Ibu Hamil Lapor ke Polda, Saat Sadar Sang Dokter Telah Lepas Busana, Singgung Suntik Cairan

Ibu Hamil Lapor ke Polda, Saat Sadar Sang Dokter Telah Lepas Busana, Singgung Suntik Cairan

pixabay/orzalaga
Ilustrasi dokter. Ini yang dokter katakan tentang mitos kesehatan ginjal. 


TRIBUN-BALI.COM, PALEMBANG - Diduga jadi korban pelecehan, ibu hamil berusia 22 tahun berinisial TAF melaporkan oknum dokter spesialis Ortopedi berinisial MY ke Polisi.

Menurut pengakuan ibu hamil tersebut, sebelum melakukan pelecehan, sang dokter sempat menyuntikan cairan yang disebut vitamin.

Akibat pelecehan tersebut, ibu hamil yang usianya tergolong muda itu kini mengalami trauma.

Dugaan pelecehan itu terjadi di sebuah RS swasta di Palembang.

Baca juga: SELAMAT JALAN, Satu Keluarga Tewas Kecelakaan, Nyawa Melayang Saat Hujan Deras

Kini laporan korban tengah diproses di Polda Sumsel ditangani oleh Subdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel.

Kuasa hukum korban Febriansyah mengatakan, TAF saat itu sedang menemani suaminya yang sedang berobat akibat kecelakaan kerja. Kondisi korban hamil 4 bulan.

"Saat itu suami korban sedang berobat karena ada kecelakaan kerja, kemudian mendapat penanganan dari perawat di rumah sakit tersebut," ujar Febriansyah ketika dikonfirmasi, Selasa (27/2/2024).

Setelah merasa sudah baikan, suami korban bertanya kepada perawat apakah sudah boleh pulang ke rumah.

Baca juga: Kecelakaan Tragis, Penjual Rujak Tewas di Tempat, Dihantam Ban Truk yang Terlepas

Lalu perawat menjawab hal itu yang dapat memutuskan adalah dokter, dalam hal ini adalah MY.

"Ngomong sama perawat yang ada di rumah sakit dijawab suster nunggu dokter. Tidak lama dari situ kisaran pukul setengah sebelas malam dokter itu datang. Katanya nanti pulangnya kemudian dia meminta suster membawa pasien ke ruang VVIP jadi nanyalah klien kami dia harus ikut atau tidak, 'karena kamu istrinya jadi ikut juga' kata si dokter," tutur Febriansyah.

Pada saat di ruang VVIP itu perawat/suster disuruh keluar semua oleh dokter MY dengan alasan pasien mau diobservasi.

Jadi perawat tidak menunggu di depan melainkan ke ruangan pasien yang lain sehingga tidak tahu apa yang terjadi.

"Sebelum pulang harus melakukan observasi serta pindah dari kamar rawat inap kelas 2 ke kamar VVIP," katanya.

Saat di dalam ruangan tersebut suami korban dua kali disuntik di selang infus dan tangan.

Setelah menyuntik suaminya, dokter MY menyuntik sisa dari cairan yang disebutnya sebagai vitamin kepada korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved