Bali United

Pemain Bali United Ikuti Workshop Laws of the Game dan VAR, Coach Teco: Lebih Bagus Ambil Keputusan

Pemain Bali United Ikuti Workshop Laws of the Game dan VAR, Coach Teco: Lebih Bagus Ambil Keputusan

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Pemain Bali United saat mengikuti Laws of the Game. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Para pemain dan pelatih hingga official Bali United mengikuti Workshop Laws of the Game dan persiapan penerapan Video Assistant Referee (VAR) yang kini sudah masuk tahap akhir untuk Liga 1.

Laws of the Game merupakan syarat mutlak memenuhi Club Licensing 2024. Workshop tersebut digelar di Training Center Bali United, Pantai Purnama, Gianyar, Bali, pada Senin 19 Februari 2024 kemarin.

Adilson Maringa dan kawan-kawan memperoleh materi dari Departemen Wasit PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), Yandi perihal offside, pelanggaran, handsball, dan penerapan VAR untuk kompetisi Liga 1.

Mereka pun aktif dalam diskusi mengenai hal-hal penting dalam suatu pertandingan yang terlaksana.

“Materi yang saya berikan kali ini adalah hal yang akan mereka hadapi di lapangan seperti mana yang terbilang offside atau onside," kata Yandri. 

Kemudian suatu hal yang terbilang pelanggaran atau bukan pelanggaran sesuai turunan dari FIFA kepada perwasitan PSSI

 

Sehingga dengan ini PSSI melakukan edukasi kepada seluruh stakeholder termasuk Bali United.

Narasumber yang aktif juga sebagai anggota TNI AD ini pun menjelaskan secara detail dua hal sebuah keputusan hakim garis dalam menyatakan offside dalam suatu pertandingan.

Baca juga: Bali United Tantang PSM Makassar yang Melempem, Turun Full Team dan Usung Misi Curi 3 Angka

Kedua hal itu adalah situasi deflection play dan deliberate play dalam suatu pertandingan.

Deflection play adalah dimana pemain belakang tidak mengontrol bola melainkan terkejut mendapatkan bola pantul ke lawan yang berdiri offside, maka posisi itu disebut offside.

Sementara Deliberate play adalah dimana pemain belakang ada ruang dan tidak terganggu dengan rekan setimnya. 

Kemudian mencoba melakukan kontrol bola yang memantul ke lawan yang berdiri offside, maka menjadi onside bagi lawan.

Selanjutnya, soal pelanggaraan yang perlu dipahami adalah tipe pelanggaran yang membuat wasit memberikan kartu sesuai dengan jenis pelanggarannya.

Jika pelanggaran terjadi dalam kotak penalti dengan indikasi menarik, mendorong atau berpotensi mencederai lawan, maka dipastikan memperoleh kartu merah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved