombom ke krematorium dipastikan akan menggunakan ambumans.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Jenazah Bombom, Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar Dikremasi Sabtu Depan, Paman: Diantar Secara Layak
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pengantaran jenazah I Putu Bagus Trisna Hardibrata (34) pria obesitas berbobot 210 Kilogram atau akrab disapa Bombom ke krematorium dipastikan akan menggunakan ambumans.
Hal tersebut disampaikan oleh paman mendiang Bombom, Tunik.
Ia memastikan jika keponakannya akan diantar secara layak menuju tempat kremasi.
"Nanti dari pihak krematorium akan melakukan prosesnya, yang pasti menggunakan ambulans," ujarnya via telepon pada Senin 5 Februari 2024.
Lebih lanjut, Tunik mengatakan berdasarkan hasil rapat dari keluarga besar, jenazah Bombom akan dikremasi pada Sabtu 10 Februari 2024.
Saat ini, jenazah warga asal Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar itu diketahui masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Sanjiwani Gianyar pada Senin 5 Februari 2024.
Pihak keluarga pun menyepakati jika jenazah Bombom akan dikremasi di krematorium Cekomaria, Denpasar.
Terkait hal tersebut sang paman, pun membenarka hal tersebut.
Baca juga: Jenazah Bombom, Pria Berbobot 210 Kg asal Gianyar Dikremasi Sabtu Depan, Paman: Diantar Secara Layak
"Dikremasi di Cekomaria pada tanggal 10 nanti," ujarnya kepada Tribun-Bali.com pada Senin 5 Februari 2024.
Tunik pun tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut terkait mendiang Bombom.
Sebab ia masih dalam suasana beduka.
.
"Saat ini saya masih sangat berduka. Jika mengingat-ngingat soal mendiang, hati saya rasanya sesak sekali," ujarnya menutup wawancara.
Pengantaran Jenazah Diupayakan Gunakan Ambulans
Sedangkan, Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba mengatakan, pihaknya berharap proses pengantaran jenazah mendiang diupayakan menggunakan ambulans.
Sebab jika menggunakan pikup, kesannya tidak bagus.
Pihaknya memaklumi anggotanya saat membawa mendiang ke RSUD Sanjiwani menggunakan pikap.

Sebab saat itu situasinya sangat darurat, dan hanya kendaraan tersebut yang bisa dimanfaatkan agar yang bersangkutan segera mendapatkan pertolongan medis.
"Kalau bisa, sebaiknya memang jangan menggunakan pikap. Tidak baik kelihatannya," ujar Gus Suamba.
Sudah dalam Kondisi Gagal Nafas saat di UGD
Sebelumnya, informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu 4 Februari 2024, Bombom itu meninggal Sabtu sekitar pukul 22.16 WITA.
Pihak rumah sakit menyatakan korban sudah gagal nafas saat tiba di sana.
Wadir Umum RSUD Sanjiwani Gianyar, Putu Awan Saputra, Minggu 4 Februari 2024 membenarkan bahwa pasien obesitas atas Bombom telah meninggal dunia.
Baca juga: Riwayat Hidup Mendiang Bombom, Pria Terbesar di Gianyar Bali Berat Badannya Sempat Capai 228 Kg
"Pasien masuk UGD sudah dalam kondisi gagal nafas, diberi tindakan maksimal, kejut jantung tidak ada respon. Jenazah masih dititip di kamar jenazah," ujarnya.
Saat Tribun Bali mendatangi rumah mendiang, di sana tampat sepi.
Adik mendiang orang satu-satunya yang ada di sana, enggan memberikan komentar terkait kakaknya.
Sementara istrinya, kata adik mendiang, telah pulang ke rumahnya di Denpasar.
Diketahui bahwa kedua orang tua mendiang telah lama meninggal dunia.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.