Bali United
Resmi! Harga Tiket Bali United Turun Lagi, Merokok pun Sekarang Boleh
Resmi! Harga Tiket Bali United Turun Lagi, Merokok pun Sekarang Boleh, Berikut Ulasannya!
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bos Bali United, Pieter Tanuri bertemu lagi dengan perwakilan suporter, Minggu 4 Februari 2024.
Dalam pertemuan yang digelar di Bali United Cafe itu, Pieter menyatakan akan menurunkan harga tiket laga kandang,,
"Hasil rapat sama owner BU, harga tiket akan diturunkan antara Rp 70-75 ribu, rencana nanti pas lawan Persis Solo," ujar perwakilan suporter Semeton Nyem Lalah (SNL), Made Lenggur, Senin 5 Februari 2024.
Turunnya harga tiket setidaknya cukup membuat Stadion Dipta ramai lagi seperti musim-musim sebelumnya.
Awalnya suporter protes keras saat manajemen menaikkan harga tiket pertandingan kandang Bali United dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu, VIP naik dari Rp 300 ribu jadi Rp 400 ribu.
Suporter bereaksi keras. Laga demi laga menjadi ganjaran. Stadion Dipta sepi penonton.
Dikiranya penonton bakal diam ternyata berdampak pada bisnis. Manajemen sepertinya mengakui kekeliruan langkah yang diambil.
Manajemen kemudian memutuskan untuk menurunkan harga tiket menjadi Rp 80 ribu yang disepakati pada akhir bulan Juli 2023 lalu.
Manajemen melanjutkan dengan membuat keputusan menjual tiket secara offline.
Baca juga: BREAKING NEWS! Manajemen Bali United Dengar Aspirasi Suporter, Harga Tiket Stadion Dipta Turun Lagi
Ini disambut antusiasme suporter saat laga kandang terakhir pekan ke 23 melawan Persib Bandung.
Laga yang sekaligus menembus rekor penonton terbanyak musim ini dengan jumlah penonton lebih dari 10 ribu.
Sebelumnya rata-rata penonton hanya sekitar 4.000 sampai 5.000 ribu penonton saja.
Lenggur mengatakan, dalam rapat kemarin juga disepakati penjualan tiket secara offline masih terus diberlakukan dan dijual di Bali United Cafe.
Bali United menyisakan 4 laga kandang dan 7 laga tandang.
Di sisa laga kandang ini, Stefano Cugurra Teco setuju kalau manajemen terus menerapkan penjualan tiket pertandingan secara offline.
Bali United membutuhkan dukungan suporter di sisa laga kompetisi musim ini.
Empat laga kandang tersebut, Bali United bakal menjamu Persis Solo pada 29 Februari 2024, PSIS Semarang pada 8 Maret 2024, Persija Jakarta pada 30 Maret 2024, dan terakhir Bhayangkara FC pada 16 April 2024.
Baca juga: Resmi! Penerapan VAR di Liga 1 Mundur, Kata Coach Teco Tidak Perlu Grusa Grusu
Teco mengatakan, akar permasalahan stadion sepi sudah terpecahkan. Kemudian muncul kesepakatan antara manajemen dan suporter.
"Untuk tiket offline dijual juga di BU Cafe dan di komunitas," ujarnya.
Sementara itu, manajemen melalui Media Officer Bali United, Alexander Mahaputra menyampaikan informasi resmi mengenai harga terbaru tiket pertandingan kandang Bali United segera rilis.
"Untuk harga tiket resminya akan disampaikan melalui rilis," bebernya. (ian)
Merokok pun Sekarang Boleh
Selain itu yang menjadi aspirasi suporter adalah soal larangan merokok dan ketatnya pemeriksaan di pintu-pintu masuk oleh pihak pengamanan stadion. Sejumlah suporter kerap menyampaikan keberatan atas aturan larangan merokok tersebut. Perwakilan suporter Semeton Nyem Lalah (SNL), Made Lenggur mengatakan, bos Bali United membolehkan kembali merokok di tribun namun tetap dilakukan pemeriksaan di pintu masuk stadion.
Ia mengatakan, semua ini dilakukan manajemen agar stadion penuh lagi. "Merokok sudah boleh di tribun tapi tetap ada pemeriksaan di pintu masuk. Pada intinya manajemen ingin penonton seperti dulu lagi full stadion, dicarilah akar masalahnya. Kenapa penonton sekarang sepi? dan dari teman-teman komunitas yang memberikan masukan. Akhirnya ambillah keputusan seperti yang dimaksud," demikian jabarnya. (ian)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.